bab 9

29 7 0
                                    

Happy reading

"DEVANNNNNN!!!!!" teriak Adisha sampai pria yang bernama Devan itu terkejut dan menoleh.

"Adisha???" gumam pria itu, lalu menunggu Adisha berlari kearahnya.

Lalu, gadis itu sudah berada dihadapan Devan dengan nafas terengah-engah.

"Huhh... Anjir, cape banget cok!" ucap Adisha sambil berusaha mengontrol deru nafas nya.

Devan mengulurkan tangan nya yang ada air mineral digenggaman nya.

Adisha dengan senang hati mengambil dan meminum nya.

"Thanks ya Dev, btw lo pindah sekolah disini?" tanya Adisha setelah mengembalikan botol air itu.

"Adisha sumpah! gue masih gak percaya kalo kita bakal ketemu sekarang," ucap Devan. Tatapan mata itu ada sorot kerinduan yang tak bisa di jelaskan.

Mereka berdua pun berjalan jalan karena tidak baris dan akan jamkos.

Hari ini guru-guru ada urusan di lapangan kota mereka.

Pandangan orang-orang tak luput dari Adisha dan Devan.

"Tu anak ngeselin banget gak sih?"

"Kenapa?"

"Kayaknya dia tuh demen sama semua cowo ganteng disekolah ini!"

"Maksudnya, Adisha yang kelas 10 itu?"

"Iyalah siapa lagi. abis deketin Galaksi, dia deketin Alan. Abis itu lo tau Devan kan? Papanya pengusaha yang terkenal itu."

Teman nya mengangguk karena Papa Devan terkenal di kalangan pengusaha.

"Nah, tadi ada yang lihat pas Adisha dateng dan lihat Devan dia langsung kayak antusias gitu sambil teriakin namanya Devan."

"Anjir, genit banget gak sih? Masa semua cowo ganteng dia embat,"

"Itu yang gue pikirin, emang se terkenal apasih dia? paling Papa nya cuma karyawan di kantor Papanya Devan atau di kantor yang dibawah perusahaan papa Devan!"

"Jangan kayak gitu, ih! Gak ada yang tau lho, siapa tau Papa nya Adisha lebih tinggi lagi dari Papanya Devan."

"Hahaha, lo positif thinking banget sih. paling gaya doang dia, tapi ekonomi sulit."

"Huss, udah ah! jangan nge gibah, ga baik!"

Mereka pun pergi. Tanpa disadari, ternyata Galaksi mendengar semuanya.

"Devan?" gumam pria itu.

Kemudian, Galaksi pun pergi untuk mencari gadis nya.

Dia berhenti saat menangkap gadis yang selama ini sering mencoba untuk mencuri hatinya.

Mata elang itu menajam saat Adisha tertawa lepas bersama Devan.

Galaksi memandang kearah Adisha dan Devan dengan tajam. Mata sipit itu terus mengawasi pergerakan keduanya.

Lalu tak lama kemudian, Galaksi pun pergi dari sana.

When Galaxies Love Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang