end

322 12 0
                                    

Kakak kelas

Ayah bagas mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi memuju bandara, kendaraan lain ia salipnya dan menyalip kendaraan yang mana cuma ada jalan kecil.

Joni yang duduk di sebelah ayah bagas hanya berkomat-kamit membaca doa, ia tak mau mau karena ulah ayah temennya Itu, ia masih ingat akan dosa dosanya yang banyak ia takut masuk neraka.

Di saat berada di jalan tiba-tiba handphone joni berbunyi, joni yang merasa getaran di saku celananya pun mengambil hp-nya dan terteralah nama Jawir.

Joni mengakat telepon itu lalu dengan suara lirih Joni meminta hpnya di berikan ke ayah Bagas.

Joni yang merasa tak enak pun hanya menutupi telinganya dengan kedua telapak tangannya.

dan benar saja, ayah Bagas yang menerima panggilan itu pun tiba tiba menjatuhkan hp Joni lalu menundukan, ia menangis.

“bagas!!,”

“kenapa kamu tinggalin ayah nak, kenapa??"

Joni yang melihat itu pun berinisiatif untuk menggantikan ayah Bagas menyupir untuk pergi ke rumah sakit tempat Bagas tadi di rawat.

Di sisi lain. Rey nampak nangis dan sesekali ia membanting alat alat dokter, ketika ia mendengar ketika dokter bicara bahwasanya Bagas sudah tiada.

“engggk, enggak balikin Bagas anjing balikin" Rey melempar semua yang ada di hadapannya.

“lu semua jadi dokter gak pecus bangsat" ujarnya lagi.

Melihat Rey mengamuk Jawir menangkap badan Rey namun karena Rey begitu murka ia tak sanggup sampai Asep pun membantu, ayah Rey pun juga menenangkan anaknya itu.

Lalu ayah Rey mendudukkan Rey ke kursi sambil mengelus kepala anaknya, membuat Rey menjadi sedikit tenang.

“Ikhlasin” ujar ayah Rey.

Rey yang masih tersedu pun mulai mereda tapi matanya masih menatap jasad Bagas yang berada bangsal.

“mungkin tuhan enggak ngizinin kamu buat milikin bagas dan tuhan pasti udah takdirin kamu sama yang lebih baik” ujar ibu Rey yang menasehati anaknya.

Rey tiba-tiba memeluk ibunya dan menangis di pelukan ibunya,

“tapi bun Rey belum ngerasain cintanya Bagas apakah tuhan marah sama Rey terus tuhan ngambil Bagas dari Rey?” ujar Rey.

Dan tibalah ayah Bagas, yang teriak histeris ketika melihat anaknya terbujur kaku tanpa adanya nyawa sedikit pun yang berada di badannya.

Dan juga ibu Bagas yang tak henti hentinya menangis di sebelah jasad Bagas.

Dan beberapa menit kemudian jasad Bagas di bawah kerumah duka.

Saat kemanapun sajad bagas di bawa pasti Rey selalu mengikutinya, dengan muka sendu Rey berada di sebelah peti mati Bagas.

Matanya masih berlinang, ia juga sempat mendengar cerita ayah Bagas yang mengatakan kalau Bimo sudah pergi dari rumahnya.

Tadi mendengar itu Rey sangat marah ia juga berjanji akan mendapatkan Bimo dan melakukan hal setimpal dengan apa yang ia lakukan terhadap bagas.

Lalu jasad Bagas yang sudah di peti di bawa mengunakan mobil untuk pergi ke Krematorium.

Seterusnya akan di kremasi abu akan di bawa ke Columbarium untuk di semayamkan.

Sebenarnya ibu bagas ingin melarutkan abu Bagas ke laut tapi Rey menolak sehingga abu itu di bawa ke Columbarium.

Sehingga sewaktu waktu Rey kangen Bagas ia bisa melihatnya walaupun hanya melihat guci dengan abu di dalamnya.

Acara acara itu pun selesai dengan hikmat walaupun di iringi sela Tangis.



Oh iya aku mau mengucapkan selamat selamat hari Ramadan selamat berpuasa bagi semua yang menjalankan, semoga puasa kita bisa menjadi pahala dan diterima di sisinya amin


Cerita ini selesai ya guys semoga suka dengan ending nya nanti aku akan bikin epilog biar cerita ini lengkap

Kakak kelas - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang