🪻Part 8🪻

54 19 63
                                    

Beberapa murid yang memiliki kemampuan memasak, secara sukarela mengajukan diri untuk memanggang daging dan memasak nasi. Seperti halnya Calix yang kini sedang serius memanggang daging. Dari kejauhan, Nixie menatap Calix sambil tersenyum kagum karena pacarnya itu serbaguna. "Ganteng banget sih pacar gue," ucap Nixie sambil bersandar di bahu Monae.

Monae memutar bola matanya karena jengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Monae memutar bola matanya karena jengah. Walaupun sejak sampai di gunung Nixie menghindari Calix, tetapi Nixie tidak henti-hentinya membicarakan kelebihan pacarnya itu. Nixie sudah berkali-kali mengucapkan kalimat itu hingga Monae merasa bosan. "Gantengan Ethan," sanggah Monae sembari mendorong kepala Nixie agar tidak bersandar di bahunya.

Nixie berdecak kesal. Ia pun berdiri dan sedikit menjauh dari Monae. "Ganteng doang, tapi bukan milik lo," sindir Nixie. Gadis berjaket kebesaran itu tersenyum penuh kemenangan ke arah Monae, lalu berlari menjauh sebelum mendapat semburan amarah.

Di sisi lain, Ethan berjalan menghampiri Draven yang juga sedang memanggang daging. Draven yang menyadari kehadiran Ethan pun menyodorkan daging, tetapi Ethan menolaknya. "Gimana misi lu?" tanya Ethan tanpa menatap Draven. Perhatiannya hanya tertuju pada daging yang dipanggang oleh Draven, terlihat sangat menggiurkan. Namun, ia tidak berani memakannya karena takut diomeli oleh guru jika makan lebih dahulu.

 Namun, ia tidak berani memakannya karena takut diomeli oleh guru jika makan lebih dahulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue nggak yakin bisa bikin dia suka sama gue. Lo tahu sendiri, cewek kayak Monae mana mau sama cowok nggak berduit kayak gue," tutur Draven. Ia sendiri sadar diri karena kondisinya tidak memungkinkan untuk memikat hati Monae. Selain itu, sepertinya rasa suka Monae pada Ethan cukup dalam. Tidak ada tempat untuknya di hati Monae.

"Monae nggak bener-bener suka sama gua, Ven. Itu cuma obsesinya aja," ujar Ethan. Entah mengapa pembicaraan mereka menjadi serius.

"Tahu apa lo tentang perasaan gue?" tanya Monae yang tiba-tiba muncul di belakang Draven dan Ethan. Entah sejak kapan cewek itu ada di sana. Dua cowok tampan itu mematung dibuatnya.

Ethan memijat keningnya sebentar, lalu berbalik untuk melihat Monae. Mata Monae berkaca-kaca saat menatap Ethan yang ternyata mempermainkannya. Ethan begitu tega dan tidak menghargai perasaannya sama sekali. Monae kira jika ia menunggu dan berusaha lebih keras, maka Ethan akan jatuh hati padanya. "Jelasin ke gue. Draven ... suruhan lo?"

Fatum MWhere stories live. Discover now