Arti Komunikasi (8)🌻

116 74 6
                                    

Haii semuanya!! Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat yaa^^

Dukung terus cerita ini sampai bisa launching jadi novel nanti, mungkin hihi doain aja <3

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca🌷

HAPPY READING!!
🌻🌻

.

.


Aylah dan Lin hari ini memutuskan untuk menjenguk Dinda dirumahnya, mereka pikir jika menelponnya pasti gadis itu akan bilang baik-baik saja padahal tidak.

Diperjalanan mereka singgah membelikan makanan dan cemilan kesukaan dinda, sungguh sahabat yang sangat pengertian walaupun kadang membuat gadis itu emosi.

15 menit mereka diperjalanan akhirnya sampai dirumah dinda

"Assalamualaikum dindaa!!" Mereka sangat antusias dan menekan bel pintu rumah dinda.

"Wa'alaikumussalam iyaa tunggu sebentar." Dinda pun langsung menuju ke lantai bawah untuk membukakan pintu rumah, entah siapa yang menggangu waktu istirahatnya itu.

Disela membuka pintu rumah, Aylah pun langsung merengek sambil memeluk Dinda.

"HUWAAAA DINDAA, KANGEENN!!" Aylah memeluk gadis itu karena ia sangat khawatir, tak lama lin pun ikut memeluk kedua sahabatnya.

"Iya din kita kangen, kemana aja? Kenapa ga ngasih kabar ke kita?" Tanya lin.

"Iya maaf ya kemarin aku izin lagi gamood ke sekolah hhe," jawab dinda langsung menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Beneran? Gaada yang disembunyiin kan?" Lin memastikan kembali agar gadis itu mau bercerita.

"Iyaa beneran, yok masuk." Gadis itu pun mempersilahkan kedua sahabatnya untuk masuk.

"Nih buat kamu din." Ucap lin sambil memberikan tas bawaan yang berisi makanan dan cemilan kesukaan dinda.

"Aaa makasih banyak, padahal aku ga kenapa-kenapa tapi kalian se effort ini." Dinda pun tersenyum haru melihat kedua sahabatnya.

"Kita kan best friend!!" aylah dan lin pun kompak menjawab.

Mereka bertiga pun tertawa, Aylah dan Lin juga menceritakan hari-hari mereka tanpa ada dinda dikelas, mereka sangat sedih karena gadis itu sama sekali tidak mengabari kedua sahabatnya. Padahal bagi mereka dinda itu sangatlah penting. Suka duka dinda, mereka juga harus selalu ada.

🍁🍁

"Kalian tau gak hal apa yang paling penting?" Tanya dinda.

Aylah dan Lin yang awalnya sedang menonton drakor langsung menatap dinda serius, mereka mengangguk tidak paham dengan apa yang dikatakan gadis itu. Mereka pikir itu adalah pembahasan penting yang akan dinda ceritakan.

"Komunikasi," dinda langsung menghela nafasnya agar tidak menangis didepan sahabatnya.

"Saat komunikasi itu ada pasti kita akan selalu tau kabar seseorang, tapi sayangnya ada orang yang tidak suka berkomunikasi, ada juga yang ragu saat mulai beranikan diri untuk berkomunikasi dengan orang lain dan ada juga yang tidak mau diganggu hanya karena kesibukan dunia." Gadis itu pun langsung menatap kedua sahabatnya dengan tatapan kosong.

Aylah dan Lin masih bingung dengan yang dikatakan gadis itu. Mereka mencoba berpikir dan yapp akhirnya mereka mengerti dengan ucapan Dinda.

Kenapa dinda berpikir seperti itu? Apakah Dinda ada masalah? Mereka sangat khawatir terhadap kondisi dan keadaan dinda saat ini.

"Udah ya din ga usah dipikirin, bahagia pasti datang diakhir." saat lin mengatakan itu, air mata dinda pun terjatuh.

Apa ada yang salah dengan perkataanku barusan? Gumam lin.

"Dinda? Jangan sedih terus ya, kita disini buat kamu, jangan pernah ragu cerita ke aku sama lin, kita siap dengerin cerita dan keluh kesah kamu." aylah sontak langsung bersandar dibahu dinda karena posisi mereka yang bersebelahan, sedangkan lin duduk di sofa.

"A-aku takutt hiksss," dinda tak bisa menahan lagi ia pun langsung menangis.

"A-aku t-takut kalau nanti kalau ayah dan bunda gak balik ke Indonesia," dinda terbata-bata mengucapkan itu karena ia sedang menangis.

Aylah langsung memeluk sahabatnya itu. Mereka sangat mengerti bagaimana perasaan dinda saat ditinggalkan kedua orang tuanya. Mereka pikir mungkin ini juga alasan Dinda tidak masuk sekolah 2 hari kemarin.

"Keluarin aja semua rasa sakitnya ya, kita ada disini, jangan dipendam sendiri terus, yang ada malah tambah sakit." Ucap Aylah sambil menenangkan dinda yang sedang menangis dalam pelukannya.

Gadis itu kembali merasakan sakit ketika mengingat orang tuanya, ia sangat ingin orang tuanya kembali untuknya dan tidak terlalu sibuk dengan urusan mereka. Tapi itu semua hanya angan. Ia harus sadar diri.

Tak lama setelah tenang, Dinda menghapus air matanya. Ia terdiam sejenak dan mulai menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya, ia tak mau menyembunyikan sedihnya.

"Maafin aku yah udah bohong ke kalian, aku gamau aja kalian khawatir berlebihan, aku cuma pengen sendiri dan pendam sendiri aja semua masalahku," ucap dinda serius.

"Aku 2 hari kemarin lagi drop karena ada satu malam yang mana aku rasa down setelah coba hubungi ayah sama bunda, ayah malah bilang bukankah kami sudah bilang untuk tidak mengganggu? (Di bagian part 5 : Rapuh🌻) apa aku salah? Padahal aku hanya mau tau aja kabar mereka," jelas dinda.

"Disitu aku benar-benar down, aku langsung keluar rumah sendirian ke taman dekat sungai, itu aku gamau pulang sampai dah larut tiba-tiba ada laki-laki datang, aku sempat kaget ternyata itu Candhan, dia temenin aku dan tenangin aku, sampai akhirnya dia anterin aku pulang ke rumah," gadis itu terus menjelaskan.

"Besoknya aku malah tiba-tiba drop, mungkin karena kecapean nangis atau kena angin malam jadinya aku masuk angin, aku bilang ke Candhan buat ga ngasih tau ke kalian kalo aku lagi drop, aku gamau kalian khawatir, aku minta maaf ya.." dinda pun langsung memegang tangan kedua sahabatnya untuk memohon maaf.

Aylah dan lin pun terharu dan memeluk dinda, mereka menangis karena mendengar ucapan Dinda, gadis itu tidak salah, kedua sahabatnya yang tidak bisa mengerti perasaan dinda. Harusnya mereka ada saat situasi seperti ini.

"Kamu ga salah Din, maaf ya kita belum bisa jadi sahabat baik buat kamu." Ucap lin.

"Aku juga minta maaf ya Din," sambung Aylah.

Dinda pun mengangguk, gadis itu sangat sayang pada kedua sahabatnya. Mereka tidak kecewa atau marah dengan alasan dinda tapi mereka mengerti kenapa gadis itu tidak memilih untuk cerita.

Gadis itu berharap ia tidak akan kehilangan komunikasi bersama kedua sahabatnya ini. Ia takut komunikasi mereka jadi buruk karena Dinda jarang menceritakan masalahnya pada mereka.

Gadis itu berharap ia bisa kembali berkomunikasi dengan orang tuanya. Entah kapan bisa tapi yang pasti ia selalu menunggu itu tiba.


Semangat ya Din!!
You are strong girls<3

Sampai sini dulu ya ceritanya, jangan lupa vote dan follow.

See u in the next part👋🏻❤️
Terimakasih🫶🏻

Twilight and Memories [SEGERA TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя