Lima

148 91 30
                                    

Sebelum membaca, utamakan vote terlebih dahulu, kemudian komen! jangan lupa follow akun wattpadku bagi yang belum follow ya! akun ig : @thestarandsky_

Sebelum membaca, utamakan vote terlebih dahulu, kemudian komen! jangan lupa follow akun wattpadku bagi yang belum follow ya! akun ig : @thestarandsky_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang, hal yang sulit dilupakan adalah kenangan dalam pertemanan. Tiada pertemanan yang akan abadi."

...

Kali ini, perasaan Arshinta sangat bahagia. Pasalnya, ia diperbolehkan untuk ikut malam minggu bersama dengan Gama dan geng nya. Sudah lama ia ingin ikut bersama Gama namun, ia tak pernah diperbolehkan. Bukan karena apa Gama tak mengijinkan adik kesayangannya itu untuk ikut pergi bersamanya, tetapi karena ia khawatir akan udara malam hari yang akan mengenai kulit Arshi. Terlebih adiknya adalah seorang gadis. Dapat dipastikan akan banyak mata memandang adiknya itu. Tetapi, saat ini ia sudah memikirkan hal ini dengan matang. Ia pun mengijinkan sang adik untuk ikut bersamanya menikmati indahnya malam minggu di alun-alun kota.

Di perjalanan, Gama dan teman-temannya berangkat bersama. Arshinta begitu senang dengan malam ini. Sampai ia tak sadar, ia memeluk kakaknya dengan begitu erat. Gama yang fokus mengendarai motornya pun, merasa ada yang berbeda dengan adiknya itu. Ia sedikit khawatir adiknya dengan keadaan adiknya.

"Dek, Lo gapapa kan?" ujar Gama yang sedikit menaikkan suaranya dikarenakan angin malam yang kencang. Arshinta yang mendengar itupun hanya bisa terkekeh pelan melihat ke khawatiran sang kakak.

"Gapapa, gue cuman seneng banget bisa keluar malem mingguan gini bareng lo kak," sahut Arshinta yang tak kalah besar suaranya. Gadis itu semakin erat memeluk sang kakak. Dagunya ia tempelkan pada bahu kakak tercintanya itu. Ia menghirup aroma parfum kakaknya. For Your Information, Arshinta sangat menyukai aroma parfum Gama. Itu sebabnya ia sering menciumi baju-baju kakaknya itu.

Melihat kedekatan kakak beradik itu, salah satu teman Gama yakni Raka, hanya bisa memandang iri kedekatan antara Gama dan adiknya itu. Entah apa yang ada di dalam perasaan nya, ia hanya ingin dekat dengan Arshinta seperti hal nya kakaknya sendiri. Tak munafik, semua orang berhak berharap namun jangan sampai terlalu berlebihan.

....

Mereka pun tiba di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari alun-alun kota. Arshinta dan Gama pun memilih untuk duduk berdampingan, diikuti dengan Daniel, Raka dan Nandika. Mereka mengobrol santai. Arshinta yang memang sudah akrab dengan para sahabat kakaknya, mampu mengimbangi pembicaraan mereka. Mereka sibuk dengan pembahasan mereka. Hingga tak sadar bahwa salah satu dari mereka selalu mengamati Arshinta. Nandika yang mulai curiga kepada Raka karena tak biasanya ia diam seperti ini. Nandika pun melihat Raka yang ternyata sedang mengamati Arshinta hingga tak sadar sudut bibirnya terangkat. Hal itu disadari oleh Nandika.

"Eh Rak ngapain Lo liatin Arshi sambil senyum-senyum segala?" ujar Nandika dengan kekehannya. Sontak teman-teman yang lainpun melihat ke arah Raka begitu juga dengan Arshinta. Gadis itu menyerngit melihat raut wajah grogi dalam diri Raka.

LET'S JUST BE FRIENDS [TERBIT!] OPEN PRE-ORDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang