2. That Night.

1.1K 116 15
                                    

Welcome Piu!

***

Kim Jennie Ruby Jane, hanya seorang anak yatim piatu yang kini menjelma sebagai wanita CEO sukses di umurnya yang cukup muda. Orangtuanya meninggal dunia akibat kecelakaan beruntun yang terjadi beberapa tahun lalu, tepat saat dia menginjak remaja.

Sebagai anak tunggal, dia sungguh terpukul karena itu artinya ia akan menjadi anak sebatang kara. Ditambah perusahaan besar sang ayah yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Semua terasa tiba-tiba bagi Jennie yang saat itu sedang menikmati hidup mewahnya, juga kasih sayang kedua orangtuanya yang berlimpah ruah.

Sejak itu Jennie tinggal bersama adik perempuan ayahnya. Beruntung, suami bibinya juga tulus merawatnya juga sepupunya yang sudah Jennie anggap seperti adik. Pamannya juga yang susah payah membangun kembali perusahaan yang hampir musnah itu. Hingga tepat saat Jennie lulus sekolah, perusahaan yang kini sudah kembali bahkan lebih baik dari sebelumnya itu di berikan padanya sebagai pewaris yang berhak untuk mengelola. Tentunya di bawah bimbingan sang paman berhati baik itu.

Jennie bersyukur, kini hidupnya sudah jauh lebih baik. Dia berhasil melewati masa-masa yang menurutnya paling sulit sepanjang hidup. Dia kembali ke rumah lamanya, tinggal sendiri sebagai wanita dewasa yang mandiri, cantik, elegan, berkarisma.

"Unnie!" teriak suara dari luar rumah. Buru-buru Jennie berjalan cepat untuk membukakan pintu. Di waktu sepagi ini, ia sudah bisa menebak siapa yang datang.

"Kau ini lama sekali! Suaraku habis karena berteriak." Cercaan menyapa Jennie tepat saat pintu di buka.

"Siapa suruh terus berteriak. Aku sudah mendengar sejak teriakan pertamamu," sahut Jennie malas. Chaeyoung, sepupunya ini hobi sekali berteriak. Padahal, sudah jelas Jennie pasti mendengar teriakan pertama yang sangat menggelegar itu.

Chaeyoung mencibir, namun tetap menyerahkan titipan sang ibu pada kakak sepupunya. "Sarapan pagi. Eomma memberikannya padamu, dia menyuruhku cepat-cepat kemari bahkan sebelum aku menyentuh sarapanku. Aku heran, anak eomma itu aku atau kau."

"Cih, kau iri? Aku, kan, ponakan kesayangannya jelas dia lebih menyayangiku," goda Jennie.

"Ish! Palli Unnie, aku sudah lapar," kesal Chaeyoung membuat Jennie terkekeh. Akhirnya ia segera mempersilahkan Chaeyoung masuk sebelum sepupunya yang hobi makan itu tantrum di depan pintu.

"Sampaikan terimakasihku pada bibi. Lalu, tolong kau siapkan sarapan di meja. Aku ingin mandi dahulu," perintah Jennie berjalan di belakang Chaeyoung yang sudah ngibrit mendahuluinya ke meja makan.

"Arrasseo."

Chaeyoung mulai menata makanan di meja Jennie seraya menunggu si pemilik rumah mandi dahulu. Cukup lama ia duduk menunggu kedatangan kakak sepupunya. Hingga mulai terdengar derap langkah kaki mendekat.

Chaeyoung menoleh, memperhatikan penampilan Jennie yang sangat wow. Tubuh mungil nan ramping itu di balut dengan dress warna hitam di atas lutut cukup membentuk lekukan yang menawan. Terbukti, Jennie memang memiliki aura yang luar biasa.

"Neomu yeppeo," celetuk Chaeyoung tanpa sadar.

"Berlebihan." Jennie memutar bola matanya. Dia ikut duduk di seberang Chaeyoung, bersiap mengambil makanan.

Accident With Child | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang