1. Regarding The Future.

1.2K 137 21
                                    

Welcome Piu!

Are you ready???































Are you ready???

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Aroma alkohol menyeruak di setiap sudut ruangan. Dentuman musik memekakkan juga mendominasi tempat gelap yang ramai itu. Lampu warna-warni di tengah remang sedikit menyinari dua lelaki yang kini sedang asik dengan dunianya sendiri.

"Daebak! ... Ini sangat nikmat Taehyung-ah!" seru lelaki berbibir hati kembali menyesap minumannya. Tubuhnya kembali menyandar pada sofa seraya memperhatikan kegiatan di sekitarnya. Ada yang berdansa, menari, atau sekedar bercengkrama.

Sejauh pandangannya tidak ada yang melakukan lebih dari itu. Karena memang dua lelaki itu hanya mampu masuk hingga ke ruangan tersebut, mengingat umur mereka yang belum cukup untuk masuk lebih jauh.

"Jangan meminum terlalu banyak, bodoh! Kau bisa mabuk! Dan jangan meninggalkan jejak atau kau akan dimarahi paman." Lelaki yang bernama Taehyung memperingati temannya.

"Ayolah, bukankah kita sudah cukup besar? Kau ingat, sebentar lagi kita akan lulus bukan?"

Taehyung mendengus tak santai. "Tetap saja! Appamu menyeramkan jika sedang marah, Jisoo."

"Aku tahu itu. Lalu, kau tak ingin menuang lagi? Sudah cukup?" tawar Jisoo lebih seperti menggoda.

"Tidak. Jangan menggoyahkan imanku--"

Perkataan Taehyung terpotong saat ponsel di sakunya bergetar disertai deringan nyaring. Setelah melihat nama si penelepon, secepat kilat ia menjawab telepon itu.

Samar-samar Jisoo mendengar lawan bicara sahabatnya. Sekedar melihat ekspresi dan cara bicara Taehyung, Jisoo sudah tahu siapa yang menelepon. Tak ambil pusing, Jisoo memilih menyesap kembali minumannya hingga tandas seraya menunggu Taehyung selesai berbicara.

Taehyung memasukkan kembali ponselnya, sejurus kemudian ia melayangkan tatapan seperti ingin membunuh.

"Pabo! Apa maksudmu dengan mematikan ponselmu, Kim Ji!" hardiknya menatap Jisoo yang berlagak santai seolah tidak ada apa-apa.

"Paman meneleponku menanyakanmu! Dia marah menyuruhku juga kau untuk segera pulang. Dia memarahi--"

"Hentikan omong kosongmu. Aku mendengar sendiri dia berbicara santai padamu, jangan melebih-lebihkan," sela Jisoo santai yang nyatanya memang benar. Pria itu berdiri, meraih jaketnya yang tersampir lalu bersiap untuk pergi.

Accident With Child | JensooWhere stories live. Discover now