Bab. 22

1.7K 185 20
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Zhou Shiyu dan Su Shanshan menjabat sebagai ketua serta wakil komite disiplin sekolah. Mulai besok, keduanya akan beralih menjadi murid biasa seperti yang lain. Pergi dan beraktivitas seperti biasa layaknya murid-murid pada umumnya. Namun tentu saja dengan jam belajar yang lebih lama dari biasanya. Mengingat keduanya yang kini sudah berada di kelas tingkat akhir dan sebentar lagi akan mengadakan ujian tengah semester.

Oleh sebab itu, Zhou Shiyu dan Su Shanshan pun lebih memilih untuk tinggal di asrama sekolah dibanding harus bolak-balik antar rumah dan sekolah yang bisa mengabiskan waktu hampir setengah jam perjalanan. Selain untuk menghemat waktu dan energi, juga fasilitas yang ada di asrama tak kalah bagus dengan kamar hotel bintang 5. Alias mewah dan lengkap. Makanya mulai tadi malam keduanya janjian untuk berkemas dan menempati kamar yang sama.

Sebenarnya mereka bisa saja tinggal di asrama dari awal mengingat peraturan sekolah di China memang mengharuskan semua muridnya untuk tinggal di asrama sekolah. Namun, Forty Eight Scholl masih memberikan toleransi bagi para murid yang masih ingin tinggal di rumah. Hal itu juga sering dimanfaatkan San Yi untuk tinggal. Terkadang ia bisa tidur di asrama tapi terkadang juga bisa di apartemen.

"Shiyu, kau terlihat makin dekat saja dengan Wang Yi akhir-akhir ini. Apa kalian berdua sudah berkencan?" tanya Su Shanshan pada Zhou Shiyu saat jam olahraga dan keduanya sedang bersiap untuk melakukan pemanasan.

Zhou Shiyu menggeleng dengan mencebikkan bibirnya. "Entahlah, aku juga tidak tahu." jawabnya singkat dengan menghela napas. Karena sebenarnya ia pun masih merasa dilema dengan perasaannya sendiri. Terlebih, ia takut jika perasaan yang ia miliki ke Wang Yi saat ini hanyalah perasaan empati karena Wang Yi sudah menyelamatkan hidupnya. Ia akui bahwa ia memang sempat tertarik pada  Wang Yi sebelum ia tahu siapa pendonor ginjalnya, tapi begitu ia tahu siapa orangnya, ia mulai bingung dengan perasaannya. Benarkah ia menyukai Wang Yi karena memang tertarik pada bocah yang tadinya ia anggap berandalan itu? Atau ia suka karena Wang Yi telah menjadi superhero untuknya? Zhou Shiyu butuh pencerahan. Untuk kesekian kalinya ia menyayangkan kepergian Shen Meng Yao dari kehidupan mereka. Andai sahabatnya itu masih tinggal di sini, mungkin Zhou Shiyu akan berkonsultasi padanya mengingat daya pikir wanita itu yang jauh lebih dewasa dari mereka berdua terlepas dari tragedi yang menimpanya.

Su Shanshan mengernyitkan dahinya menatap heran ke Zhou Shiyu. "Bukankah kau bertekad akan membuat dia jatuh cinta padamu? Aku pikir kau sudah berhasil melakukannya melihat ia yang lebih sering menempelimu akhir-akhir ini." ujar Su Shanshan dengan wajah lugunya.

"Aku pikir juga begitu. Tapi... ah, sudahlah. Lihat bagaimana nanti saja." sahut Zhou Shiyu sembari merapikan barisannya. "Oh ya, lantas bagaimana dengan hubunganmu dan San Yi? Sejak kapan kalian berdua berkencan? Aku sudah lama menunggu kau bercerita lebih dulu, tapi kau malah diam saja." Lanjut Zhou Shiyu dengan memicingkan matanya bertanya saat melihat San Yi tengah berjalan di jembatan travelator, penyeberangan antar gedung. Ia tidak sendirian, melainkan bersama Jiang Shuting, ketua kelasnya.

"Aio. Aku kan bertanya tentang hubunganmu lebih dulu. Mengapa kau malah membahas diriku." sahut Su Shanshan menahan malu. Ia juga sempat melihat keberadaan San Yi, namun San Yi tidak melihat kearahnya. Ia sibuk bicara dengan ketua kelas sambil berjalan sampai akhirnya menghilang diujung koridor. Su Shanshan sempat mempoutkan bibirnya sesaat.

"Ayolah, aku penasaran ingin tahu lebih jelasnya bagaimana. Pasalnya, akhir-akhir ini aku sering melihat wajahmu itu terlihat semringah dibandingkan sebelumnya. Ah, bahkan raut garangmu saja sudah tidak kelihatan lagi. Tergantikan dengan wajah imutmu itu." tutur Zhou Shiyu dengan jujur memperhatikan kearah Su Shanshan.

"Benarkah seberpengaruh itu?" Su Shanshan menangkup wajahnya tidak percaya. Ada rona merah yang samar dikedua pipinya.

"Umm. Tadinya kukira kau berubah karena mengingat tugas kita yang akan segera berakhir. Tapi setelah aku perhatikan dengan saksama ternyata itu semua karena ulah si ketua osis kulkas itu. Ah, jangan lupakan bahwa ia juga lebih banyak berubah sekarang. Terutama ketika sedang bersamamu." jawab Zhou Shiyu dengan mengikuti gerakan guru olahraga di depannya.

Dream Catcher (SQHY 4331) (Sedang Diperbarui) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang