~TRANSMIGRASI_22~
Keduanya terdiam dan terpaku begitu saja dengan tubuh tak percaya
Tunggu!!
ia tak sedang bermimpi kan?
Untuk sesaat Keduanya kontak mata, sampai terputus saat sean-ayah gevan bersuara "kalian saling kenal?"
"Nggak"...."iya "Jawab mereka bersamaan
"loh yang bener yang mana, iya atau nggak?" tanya Selina bingung
Gevan menoleh "iya Mih, satu sekolah sama gevan ko " mereka mengganguk paham "ouh bagus dong, berarti nanti gevan bisa jagain Gisel di sekolah" kata Selina lagi membuat keduanya hampir tersedak padahal mulutnya kosong
Gisel terdiam, saat tatapan gevan ke arahnya "kalian berdua sudah tau kan, kita adakan pertemuan ini untuk membahas pertunangan kalian berdua"
Keduanya mengganguk
"Dan semuanya setuju kan, kalau pernikahan kalian satu Minggu lagi. hanya keluarga dekat saja yang menghadiri acaranya "
"Maaf kalau sedikit tidak sopan. tapi saya sarankan pernikahannya setelah lulus saja, atau masing-masing sudah punya pekerjaan " usul Gisel, membuat semuanya menatap gadis itu
"tapi kalau menurut gevan sendiri pernikahan nya di cepetin aja pih, soalnya lebih cepat lebih baik " mereka ikut mengganguk, dengan Gisel yang megumpat dalam hati melempar tatapan permusuhan
"iya, benar kata gevan makin cepat makin baik" kata Selina setuju
"Kalau kita ikut yang baiknya saja " kata bara di angguki Fafa setuju
"Ee pih, gevan boleh ajak Gisel ngobrol bentar " Sean menoleh dan tersenyum tipis berbeda dengan Gisel yang sudah merenggut
"Boleh, tapi jangan lama-lama ya "sahut bara, membuat seyum gevan tertarik dan mengganguk
"Sini "tak membantah mengikuti langkah cowo itu di belakang
Sepanjang perjalanan tak ada obrolan, Gisel sedikit canggung, mengigat terakhir kali mereka bertengkar
tersentak kaget saat tangan nya di genggam erat, berjalan ke taman yang kebetulan tak terlalu jauh dari restoran tadi
Keningnya mengkerut, menatap gevan yang membuka jas nya dan di pakaikan ke bahunya yang terkepos
"jangan biasain pake baju terbuka"
Diam, menatap jalanan dengan helaan nafas pelan "mau ngomong apa?" tanya nya tenang
"Kamu udah tau kalau nanti di jodohin?"
Diam sejenak, lalu mengganguk "satu bulan lalu "
"Berarti sebelum kita pacaran kamu udah tau bakal di jodohin"
"maaf, waktu itu gue beneran sayang sama lo, bukan maksud mainin Lo "
mengganguk paham, gevan menatap gadis itu tenang "nggak ada paksaan kan terima perjodohan ini "
"Mau nolak juga nggak bisa" jawabnya serak

YOU ARE READING
TRANMIGRASI ZEA & NEYRA
Teen FictionLO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________________________ "Satu juta, satu ciuman" neyra Gea Denandra "Sepuluh juta, udah gue transfer, sepul...