hidup sebagai remaja yang di lingkupi kebingungan saat akan mengambil keputusan, Aluna tidak tau harus memilih yang mana, apakah membalas cinta dari sahabat kecil nya? atau memperpanjang hubungan dengan kekasih nya? dan satu lagi, apakah harus tetap...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"aku takkan goyah dengan sikap manis mu, karena orang yang aku cintai saat ini lelaki lain, bukan kamu" -Aluna Ans Skyraini
***
Angin malam yang begitu dingin menembus kulit gadis yang tengah kebingungan itu, kejadian tadi siang di sekolah terus terbayang di pikiran dirinya. Banyak notifikasi masuk ke handphone nya, sosial media nya menjadi ramai setelah hubungan nya dengan CEO muda itu di publikasikan, sejagat Indonesia benar benar tengah gempar oleh berita tersebut.
Bukanya kebahagiaan yang menghampiri setelah di publikasikan, melainkan hal hal sial yang banyak menimpa nya, mulai di bully oleh murid baru, di maki oleh sahabat, dan mendapatkan beberapa komentar negatif dari para netizen.
Saat ini ibu nya tengah memaksa Aluna untuk pergi makan malam, ibu nya begitu khawatir dan heran, di saat para gadis berbondong-bondong menginginkan Arziel untuk menjadi kekasih nya, sedangkan Aluna ia menjadi lebih murung kala hubungan nya di publikasikan.
Selain notifikasi komentar masuk, ada juga notifikasi dari kekasih nya yang hanya di baca oleh Aluna, sekarang ia tak minat sedikitpun untuk berkomunikasi dengan seseorang, bahkan orang tua nya.
***
Pagi hari kala Aluna menuruni anak tangga untuk pergi sarapan sebelum berangkat ke sekolah, ia benar benar di kejutkan dengan kedatangan Arziel, "mau apa dia pagi pagi kesini?" batinya.
Tiba tiba Ziel menyadari keberadaan Aluna dan memberikan senyum tulus penuh cinta nya, hanya untuk Aluna.
"Lunaa cepet turun ini ada calon suami kami" Teriak mamah Gita yang di barengi senyum geli dari nya
Apa katanya? Calon suami? Ogah, mending sama Rayzan
Akhirnya Aluna pun beranjak menuruni satu per satu anak tangga
"Pagi cantik" Sapa Ziel dengan nada yang begitu lembut. "Pagi juga" jawab Aluna
"Aku publish langsung soalnya biar gaada cowo yang deketin kamu" Ucap Ziel seperti mengetahui apa yang akan di tanyakan oleh Aluna
"Aku kesini pagi pagi juga buat ngajemput kamu, ayo mau berangkat sekarang?" Lanjut Ziel lagi, tetapi Aluna hanya melamun dan berpikir bahwa Ziel ini begitu tulus, tapi hati dan pikiran nya kekeh menginginkan Rayzan
"Eh iya ayo" Aluna tersadar dari lamunannya dan sedikit gelagapan
"Mah aku berangkat dulu yah" pamit Aluna sambil menyalami tangan mamah nya dan di susul oleh Ziel