-19 ⚠️

60.9K 1K 18
                                    

Kita skip dlu ya si hantu mesum ny. Part ini dominan
Tasya-Gibran

Sekitar satu jam lamanya setelah Vanya membangunkan Elena, kini putrinya itu benar benar bangun karena sudah hilang rasa kantuknya. Ia mengambil ponselnya dan melihat jam yang tertera sudah pukul sembilan pagi.

"Hoaaam... enak banget tidur gue."

Tubuh yang tak memakai sehelai kain itu turun dari ranjang nya lalu mengambil handuk di balik pintu balkon yang dijemur di tempat jemuran kecil.

Sengaja juga Elena membuka pintu balkon itu sebelum berjalan cepat menuju kamar mandi.

Di cermin wastafel ia mengaca. Memperhatikan kulit tubuhnya yang penuh dengan kissmark yang setengahnya mulai terlihat samar.

Leher. Dada. Perut. Punggung, bahkan di bagian paha pun banyak sekali jejak Evander.

"Gak pernah terlintas di pikiran gue bakal bersetubuh dengan jin. Kayak— hal mustahil dan takhayul gak sih?"

"Mau gak percaya tapi gue sendiri yang ngalamin. Dianggap mimpi tapi itu nyata, man! Dengan kesadaran penuh gue ngentod saban hari."

Elena berbicara sendiri. Untuk sekarang ia jalani dan nikmati saja hubungan yang tak masuk akal ini, urusan jodoh belakangan toh dirinya juga belum berkeinginan untuk nikah muda apalagi nemu calon nya saja belum kan.

Ah, Elena tidak tahu saja bahwa calon suaminya adalah sosok makhluk ghaib yang selama ini sering bercinta dengan nya.

Buru buru Elena mandi dan keramas. Berpakaian santai sambil menggulung handuk di rambutnya yang basah. Ia turun ke lantai satu dan menemukan ayah ibunya sedang bermesraan di ruang tengah.

"Mah, Yah!" Elena berdiri di belakang mereka lalu merangkul bahu keduanya. "Kakak lapeeer."

"Laper tinggal makan nak." Kata Cakra yang kemudian mangap menerima suapan puding dari sang istri.

"Ayah sama mamah udah sarapan?" Gadis itu berjalan menuju dapur.

"Mamah udah sarapan tadi bareng ayah... itu di meja udah mamah gorengan nugget dan tempe mendoan, sayur bayam juga ada di kompor."

"Okey!"

Elena menyiapkan nasi di piringnya dan sayur ke mangkoknya lalu ia taruh di atas meja. Tak lupa mencuci tangan juga mengambil sendok. Tapi sebelum itu dia membuka kulkas karena biasanya sebelum makan nasi Elena makan buah buahan dulu— kebiasaan baru karena paksaan Evander.

"Mamah gak punya buah-buahan? Di kulkas gak ada buah apa pun."

"Ada pepaya tapi ayah abisin semalam."

"Ish gak usah ngomong Yah." Elena sebal.

Lalu menghampiri mereka. "Yah aku mau makan buah." Elena duduk di sebelah Cakra.

"Tadi katanya laper mau makan. Makan nasi aja sono biar kenyang."

"Iya tapi makan buah dulu sebelum nasi!"

"Laga mu Neng Neng... biasanya juga makan buah gimana maunya doang."

"Ih si ayah nih aneh deh anaknya pengen hidup sehat malah di ledek ledek..." Elena merengut.

Cakra terkekeh geleng geleng.

"Ambil dompet ayah dulu di kamar, nanti kamu beli sendiri ya di Mang Tatang."

Elena pun mengiyakan perintah ibunya. "Dompet nya taro di mana?"

"Itu cari aja di celana item ayah yang di gantungan."

***

"Pa. Ayo! Kok malah rebahan sih." Kata seorang wanita berambut sebahu kepada suaminya.

Oh My Ghost [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang