sister. 6.1

1.3K 108 9
                                    

Berbulan bulan telah berlalu setelah Shani mendonorkan bagian tulang belakang-nya pada Zee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbulan bulan telah berlalu setelah Shani mendonorkan bagian tulang belakang-nya pada Zee. Kini keadaan Zee mulai membaik, tetapi disisi lain suasana menjadi semakin memburuk.

Gracia mulai menjahui Shani beberapa saat setelah Shani melakukan operasi, begitupun dengan ke tiga anggota devisi lainnya. Bahkan Christy, ia sama sekali tidak mau berbicara pada Shani setelah tahu apa yang Shani lakukan untuk Zee.

Bahkan hingga kini, Christy enggan bertemu dengan Zee dan lebih memilih untuk berdiam diri di rumah, tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Zee pun demikian, setelah tahu apa yang dilakukan Shani, gadis ini mendadak menjadi pendiam, tak pernah bersuara semenjak dirinya tersadar. Tatapannya begitu kosong, terlihat seperti orang depresi.

~

Hari ini, Shani mengunjungi kamar Zee dirumah sakit yang sama. Ditemani oleh Jinan yang mendorong kursi roda untuk membantunya berjalan.

Jinan masih menghormati Shani dengan alasan yang ia rahasiakan. Disaat anggota devisi lain mulai pergi, Jinan masih senantiasa menemani Shani disaat saat ini, berada dibawah bukan berati bukan lagi raja.

Proses transplantasi berjalan dengan normal, Shani sama sekali tidak mengalami kelumpuhan, namun dokter menyuruhnya untuk beraktivitas menggunakan kursi roda untuk beberapa waktu, guna mempercepat proses pemulihan.

Saat pintu terbuka, terlihat di brankar sana Zee duduk membelakangi pintu, menatap ke arah luar jendela dengan kedua tangan yang dibalut sesuatu.

"Hallo adeknya cici... " Shani menyapa dengan senyum setelah memasuki kamar.

Zee menoleh, menatap kosong kakaknya itu tanpa ada niatan menjawab.

Shani mendongakkan kepala, menatap Jinan. Jinan yang paham akan hal itu segera mendorong Shani mendekat ke arah Zee.

Shani meraih tangan Zee, " Kamu udah makan? " Tanyanya dengan lembut.

Zee tidak menjawab, ia hanya menatap kembali ke arah luar jendela.

Shani menghela nafas lembut, semenjak Zee tersadar dari komanya dan tahu bahwa Shani lah yang telah memberikan tulang belakang-nya, ia menjadi sangat pendiam, melebihi saat kedua orang tuanya meninggal.

Beberapa hari yang lalu Zee sempat hilang kendali kembali, gadis ini mencakar, memukuli tubuhnya sendiri dan menggerutu tidak jelas. Oleh sebab itu perawat memberikannya semacam pelindung pada tangannya.

Pelindung itu berfungsi mengikat jari jemari Zee dari dalam, sehingga Zee tidak dapat menyakiti dirinya kembali, pelindung tangan itu juga tebal dan sedikit lunak, jadi tidak perlu khawatir lagi jika Zee kembali memukuli dirinya sendiri.

Shani mengelus lembut tangan Zee yang dibalut dengan pelindung, " Cepet sembuh ya, banyak yang kangen kamu... " Ucapnya.

Setelah mengatakan hal itu, Jinan membawa Shani keluar ruangan.

48 GENGS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang