Bab 81. Shi Niang (2)

58 12 2
                                    

Di luar pintu Chuihua menjadi sunyi cukup lama.

Luo Zhenyu dengan bangga berkata: "Bagaimana? Tidak bisa menebaknya ya! Asalkan kamu mengaku kalah, kemudian mengirim tiga angpao yang sangat besar, kemudian menjawab [analek] Si Jiefu saya, kita akan membiarkan kamu masuk."

"Kamu ini sedang menyulitkan kita." Terdengar teriakan dari luar pintu, "Sama sekali tidak ada huruf seperti itu."

"Saya kan tidak berkata ini adalah teka teki huruf." Pandangan semua orang jatuh kepadanya, Luo Zhenyu terlihat sangat bangga, "Kalian ini juga terlalu bodoh. Beritahu kalian, Wu Jiefu kita ketika datang menjemput pengantin, semua teka teki dijawab dengan benar. Bukan hanya itu, masih membuat esai untuk kaisar di tempat. Jangankan membuka pintu, bahkan angpao untuk membuka pintu pun tidak perlu lagi."

Karena suasana di tempat waktu itu sangat bagus, tidak memerlukan angpao lagi. Tetapi, ketika tiga hari kemudian pulang ke rumah, Qian Ming tetap memberikan angpao untuk Luo Zhenkai dan Luo Zhenyu. Kalau bertanya siapa yang paling mereka sukai sekarang, sepertinya adalah Qian Ming.

Di luar jadi terdengar suara kasak kusuk.

Di tengah dahi Qian Ming tersirat rasa gembira.

Semakin di situasi seperti ini, semakin harus menunjukkan kerendahan hati.

Dia langsung berjalan ke samping Luo Zhenxing, malahan terdengar Luo Zhenxing dan Yu Yiqing yang sedang berbisik-bisik: "Ini teka teki apa. Pasti bukan teka teki huruf. Pasti ini teka teki barang. Skalanya begitu luas..."

Luo Zhenxing tertawa berkata: "Pasti dua bocah ini sengaja mencari entah dari mana teka teki ini untuk menyulitkan Si Meifu (adik ipar), takutnya tidak akan mudah untuk dijawab."

Melihat Qian Ming berjalan menghampiri, mereka berhenti berdiskusi, tertawa memanggil 'Zichun."

Qian Ming tertawa berkata: "Waktu sudah siang, jangan sampai menghalangi waktu baik. Menurutku, lebih baik memberikan kesempatan kepada mereka untuk lolos."

Yu Yiqing mengangguk berkata: "Tetapi teka teki ini saya juga tidak bisa menebaknya. Kalau tidak, saya sudah memecahkan teka teki ini supaya lolos situasi ini."

Qian Ming yang mendengarnya tertawa dan berseru ke luar pintu: "Kalau memang tidak bisa menjawabnya, maka tinggalkan saja angpao pemberi jalan. Lima angpao, dan biarkan kamu lolos..."

Belum juga perkataannya selesai, di luar tiba-tiba ada orang yang berteriak: "Sialan, apa maksudnya ini? Kalau kalian tidak berniat menikah, saya juga tidak berniat mengambil istri! Saudara-saudara, kita pulang. Keluarga Luo ini kalau hendak menjadikan pernikahan ini, biar mereka yang antar putri mereka sendiri. Ayo jalan, ayo jalan, kita pulang ke rumah minum anggur..." Nada suaranya sangat kasar.

Wajah semua orang di keluarga Luo langsung berubah.

Benar kata pepatah, mengangkat kepala menikahi seorang perawan, menundukkan kepala mengambil istri. Siapa juga yang ketika mengambil istri tidak dikerjai oleh keluarga pihak wanita dahulu. Tetapi siapa yang menyangka keluarga Wang ternyata...

Yang paling menderita adalah Qian Ming.

Tadi itu adalah idenya!

Boleh dibilang, dia sudah hidup sampai begitu tua, selama ini selalu dipuji adalah orang yang cerdas dan tangkas... tetapi justru ketika acara pernikahan Shi Meifu, di depan begitu banyak keluarga istri bisa mendapat kejatuhan yang begitu fatal. Juga tidak tahu nanti bagaimana ayah dan ibu mertua memandangnya...

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsOnde as histórias ganham vida. Descobre agora