Bab 6

2 0 0
                                    

.
.
.

"Siapa yang mencurigakan?" tanya seorang pemuda pada Aira.

"Astaga!! Wil!! Bikin kaget aja!" seru Aira sembari mengelus dada.

"Maaf, masuk yuk?" ajak Wilza pada Aira.

Tanpa menjawab, Aira berjalan lebih dulu meninggalkan Wilza di depan pintu toilet. Pemuda tinggi itu tersenyum dan mengikuti Aira.

Di lorong sekolah, Wilza berhenti berjalan saat .melihat Aira berhenti dan mengobrol dengan seorang pemuda berkaca mata. Wilza mengerutkan keningnya dan berjalan mendekati mereka.

"Oke, kalau gitu nanti gua kabarin" ucap Aira pada pemuda itu.

"Gua tunggu, Ai. Gua duluan ya?" ujar pemuda itu dan pergi meninggalkan Aira dan Wilza yang sedari tadi diam.

"Siapa?" tanya Wilza dengan nada datarnya.

"Kepo!" jawab Aira singkat dan meninggalkan Wilza yang masih diam.

Wilza penasaran dengan pemuda berkacamata itu, dimna dia melihat nya? Ah sekarang dia ingat. Itu adalah ketua ekskul musik di SMA BUDIDAYA. Tapi mau apa dia mendekati Aira? Tidak mau bertambah pusing Wilza memutuskan untuk berjalan kembali ke kelasnya.

####

Di rumah, Sisil sedang malas-malasan karena tidak ada kegiatan yang bisa gadis itu lakukan. Sisil tidak ikut les atau pun ekskul jadi begitu jam pulang sekolah dia akan langsung pulang ke rumah.

"Bosen banget!" keluhnya

Sisil membolak-balik kan tubuhnya di atas kasur karena sangat bosan. Tak lama ketukan pintu membuatnya berhenti bertindak gila.

"Sil! Keluar dulu sayang. Mama mau ngomong sebentar sama kamu!" ucap seorang wanita paruh baya di sebrang pintu.

"Iya, Ma" sahut Sisil dan berjalan ke arah pintu.

Saat, Sisil membuka pintu terlihat lah Mama nya yang sudah rapi dengan balutan dress selututnya. Memang pada dasarnya Mama Sisil masih tergolong masih muda.

Sisil bersiul menggoda Mamanya sembari bersandar di pintu.

"Ciee, Mau ngedate sama pacar ni Yee" celetuk Sisil menggoda.

"Kamu apa, sih! Makanya cari pacar biar nggak iri sama Mama" ucap mama Sisil kembali meledek putri tunggalnya itu.

"Sisil mah udah punya, Mama aja yang nggak tau" ujar Sisil sombong.

"Nggak pernah kamu kenalin. Ya, mama nggak tau dong"

"Nanti, kalau udah tiba waktunya Sisil kenalin sama Mama"

"Dasar kamu, sok main rahasia-rahasia an sama Mama" ucap mama Sisil gemas sembari mencubit pipi anaknya itu.

"Sakit, Ma! Astaga!"

"Maaf. Ya udah mama pergi dulu. Mama cuma mau bilang, kalo mau makan lauknya udah mama masakin. Maaf ya malam ini mama nggak temenin kamu makan malam" ujar mama sambil menatap Sisil.

"Iya, nggak papa Mah, tenang aja oke? Mamah Have Fun aja, Sisil oke kok"

"Ya udah, Mama pamit ya sayang? Dahh"

SEBUAH PILIHAN ( END )Where stories live. Discover now