016

79.1K 4K 32
                                    

Vote, spam komen dan follow. Jangan jadi sider mentang-mentang cerita ini udah end atau apapun itu.

Happy reading

________

016 ; Masalah berlanjut

"Siap---loh? Mama? Mama ngapain kesini?" tanya Eros dan langsung menghampiri sang ibu.

Mama Rosa dengan tatapan dinginnya menatap sang putra, "Ada yang harus Mama omongin sama kamu, Eros."

Melihat aura tak mengenakkan dari sang Ibu membuat Eros meneguk ludahnya kasar, "Kenapa?" tanya Eros mencoba berani.

"Apa bener kamu mutusin hubungan sama Sese karena Rachel?"

"Maksud Mama?" tanya Eros sekali lagi

"Sese ngadu ke Mama, dia datang ke rumah sambil nangis dan bilang kamu mutusin hubungan yang selama ini kalian jalani,"

"Bahkan gak sampe disitu, kamu juga mukul Sese dan buat beberapa luka di tubuh dia." lanjut Mama Rosa dengan tatapan dinginnya.

"Dan Mama percaya sama omongan dia?"

"Kenapa enggak? Selama ini Sese selalu jujur sama Mama, gadis sebaik Sese mana berani berbuat bohong."

Eros terkekeh tak percaya mendengarnya, gadis itu sangat manipulatif dan bertingkah seolah menjadi orang yang paling tersakiti.

"Kalo aku ngomong sebenarnya aku mutusin dia karena dia selingkuh Mama bakalan percaya?"

"Sese selingkuh? Kamu melantur?" Eros mengangguk paham seolah sudah tau seperti apa reaksi Mama Rosa.

"Aku harus bilang apa lagi? Toh Mama juga gak percaya sama apa yang aku bilang tadi." balas Eros tak peduli.

Mama Rosa menyunggingkan senyumnya, "Begitu ya? Gak apa-apa, kalo gitu Mama tinggal tanya Rachel, Mama pergi dulu."

Eros nampak terdiam sejenak, beberapa saat kemudian dia tersadar dan berniat mengejar sang ibu.

Namun Rai datang dan menahannya membuat Eros menatap pria itu kesal, "Bos! Eh mau kemana, bentar dulu bos ini ada---weh anjir nyerobot bae lu!" sewot Rai di akhir kalimat begitu seseorang mendorong tubuhnya agar bisa masuk.

Ternyata itu adalah Sese, wanita itu cukup tidak tau diri dan tidak punya malu ya.

Seketika tatapan Eros mendingin melihat keberadaan Sese yang kini tengah berdiri di hadapannya dengan senyum manis yang wanita itu paparkan.

"Sayang! Aku kangen banget sama kamu! Kamu kemana aja selama ini? Kok gak ngabarin aku lagi sih?" cerocos Sese lalu memeluk Eros.

Menyadari hal itu, Eros segera mendorong Sese sehingga pelukannya terlepas.

Sontak Sese meringis ketika kakinya tak sengaja keseleo, "Kamu kenapa sih? Kok kasar banget?" ujar Sese dengan nada manjanya.

Eros terkekeh sinis dan menatap tajam Sese, "Ternyata kamu gak punya malu ya? Masih punya muka buat nampakin diri?"

Sese memiringkan kepalanya seolah-olah bingung, "Emang aku harus malu karena apa?"

Rai seketika menatap jijik tingkah Sese, ia jadi teringat monyet yang pernah ia lihat di kebun binatang. Tingkahnya sama seperti Sese, suka memiringkan kepala.

"Kok bisa ya nyawanya betah?" batin Rai kebingungan.

"Se, aku harap kamu mau pergi dari hadapan aku saat ini, aku gak mau kasar sama cewek." titah Eros tegas namun Sese malah semakin mendekatinya.

Lilac (Syringa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang