Chapter 10

553 45 13
                                    

Happy reading





"Kamu tidur disini!" Kai memberikan sebuah selimut dan satu bantal untuk Taro.

"Aku tidur di sofa gitu?"

"Iya! Kasur nya nggak muat kalau kamu ikut tidur" jawab kai santai padahal lima orang tidur di kasur nya muat.

"Bilang aja aku nggak boleh tidur satu kasur sama kamu"

"Nahh tu tau jadi selamat tidur"

Brak...

Kai segera masuk ke kamar nya, Taro yang melihat hanya menghela nafas dan segera ke sofa yang ada di depan tv.

"Anjir kecil banget ini sofa" terpaksa taro harus meringkukkan tubuh nya, tubuh nya yang tinggi dan besar tentu saja merasa kekecilan.

"Nggak papa deh yang penting tidur di rumah ayang"

Taro mulai menguap, rasa kantuk nya mendatang, saat rasa nya dia ingin masuk ke alam tidur, bahu nya di tepuk.

"Tidur di kasur aja jangan di sini" suara kai membuat taro Kembali mengumpulkan nyawa nya.

"Beneran? Kamu nggak kesurupan kan?"

"Ya udah kalau nggak mau, aku nggak nawarin dua kali"

"Mau ya! Siapa juga yang nolak" segera taro mengekori kai sambil membawa selimut dan bantal yang di kasih kai tadi.

"

"Ini batas nya! Awas aja sampai lewat" kai menaruh bantal di tengah-tengah kasur sebagai pembatas mereka.

"Kek suami istri yang lagi berantem aja ada pembatas nya" komen taro.

"Aku bukan istri mu ya!"

"Iya sekarang tapi nanti jadi istri aku hehehe" cengir taro membuat kai ingin rasanya melempar bantal ke wajah nya.

"Nyebelin ya kamu! Sudah sekarang tidur" kesal kai dan menidurkan tubuh nya di sisi kiri kasur.

Taro mengikuti perintah kai dan segera menidurkan tubuh nya.

"Mantan suami kamu cakep nggak sih kai? Tapi menurut aku sih jelek makanya kalian cerai" celoteh taro membuat kembali membuka mata nya.

"Sok tau kamu! Mana mau aku nikah sama dia kalau jelek"

"Tapi kenapa kalian bercerai?"

"Bukan urusan kamu!"

"Aku tau! Karena kamu ditakdirkan untuk aku jadi nya kalian bercerai"

"Yang mau jadi pasangan kamu siapa hah? Ngimpi aja kamu!"

"Banyak yang sama aku tapi hati ku cuma mau nya kamu" gombal taro, wajah kai terlihat masam ingin muntah.

"Ngomong sekali lagi aku muntahin kamu!"

"Loh hamil ya sayang? Masa cuma gara-gara ciuman langsung jadi"

"Ap-apaan sih! Tolol banget mana mungkin ciuman bisa bikin orang hamil" wajah kai memerah, entah kenapa dia teringat kejadian kemarin.

"Ya udah ayo kita gituan biar kamu hamil" taro segera menindih tubuh kai.

"Eh kamu lakuin macem-macem aku tendang milik kamu!" Ancam kai, taro segera menghentikan aksinya atau adik kecil nya akan mendapatkan tendangan kasih sayang dari kai.

"Jangan sering di tendang yang, nanti kan juga dia yang bikin kamu puas sama desahin nama aku terus" mulut taro sepertinya sudah tidak memilik rem pikir kai.

"Mesum banget jadi bocah!"

"Kan mesum nya ke kai doang, kalau mesum sama orang lain boleh aja sih"

"NGGAK BOLEH!" Reflek kai menutup mulut nya, kenapa dia berteriak seperti itu, seolah-olah hanya diri nya seorang tempat taro boleh berkata kasar.

Taro yang mendengarkan teriakan kai langsung tersenyum.

"Ciyeeee gemesin banget sih, jadi cuma buat kamu ya sifat mesum aku" taro menarik pipi kai karena terlalu gemas dengan tingkah kai.

"Bukan seperti itu ya! Itu maksud aku k-kamu nggak boleh mesum ke siapa pun termasuk ke aku karena kamu masih bocah!" Kai berusaha menjelaskan apa maksudnya.

"Aku memang bocah tapi punya ku gede" taro menarik tangan kai dan menaruh nya ke selangkangannya.

"YAKKKKKKKKK BOCAH MESUM!!!!!" Segera kai menarik tangannya dan menendang taro hingga terjatuh dari atas ranjang.

BRUKK

"aduhhhhhh~" ringis Taro.

"Tangan ku yang suci di nodai huhuhu~" kai mau nangis aja malam ini, kenapa dia harus tidur dengan bocah mesum seperti taro.







TBC
Hari ini mau di up in lagi nggak? Kalau mau tinggal komen saja biar author up in lagi hari ini.

Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih.

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang