chapter 18

1.6K 145 5
                                    

di rumah terlihat ada gita yang panik akan keadaan atin

shani yang tidak mengetahui apa langsung bertanya kepada chika

"chik ini sebenernya kenapa chik? kenapa gita panik kaya gitu? terus kenapa oniel tadi lari larian sambil bawa atin? " tanya shaninyang bertubi tubi

"atin sakit ci" ucap chika

deg

indah yang baru saja datang langsung mendengar kata kata tersebut

bagai mana perasaan indah? ya indah sama seperti yang lain, indah kaget indah shok mendengar kalo atin sakit

indah berfikir apakah ini salah nya? mengapa indah berpikir seperti itu? indah berfikir bahwa ini salahnya, atin sangat kurang terhadap makan seperti yang kalian ketahui atin lebih suka asi dibanding makan

indah langsung terduduk dilantai sembari menangis, semua yang melihat indah langasung menghampiri indah

"kak kenapa kak? " tanya ashel panik melihat indah, indah tidak menjawab apa apa ia langaung memeluk ashel lalu berbicara

"cel ini salah aku cel, atin sakit gara gara aku cel, hiks hiks hiks" ucap indah sembari menangis dipelukan ashel , baru kali ini setelah kejadian itu indah menyebut nama atin kembali

"ga kak ini bukan salah kakak, ini takdir kak" ucap ashel yang berusaha menenangkan indah

"ga cel, aku kurang ngasih dia asi cel, sedangkan atin lebih suka asi dibanding makan cel" ucap indah terus menerus menangis

"engga kak, kaka udah tenang dulu kita kerumah sakit" ucap ashel menatap indah, indah pun mengangguk

ashel pun berdiri dan membantu indah berdiri, ashel langsung menyurun adel untuk menyiapkan mobil nya

*******

kini indah, ashel san adel sudah berada di rumah sakit yang di sherlock oleh olla

mereka pun masuk dan melihat oniel yang terduduk di lantai sembari menangis, olla hanya bisa menenangkan oniel disana

indah langaung menghampiri oniel yang sedang terduduk, lalu indah berlutut dihadapan oniel

"niel.. " lirih indah, oniel yang sedang menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepalnya perlaha

"ndah.. " lirin oniel yang langsung memeluk erat indah

"niel ini salah aku niel, hiks hiks" lirih indah sembari menangis dipelukan oniel

"ga ndah ini takdir" ucap oniel lalu menghapus air mata di pipi indah

"keluarga atas nama pasien kathrina" ucap dokter yang barusaja keluar dari ruangan nya

oniel dan indah yang mendengar ucapan dokter pun langsung berdiri

"saya kakak nya dok, bagai mana keadaan adik saya" ucap oniel

"baik, kondisi Kathrina sangat memperihatinkan, kathrina terkena tipes, ditambah kurangnya nutrisi dan cairan yang masuk kedalam tubuh kathrina, jadi kami akan memindahkan kathrina ke ruangan icu" ucap dokter

deg

bagai ribuan pisau menusuk jantung oniel, ia sangat shok mendengar ucapan dokter, ia merasa gagal menjadi seorang kakak untuk atin

"lakukan yang terbaik untuk adik saya dok" lirih oniel yang menahan tangisan nya

"baik" ucap dokter yang langsung masuk kembali kedalam ruangan nya

"tin kamu kuat tin" ucap oniel yang langsung terduduk di kursi

"niel, lo kuat niel" ucap adel berusaha menguatkan oniel

"g-gua gagal jadi kakak yang terbaik buat atin del" lirih oniel sembari menangis

"ga niel, ini semua takdir" ucap olla

kini oniel hanya bisa menangis, sedangkan indah, indah sangat merasa terpukul ia sangat merasa bersalah terhadap atin

"shel ini salah aku shel" lirih indah

"ga kak, ini takdir, stop nyalahin diri kakak" ucap ashel menatap indah

kini suasana menjadi sedikit tenang, indah yang sudah tenang tiba tiba mendapatkan telepon dari marsha

vidcall marsha indah

"momyyy"

"iya sha? "

"momy apan ulang? "

"nanti yah sha"

"mony angan lama lama kelual nyaa"

"iya sha, momy ga akan lama kok keluarnya"

disaat marsha dan indah sedang teleponan
tiba tiba dokter keluar mendorong hospitalbed yang berisi atin di dalam nya dengan sangat lemas dengan selang oksigen yang dipasangkan di hidungnya

semua pun langsung mengikuti dokter dan beberapa suter tersebut

kini mereka sudah sampai didepan pintu ruang icu, atin pun dibawa masuk bersama dokter dan beberapa perawat

semua hanya dapat melihat atin yang sedang dipakai banyak alat disana

"momy tenapa nangis? "

ternyata telepon mereka belum terputus

"engga sha"
"yaudah sha momy matiin dulu teleponan nya"

tut tut tut

indah mematikan teleponya dan menghampiri oniel yang sedang melamun

"niel.. " lirih indah memanggil oniel

"iya ndah" ucap oniel yang tersadar dari lamunannya

"niel, aku minta maaf niel" ucap indah sembari memeluk oniel

"kamu ga usah minta maaf ndah, ini semua takdir" ucap oniel membalas pelukan indah

"tap-" belum sempat indah menyelesaikan bicaranya oniel langsung menaruh jaru telunjuk nya di bibir indah

"stop nyalahin diri kamu sendiri" ucap oniel ,indah pun langsung mengangguk













-hay hay hayy

-kasian atinnnn

-maaf yah pren kalo ga nyambung atau banyak typo nya hehe

-jangan lup vote yah

-thankyouu all

 BABY MISTERIUSWhere stories live. Discover now