ngenggg

20.3K 303 25
                                    

Happy reading
Enjoy
.
.
.
Discipline

Hal yang paling, Oliv benci adalah, Ayan mengajaknya ke pasar malam menggunakan kendaraan NMX, milik Inko.

NMX full hitam, dengan dibuat tinggi biar kaya motor gunung, dan bernama VLinco di bodynya.

Knalpot brong yang benar-benar bising, membuat sakit kepala.

Sudah tinggi, dan lebar, membuat Oliv sering merasa pegal pada pinggang dan pahanya.

Dia lebih suka, menggunakan scoopy biru doop, milik Ayan, daripada NMX sang Ayah.

"Duhhhh, paha gue...", ringis Oliv setelah turun dari kuda besi milik Inko itu.

Mereka sudah pulang, dengan berbagai jajanan yang tersangkut pada depan body motor itu.

" Lebay ah, biasanya ngangkang, gue jilatin ngak tuh ngeluh pegal...!!!", Ayan dengan perkataannya adalah bencana.

"Malah teriak-teriak, sambil jambak rambut gue.."

Heh!!!

Oliv mendelik, dengan pincang dirinya masuk kedalam rumah-Ayan, iya ini rumah miliknya sendiri.

"Jajan pedes ngak boleh, yang asem-asem ngak boleh juga, es apalagi", Gerutu Oliv saat dirinya sudah duduk di sofa besar, warna hitam itu.

" Lo kan lagi masa pemulihan-",

"Tapi kan, udah sembuh juga"

Ayan nyinyir dengan mulut komat-kamit, semua belanjaan milik Oliv, dirinya yang membawa masuk.

Lebih kebanyakan jajanan manis, dan gurih tanpa pedas.

"Gue mandi dulu".

Jam dinding sudah menunjukan pukul 09:00 malam, Ayan masih bersikukuh untuk tetap mandi.

Ayan itu higenis, bersih, dan disiplin.

Kalau janjian jam 7 malam, ya harus jam 7, tidak boleh kecepatan, apalagi ngaret.

Selain wangi, Ayan juga bersih dari segi manapun.

Ayan yang tampan, tinggi, wangi, baik hati, dan jangan lupa, banyak duit.

Sementara Olivia, sudah mencobai berbagai macam jajanan yang dia beli.

Mulutnya tidak berhenti mengunyah, bahkan meja bundar yang berada ditengah-tengah sofa itu, sudah penuh dengan jajanan milik Oliv.

" Liv, kalo kenyang, bisa disimpan di kulkas buat esok..", tegur Ayan yang melihat Oliv tetap memaksa menyuapkan pentol takoyaki besar itu kedalam mulutnya sekali hap, padahal kondisi nya sudah tersandar pada sofa, kekenyangan.

"Tunggu bentar, ntar juga lapar lagi..", dia meminum Chatime, tanpa es.

Rasanya aneh, karena tidak dingin.

Ayan duduk disebelah Oliv.

Nyoyy

Ditoelnya payudara yang menyembul dibalik tank top itu. " Apasih...!!!", peringat Oliv menjauhkan tangan Ayan dari Dua bongkahan kenyal itu.

Discipline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang