002

2.1K 194 12
                                    


kini jay sudah pulang dari tongkrongannya. jay pulang jam 11 malam, setelah mandi ia membuka handphonenya yang dari tadi gak dimainin.

ah..sial, heeseung mengechatnya 234 pesan dan 34 telepon tidak terjawab.

Jay dimana?

kamu balapan lagi?

jay

bales aku.

jay.

Kira kira seperti itu pesannya, mati lah jay besok. heeseung kalau marah jay jadi kicep, takut dia sama heeseung.

"mampus gue..keknya besok gue bakal diceramahin 24 jam nonstop. Apa pun caranya gue bakal  ngehindar dari heeseung pokoknya!" ucap jay. Tetapi ya dia sudah terbiasa walapun masih sering nangis kalau dimarahin heeseung. Jay meletakkan hpnya dan tidur.

Walaupun bandel jay itu tetep tidurnya gasampe jam 1 an..Dia masih anak mamah soalnya.

Keesokan harinya, jay sekarang lagi panik. takut heeseung marahin dia.. "ji gimana ini??? gue bakal kena marah habis habisan!!"ucap jay kepada teman karibnya itu, namanya jisung.

"ya kata gue mah semangat. lo juga harusnya tau kak heeseung itu osis galak."balas jisung.

"gue nanya saran anjinggg!!"kesal jay.

"bilang aja hp lo ke silent makannya gabales chat dia."ucap jisung.

"ughh! gue udah berkali kali pake alasan yang sama anjingg, saran lo itu itu mulu bangke."

"ya giman—"ucapan jisung terpotong saat melihat sosok pria lebih tinggi darinya menghampiri temannya itu, jay. jisung tersenyum dengan gugup.

"h-haha..Jay gue pergi dulu ya bye!"ucap jisung laly pergi begitu saja.

"lah? si bangsat???"

"oh gitu? dibelakang aku kamu sering ngomong kotor?" sialan! itu suara heeseung. jay langsung merinding denger suara dingin heeseung.

"heeseung?.."matilah jay saat ini.

"coba jelasin kemarin kenapa ga bales chat aku? mau pake alasan ke silent lagi hpnya?"

"ka-kak..maaf.."ucap jay. jay itu jarang manggil heeseung pake kak, kalau dia manggil heeseung pake kak waktu heeseung marahin dia. soalnya heeseung lebih suka jay manggil dia kak.

"aku tadi suruh apa? jelasin kan? ngapain minta maaf?"

siapapun tolongin jay saat ini.

"i-itu ke-kemarin—"jay ngomongnya udah ga beratur, dia takut sama heeseung kalau udah mode gini.

"ngomong yang jelas, gausah nangis."balas heeseung, makin makin jay nangis kalau kaya gini mah..

"nggg..m-maaf.."ucap jay yang kini sudah menangis, heeseung masih kesal dengan si kecilnya itu.

"aku bilang apa? gausah pake nangis. ga denger? ngomong tuh yang jelas bukannya gelagapan kaya gitu."ujar heeseung. Jay bener bener mau nangis sekuat kuatnya..

"maaf."

Heeseung menghela napas, "aku nyuruh kamu buat jelasin bukannya minta maaf. aku gabakal maafin kamu kalau kamu terus terus minta maaf tanpa penjelasan. coba jelasin,  aku minta jelasin soal kemarin."heeseung nadanya makin dingin.

"k-kemarin, aku... balapan..maaf kakak."jujur jay.

"balapan lagi? hm? coba manfaat balapan liar tuh apa? buat kamu lebih dewasa? buat kamu lebih tau dunia luar? gak, gaada manfaatnya. sekali pun taruhan uang pun, itu bukan uang yang halal."Ucap heeseung, jay menundukan kepalanya.

#1 TROUBLEMAKER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang