LDR

95 8 0
                                    

Sudah 3 bulan lamanya Haikal dan Giselle berpacaran berlandaskan LDR. Ada keinginan di diri mereka untuk saling bertemu tapi kesibukan mereka mengikat mereka di tempatnya masing-masing, membuat mereka harus menahan rasa rindunya.

Giselle, gadis itu tak pernah lagi memancarkan wajah cerianya. Ia selalu menampakkan wajah datar dan cemberutnya. Karina, Winter, dan Ningning awalnya merasa iba tapi semakin lama kesal juga melihat Giselle seperti itu selama sebulan.

"Pergilah ke Indonesia" Ucap Karina pada Giselle. Kini mereka sedang berada di tempat latihan. Dengan keringat yang membasahi Giselle mengelap keringatnya dengan handuk khusus yang ia bawa.

"Minggu depan kita sudah comeback. Tidak mungkin aku pergi menemui Haikal yang seharusnya aku latihan"

Ruang latihan itu dipenuhi cahaya remang-remang dan hanya ada mereka berdua duduk bersebelahan.

Karina menghela nafasnya. Seharusnya mereka sudah comeback minggu lalu tapi ada masalah yang mengaharuskan comeback mereka diundur.

"Apa tidak bisa Haikal yang kesini?"

"Dia sedang sibuk kuliah. Dia sudah di semester terakhirnya, tidak mungkin dia untuk kesini. Haikal pasti lebih mementingkan pendidikannya juga"

Karina mengangguk mengerti. Ia pun diam tak lagi memberikan saran, karena menurutnya percuma saja. Karena saran yang menurutnya paling ampuh itu ya mereka harus bertemu, tapi bertemu saja mereka susah.

***

Giselle sudah berada di dormnya. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur. Karina yang biasanya melihat Giselle seperti itu pasti akan memarahi gadis itu tapi kali ini tidak, ia membiarkan Giselle tiduran tanpa mandi dan mengganti pakaiannya. Lagi pula nanti yang gatal-gatal juga dia.

Ponsel Giselle berdering. Gadis itu langsung bangkit dan mengambil ponselnya di dalam tas selempangnya.

Haikal ❤️ is calling...

Seketika wajahnya menjadi ceria. Ia mengangkat telfonnya.

"Hai sayang..."

"Hai" Senyuman gadis itu mengembang mendengar suara berat dari sang kekasih. Ingin sekali ia berteriak kalau ia sangat merindukan kekasihnya ini.

"Lagi apa nih?"

"Aku habis latihan sekarang udah di dorm"

"Udah mandi?"

Giselle menggelengkan kepalanya walaupun Haikal tidak melihatnya "Belum"

"Tumben belum, kenapa?"

"Tidak ada, kamu gimana hari ini?"

"Seperti biasa gak ada yang spesial. Kamu ada yang diceritain?" Haikal disana paham kalau Giselle ada yang disembunyikannya.

Giselle terdiam. Ia bingung mau menceritakan keresahannya kepada Haikal atau tidak. Ia takut kalau ia menceritakannya bisa mengganggu pikiran Haikal.

Karina membelai kepala Giselle dengan lembut, gadis itu mengangguk menandakan kalau Giselle harus menceritakan keresahannya ke Haikal.

"Sayang... kenapa? Kok diem. Yuk cerita ke aku aja"

"Aku rindu kamu"

Disana Haikal tersenyum pilu mendengar jawaban Giselle.

"Aku juga"

"Aku pengen peluk kamu"

"Aku juga"

"Kapan kita bisa ketemu?"

Haikal tidak menjawab, ia hanya diam. Giselle merasa perkataannya tadi cukup berlebihan. Bagaimana caranya bertemu kalau mereka saja masih sibuk.

The Lucky FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang