3. [Tak disengaja]

485 49 62
                                    

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN

FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY

SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...







Happy reading🦋





⎯ Halilintar Argantara 2⎯

"Kita sudah sampai," kata Pak Arif setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta.

Gempa menghela nafas, ia membenarkan pakaiannya sebelum turun dari mobil. Melirik jam dipergelangan tangannya.

"Hah...jam lima sore, harusnya sudah diperjalanan ini. Apa jadwal keberangkatanku berubah?" gumam Gempa memikirkan jadwal keberangkatannya.

"Pak, jadwal keberangkatan tolong dicek, takut ada perubahan jam penerbangan."

Gempa agak mengeraskan suara. Oke, mungkin ia harus mengajak supir pribadinya ke New York.

"Iya, nanti saya cek. Harus ke dalam dulu kan untuk memastikannya. Sebaiknya den Gempa beli cemilan dulu, siapa tau cemilannya kurang. Jangan khawatir den, masalah ini biar saya yang mengurusnya. Den pergi saja gapapa."

"Iya, iya!" Gempa menggerutu, belum ada satu langkah supir pribadinya sudah memanggilnya, membuat Gempa terpaksa mengurungkan niatnya.

"Den Gempa, kalau den mengizinkan. Bapak ingin menitip satu bungkus roti rasa coklat untuk mengganjal perut."

"Roti saja? minumannya tidak?"

"Memang boleh, den?"

"Tentu saja. Katakan saja. Pak Arif ingin minuman apa. Nanti Gem belikan."

'Masyaallah, mulia sekali hati den Gem ini.' batin Pak Arif.

"Bapak nitip air mineral saja sama roti," jawab Pak Arif merasa tak enak hati.

"Baiklah, nanti gem belikan." ujar Gempa lalu beranjak dari tempatnya menuju minimarket.

Ia berjalan menuju minimarket. Setelah merapihkan rambutnya, ia masuk. Cowok itu berjalan ke arah kulkas dan menarik dua botol minuman cola dari sana. Tak lupa ia membayar dua botol soft drink dan juga beberapa cemilan yang sudah ia beli.

Setelah membayar semua barang belanjaannya. Cowok itu berjalan keluar dari minimarket dan kembali menuju mobilnya. Dimana sang supir masih setia menunggunya.

Gempa mengulurkan salah satu kaleng soft drink di tangannya, "Nih, minum Pak."

"Makasih ya, den." ucap Pak Arif menerima satu kaleng soft drink.

"Sama-sama, pak." ucap Gempa dengan senyumnya.

Disisi lain terlihat kedua remaja sedang adu mulut, meskipun banyak orang yang memandang mereka tapi tak menutup kemungkinan adu mulut itu berakhir.

"HALILINTAR MESUM!!!" teriak Adeline.

Reflek gadis itu melempar sekaleng soft drink pada Halilintar. Beruntungnya minuman kaleng itu meleset. Jika tidak, sudah dipastikan, hidung mancung Halilintar yang akan menjadi sasaran.

HALILINTAR ARGANTARA 2 (On Going🔥)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang