5. The Other Side

45 3 0
                                    

"Selamat Pagi",. Alexa berkata ketika ia menarik kursi makan dan duduk disamping Benua yang meliriknya sekilas lantas bergumam untuk menjawab sapaan Alexa.

"Semangat banget",. Kata Athena saat ia mengambilkan satu centong nasi diatas piring Arsen,.

"Ah, Mama kayak nggak tau aja. Yang habis dapet kado dari pacar mah beda",. Ledek Samudra sambil tersenyum pongah membuat Alexa merubah raut wajahnya,.

Alexa memalingkan wajahnya,. "Apasih, enggak ya",. Kata Alexa kesal,.

"Vanilla",. Arsen memanggil Alexa yang kini memandang Arsen dengan tanda tanya,.

"lya pa?". Tanya Alexa seraya menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulut kecilnya,.

Arsen mengelap mulutnya dengan tishu, sebelum ia mengatakan sesuatu kepada Alexa,. "Kamu beneran jadian sama anak tadi malem?",.

"Enggak pa",. Jawab Alexa cepat dan membulatkan matanya,.

"Ah, masaaa?",. Goda Samudra,.

"Abang apa sih",. Kata Alexa kesal,.

Arsen melirik Alexa dan Samudra bergantian,. "Yahh, papa nggak ada masalah kalo kamu punya pacar. Tapi.....".

Arsen menggantungkan kalimatnya seraya melihat semua orang yang ada disana, termasuk Alexa yang hanya menatap Arsen ragu,.

"Tapi, papa sama abang-abangmu harus tau lebih dulu. Bawa dia kemari, ya nak?",. Kata Arsen dan seketika Alexa menelan ludahnya kasar,.

"Tapi beneran pa, Vanilla nggak pacaran sama cowok itu",. Kata Alexa waspada,.

"Belum Van, jangan bilang enggak",. Kata Athena,.

Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya,. "Emang enggak Ma, Vanilla nggak suka sama dia",. Kata Alexa menggembungkan pipinya,.

Samudra mencibirkan mulutnya,. "Awas kualat baru tau rasa, kayak yang disamping lo tuh. Katanya nggak suka - nggak suka tapi sekarang malah bucin setengah mampus",.
Ledek Samudra pada Benua,.

Benua hanya melirik tajam Samudra,. "Diem, Jomblo nggak usah ikut campur". Telak, Jawaban Benua benar-benar membuat Samudra mencibir.

"Dih, Kok lo ngeselin. Awas aja lo", Kata Samudra kesal,.

Arsen menggeleng-gelengkan kepalanya,. "Udah-udah, intinya siapa aja Vanilla, bukan cuma cowok kemarin, siapapun itu yang nanti mau jadi pacar kamu, harus kesini dulu, kenalan sama papa sama abang-abangmu",. Kata Arsen memperingati sekali lagi,.

"lya pa",. Kata Alexa lalu menggerutu dalam hatinya,.

Sedangkan disisi lain, di dalam hutan yang sedikit jauh sebuah Mansion mewah bergaya eropa modern itu berdiri menjulang dengan pagar tinggi menjulang dan tertutup berwarna hitam kelam. Didalamnya tampak sepi tak berpenghuni, karena memang hanya berisi beberapa pelayan dan tuannya,.

Ace berdiri didalam kamarnya yang luas sembari menengok keluar jendela, mendapati mobil Hummer dan Wangler berwarna hitam itu terparkir di lapangan parkir rumahnya. Wajahnya berubah dingin dan datar bersamaan dengan kaleng minuman yang remuk ada ditangannya,.

Ketukan pintu mengalihkan pandangan dinginnya, lantas ia melempar kaleng itu kedalam tong sampah yang tak jauh dari tempatnya,.

"Masuk",. Katanya dingin saat ia mengambil Almamater Sekolahnya lalu bercermin,, Pintu kamar dua pintu itu terbuka lebar, nampak seoarng pelayan laki-laki paruh baya membungkuk kepadanya,.

"Tuan Muda, Sudah di tunggu dibawah untuk sarapan pagi",. Kata Pelayan itu,.

Ace mengambil kunci motornya, lalu melirik dingin pelayan itu sekilas,. "Sudah aku katakan jangan menghubungiku untuk menyuruhku pulang kesini",. Kata Aca datar,.

VANILA ACEWhere stories live. Discover now