Bab 77. Ke Timur dan Barat (2)

57 12 2
                                    

Setelah meminum anggur pernikahan Wu Niang, Qi Niang dan Er Taitai kembali ke Shandong. Beberapa hari kemudian, Er Taitai menyuruh orang mengirim surat, berkata Qi Niang sudah membicarakan urusan pernikahan, pihak pria bernama Zhu Anping, orang kabupaten Gaoqing, prefektur Shandong, tahun ini dua puluh dua tahun, menjabat sebagai Komandan pengawal Qianshi mengikuti jabatan leluhurnya.

Da Laoye yang mendengarnya jadi mengernyitkan alisnya: "Mengapa mencari keluarga seperti ini? Memangnya kelak hendak membuang Qi Niang ke Shandong?"

Keluarga Luo itu asalnya dari Jiangnan, kelak semua pasti harus kembali ke Jiangnan, Er Laoye juga tidak mungkin seumur hidup menjadi pejabat di Shandong, perkataan Da Laoye ini memang masuk akal.

Da Taitai menyuruh Bibi Xu menyimpan suratnya, tertawa berkata: "Bagaimana pun ini adalah urusan keluarga Er Shu, kita juga tidak baik untuk ikut campur. Lagipula, Wu Niang kita juga menikah ke Sichuan bukan? Bisa jadi orang lain melihat kita juga seperti kita melihat Er Shu loh!"

"Itu tidak sama." Da Laoye langsung berkata, "Qian Ming itu berbakat."

"Memangnya kamu begitu yakin Tuan muda Zhu itu tidak berbakat ya?"

Da Laoye tidak berbicara lagi.

Da Taitai jadi berdiskusi dengan Da Laoye: "Boleh dibilang, Qi Niang hanya lebih kecil dua bulan dari Sheng Ge. Menurut Laoye, apakah lebih baik kita mengatur pernikahan Sheng Ge saja? Satu, dia sudah tidak muda lagi, dua, biar ada istri yang menjaganya, dia juga bisa melangkah lebih maju."

"En!" Da Laoye menganggukkan kepalanya, "Kamu memikirkannya lebih menyeluruh. Sudah membuat kamu menghabiskan pikiran!"

"Laoye bisa saja." Da Taitai tertawa, "Hal ini kan memang tanggung jawabku."

Da Laoye menghela nafas sekali: "Beberapa tahun ini, untung rumah ini ada kamu... Sheng Ge, ada lagi Shi Niang..." Sambil berkata di menggelengkan kepalanya.

Ujung bibir Da Taitai jadi menekuk: "Laoye, semua salahku. Tidak mengajar mereka dengan baik. Tetapi kamu jangan kuatir, kelak saya pasti akan mengeluarkan lebih banyak perhatian kepada mereka berdua."

Ketika sedang berkata, ada pelayan kecil datang melapor: "Da Laoye, Da Taitai, Wang Daren dari Komandan markas besar pengawal istana datang berkunjung!"

Da Laoye bertukar pandang sekali dengan Da Taitai.

"Kamu cepat pergi menyambut tamu!" Da Taitai tertawa berkata, "Keluarga Wang ini juga adalah keluarga yang sangat bagus untuk dijadikan besan, kamu juga sudah pernah bertemu dengan Tuan muda Wang. Lagipula, umur Shi Niang semakin lama semakin menua, melewati kesempatan ini, takutnya sudah tidak ada kesempatan lain lagi."

Da Laoye menganggukkan kepalanya, kemudian bersama Wang Daren menentukan pemberian emas kawin di tanggal dua puluh bulan lima.

Da Taitai dan Da Nainai mulai mempersiapkan mahar Shi Niang.

Shi Niang datang ke depan Da Taitai, berkata ingin bermain ke Kuil Baiyun.

Da Taitai memandangnya sambil tertawa lembut: "Kamu seorang nona yang sedang menunggu untuk menikah, untuk apa sembarangan lari di luar."

Dia tidak berkata apapun, hanya pergi mencari tangga untuk memanjat dinding, para bibi buru-buru pergi melapor kepada Da Taitai, belum juga Da Taitai membuka mulut, Da Laoye begitu kesalnya sampai wajahnya merah keunguan: "Biar dia panjat saja, tidak boleh ada yang melarangnya! Saya justru mau melihat, ada seberapa besar nyalinya!"

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang