39

7.2K 408 51
                                    

Baik banget gue brooo bilang makasih dulu

Happy reading kalian selir Azka atau Fera

Sorry for typo

Kamera

Rolling

And

Action

"Az kita semua jengguk Fera ya?" Azka yang tengah membereskan buku menatap Farel sang ketua kelas.

Tersenyum tipis lalu mengangguk. "Jangan riuh."

"Aman!" Kompak mereka.

Akhirnya mereka pulang bersama dengan rumah sakit tempat Fera dirawat sebagai tujuanya.

Seminggu telah berlalu dan banyak yang berubah.

Wajah lelah Azka yang terlihat dengan kentara sifatnya yang dingin tambah dingin setiap hari adalah mode senggol bacok.

Sejak Senin kemarin ia mulai bersekolah itu pun karena pakasan sang mommy.

Kondisi Fera perlahan membaik hanya saja trauma nya akan pria masih ada. Setiap ada pria yang mendekat tubuhnya bergetar tanpa terkendali, otaknya mengirim sinyal bahaya kilasan kejadian yang dialaminya berputar secara natural dikepalanya mengakibatkan ia berasumsi semua pria yang mendekat adalah pelaku.

Teman kelas, anggota Blood rose'z, opa, daddy, bahkan Azka sendiri tidak dikenal.

Hanya kepada Lusyna dan Violet Fera tenang dan bersikap santai bahkan Senja, Mawar, dan Anggie yang sesama perempuan ada setitik rasa takut jika mereka mendekat. Rasa takut gelisah dan cemas menghantui nya.

Tok

Tok

Senja sebagai pelaku yang mengetuk pintu dengan perlahan. Tidak seperti sebelumnya kondisi Fera saat ini sensitif mudah terkejut apalagi mendengar suara pintu yang dibuka secara kasar atau apapun yang terdengar nyaring.

Suara Violet yang menyuruh masuk membuat gerombolan hawa masuk dengan teratur.

"Hai Rara," sapa Senja ceria yang dibalas senyum kecil.

"Gimana kabar hari ini?" Tanya Anggie dengan aura positif

"Eum baik?" Ada jeda dan terselip nada ragu disitu.

"Harus baik dong biar cepat masuk sekolah gue bosen tau gak ada Lo aura kelas itu suram banget apalagi Az—" Anggie menutup mulut Mawar dengan cepat sambil melotot.

"Udah ya denger bacotan Lo itu gak akan selesai. Sekarang mundur gantian yang lain." Anggie mengintruksi yang diangguki Senja.

"Bangsat!" Anggie yang jarang mengumpat teriak disertai umpatan yang keluar jangan lupa tangan kiri nya yang mengelus telapak tangan bekas gigitan Mawar.

"E-eh s-sorry," ringisnya tidak enak.

Fera tertawa kecil diikuti yang lain. Akhirnya mereka bertiga mundur duduk di sofa bersamaan Violet dan Lusyna bergantian dengan yang lain karna jika semua maju maka Fera akan digerumuni itu sangat tidak baik.

"Gimana keadaan Fera tan?"

Gerakan mengupas apel nya terhenti. Violet menatap sendu Fera yang sedang tertawa bersama teman sekelasnya. "Kondisi nya udah lebih baik cuman.."

Mereka menganguk lesu paham maksud nya

"Kita doakan kan yang terbaik buat Fera."

Mawar mengangguk. "Buat Azka juga prihatin gue liatnya."

Tangan Anggie mendarat di kepala Mawar.

"Arghh apasih!"

Anggie tersenyum tidak enak kepada Violet. "Maaf ya tante mulut nya emang rada rada."

FERAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang