2 - TERPOTEK

67 8 0
                                    

"Hai Roa. Anak baru kan? Oke. Salam kenal ya nama gue Ashel." Ashel berusaha tersenyum manis meskipun hatinya terasa teriris. Ia terpaksa harus sok akrab begini kepada orang baru karena Delion.

'Shel, bantu gue pdkt sama Roa ya?'

Cowok itu memasang puppy eyes sehingga mau tak mau Ashel menuruti permintaannya. Entahlah Delion yang biasanya misterius dan jarang senyum kini berbanding terbalik dari biasanya. Ia lebih banyak tersenyum dari tadi pagi seperti butuh obat. Apakah ini yang dinamakan cinta? Atau ketertarikan? Yang pasti membuat Ashel kesal.

Roa Syakunthala, murid pindahan dari Moniyan High School, salah satu sekolah paling bergengsi di Indonesia itu memang cantik, matanya yang bersinar dan rambut coklat lurus sepunggung indah benar-benar membuat Ashel merasa insecure. Entah mengapa yang membuatnya memilih pindah ke sini padahal sekolah lamanya adalah sekolah yang bagus. Ashel pun tak tau.

"Oh Ashel ya. Aku Roa." Roa tersenyum gummy smile. Ah manis sekali, Ashel ingin gigit.

"Iya. Lo manis banget sih," puji Ashel. Keduanya mengobrol beberapa hal tentang apa yang Roa suka dan apa yang Roa benci membuatnya mendapat informasi bagus.

Roa itu baik. Ramah dan senyum terus. Tipe-tipe cewek idaman deh.

Ponsel Ashel tiba-tiba berdering. Ia mendapat panggilan dari Delion.

"Tunggu bentar ya Ro. Gue ada telpon," Roa mengangguk.

"Apa?"

"Shel. Lo udah makan belum? Kalo belum sini ke gedung. Gue baru dapet bekal dari bunda. Gece,"

"Ck iya. Tunggu bentar."

Kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Ro. Gue ada urusan. Gue tinggal nggak apa kan ya?"

"Iya nggak apa. Hati-hati!"

"Ya!"

Ashel membalikkan badannya. Melangkahkan kaki menuju gedung kelas sebelah. Oh ya. Sekolah mereka mempunyai dua gedung. Yang pertama gedung untuk kelas 10 dan ruang guru dan gedung yang kedua bersebelahan dengan gedung satu, untuk anak kelas sebelas dan duabelas. Biasanya di gedung dua juga ada ruangan OSIS untuk rapat dan ada sebuah ruang clining service yang tempatnya berada di sebelah ruangan seni musik dan ballet.

Dan sekarang Ashel sedang berada di depan pintu perpustakaan. Ashel tidak habis pikir dengan Delion. Sudah jelas-jelas di perpustakaan dilarang keras membawa masuk makanan apapun. Bahkan ada sebuah papan bertuliskan 'Dilarang Makan di Perpus ' yang terpampang nyata. Ya pada dasarnya Delion anak yang bandel dan keras kepala.

Dug!

"Aww. Sakit bege," Ashel merintih saat pintu terbuka yang menyebabkan jidatnya sedikit merah.

"Eh eh. Sorry, sorry. Gue nggak liat ada orang!" ucap lelaki itu.

"Ya masa gue yang Segede gaban ini nggak liat lo? Mata lo picek?" Ashel ngotot.

"Ya gue udah minta maaf!"

"Maaf nggak akan bikin jidat gue sembuh!"

'ck. Aelah. Ribet bener nih cewek,'

"WOI BOS! FREYA SHOWROOM COK! CEPET KITA NONTON!" teriakan murid cowok dari ujung koridor mengalihkan atensi mereka.

"Seriusan lo Ga? Mana mungkin!"

"Eh bajigur. Gue serius!"

"Gas lah! Nanti malem jangan lupa teateran!"

Ashel yang tak tau apa-apa hanya diam.

"Eh Lo. Nih nomer gue. Kalo ada apa-apa hubungi aja. Itung-itung ganti rugi." Cowok itu mengedipkan sebelah matanya kemudian pergi.

"Sinting," gumam Ashel lirih.

Gadis itu langsung masuk ke perpustakaan. Matanya memicing ke segala arah mencari keberadaan Delion di sana.

Bruak!

"Sshhh. "

Ashel melotot melihat sosok Delion yang jatuh dari kursi. Gadis itu langsung menghampirinya tak kuasa menahan tawa. Baru kali ini ia melihat Delion terjatuh dan ini sangat lucu.

"Hahaha. Lo kenapa bisa jatuh?"

"Diem. Gue tadi lagi tidur. Lo lama banget kesininya."   sungut Delion kesal.

"Ya sorry." Hanya kata itu yang terucap.

Delion membuka kotak bekalnya yang ia dapatkan dari bunda. Isinya begitu banyak. Delion tak yakin ia bisa memakannya sendiri. Awalnya mau mengajak si Atlas, temannya. Namun takut dikira gay akhirnya lebih mending ia mengajak Ashel saja. Sekalian nanya-nanya tentang Roa.

"Makan dulu baru ngomong," Delion geleng-geleng dengan tingkah Ashel. Mulutnya penuh makanan tapi masih saja terus ngoceh.

"Del, Roa suka stroberi, sate, sama cheesecake, yang nggak suka coklat sama matcha." Ashel kemudian bercerita lagi tentang banyak hal. Ya tentang Roa. Delion pun mendengarkannya dengan seksama.

"Nice info thanks Bro."

***

Terpotek.

Siapa yang nonton last show acel?

Xixixi semangat yang oshinya acel.

#ashelytic

Short chapter ini sorry ya. Soalnya author sibuk masih SMP+banyak pr

DELSHEL : AISHITERUWhere stories live. Discover now