bab 8

27 7 1
                                    

Happy reading

"AAAAAAA OMAGAAA!!!!" Pekik Adisha saat sudah sampai di kamar nya.

Kamar yang diatur agar kedap suara (tapi masih kedengaran sedikit kalo dari luar) membuat Adisha dapat berteriak.

"Huhuhu... seneng banget Ya Allah.." Adisha bahkan berguling-guling ditempat tidur nya.

"Aaaaa bunda, ini mimpi gak sih?" Adisha menepuk-nepuk pipi nya.

"Dica??" ulang Adisha, heran.

Galaksi mengangkat kepalanya guna menatap Adisha.

"Dica itu Disha! cuma gue pake 'c' biar kedengeran lucu. soalnya lo lucu!" Galaksi tersenyum, menular hingga membuat Adisha tersenyum juga.

"Gala buat nama panggilan buat Adish?" tanya Adisha, malu.

Galaksi terkekeh, "Iya. By the way, jangan nyebut diri lo Adisha atau Adish lagi kalo sama gue. Tapi dica, biar gue selalu ingat tentang lo!" Adisha tersenyum lagi, lalu berjinjit guna mencium pipi Galaksi.

Galaksi tersenyum tipis, lalu mengangkat tangan nya dan mengusap surai rambut Adisha.

"Dica jangan tinggalin gue ya? selalu ada terus buat gue!" pinta pria itu, seperti ada makna mendalam di kata-kata itu. Namun Adisha tak mau memikirkan nya.

Galaksi pun merentangkan tangannya, Adisha dengan senang hati masuk kedalam dekapan hangat Galaksi.

"Gala..." panggil Adisha, pelan.

"Hmm?" Sahut Galaksi.

"Dica suka sama Gala!" ungkap gadis itu, entah keberanian dari mana. Namun jika terus dipendam, Adisha merasa bahwa beban nya sangat berat.

Galaksi tersenyum tipis lalu mengecup kepala Adisha.

"Sebenarnya gue juga udah mulai tertarik sih sama lo, soalnya lo lucu sih!" ujar Galaksi. Pelukan yang tadinya longgar, kini mulai erat karena Galaksi mengeratkan pelukannya.

"Gue sayang sama lo!" bisik Galaksi.

Ingin rasanya Adisha melompat karena salting.

'ini aja kalo gak lagi dipeluk Gala, gue meleyot kayaknya' batin Adisha.

"Fuck! bisa gila gue lama-lama." Adisha bahkan sampai mengumpat karena masih salting.

Tok.. tok.. tok..

"Disha.. ayo makan dulu nak!" panggil Bunda Gina membuat Adisha langsung beranjak duduk.

"Iyaaa Bunda.. sebentar!" teriak Adisha, Namun dia tidak keluar melainkan mandi karena merasa gerah.

Beberapa menit kemudian, Adisha sudah cantik dengan setelan rumahan nya.

Adisha turun dengan semangat, disana sudah ada kedua orang tua nya dan Alan.

"Semangat banget lo!" Adisha menatap sinis kearah Alan.

"Bun, liat tuh kak Alan. Sehari gak ganggu Disha, kayaknya gak hidup tenang dia!" adunya pada Bunda Gina. Bunda Gina terkekeh.

"Alan! kamu nih, jangan ledek anak Tante terus dong. kalo ngambek, bisa abis uang Tante dan Om beliin jajan buat dia!" tegur Bunda Gina, namun mereka tau bahwa wanita paruh baya itu sedang bercanda.

"Nanti Alan tambahin kalo kurang, hahaha!" sahut Alan, santai.

Adisha tak memperdulikannya, dia memilih menyendok nasi dan mengambil lauk pauk.

When Galaxies Love Each OtherWhere stories live. Discover now