Pengembara di Dunia Elzericvence [«Trio Ori BoBoiBoy»]

Awal Mula

...Pengembara di Dunia Elzericvence...

...Boboiboy Fanfiction...

...Original By me...

.

.

.

.

Cahaya mentari yang bersinar terang di langit Elzericvence. Kicauan burung terdengar merdu diiringi lantunan bunyi jangkrik yang terdengar seperti memiliki ritmenya tersendiri. Sebuah danau yang terbentang luas memantulkan langit nan indahnya.

Di sinilah saat ini kita berada, dunia Elzericvence. Dunia ini adalah dunia yang ditinggali oleh segala jenis ras, mulai dari ras terkecil hingga ras terbesar.  Dunia yang juga ditempati oleh para manusia yang hidup berdampingan dengan ras lain seperti ras elf, ras serigala, dan ras lainnya.

Dunia ini terdiri dari tiga benua besar, yakni benua Zencamberly, Delenial, dan Fenolocca. Ketiga benua ini masing-masing memiliki kerajaan mereka sendiri. Seperti kerajaan Flourigius, kerajaan yang ada di Fenolocca, kerajaan Deniallerd, kerajaan yang ada di Delenial, dan kerajaan Elzeus, yang berada di Zencamberly.

Dan cerita bermula di Kerajaan Elzeus, kerajaan yang sering disebut atau dijuluki sebagai kerajaan terkejam. Hal ini dikarenakan pemimpin atau raja yang memerintah negeri ini adalah raja yang tidak memiliki hati. Ia menyiksa rakyat miskin dan menentangnya dengan siksaan yang amat kejam. Mereka yang tidak membayar pajak akan dipenjara lalu rumah mereka akan dibakar atau dihancurkan hingga tidak bersisa. Hanya para bangsawan yang bisa hidup tenang dalam keadaan yang mewah sedangkan mereka para rakyat miskin harus diam membusuk di dalam penjara.

Sungguh kejam perbuatan sang raja yang kejam itu. Tidak ada yang berani melawan kehendaknya karena tentunya mereka yang memberontak akan dihukum mati olehnya.

Tetapi suatu saat nanti, akan datang para penyelamat yang akan memberi kehidupan kepada para korban kejahatan sang raja. Menurut ramalan, akan ada tiga pemuda yang menyatukan kekuatan dan akan membawa kedamaian bagi rakyat kerajaannya Elzeus. 

Mari kita saksikan bersama-sama...

.

.

.

.

.

Seorang wanita terbaring lemah di atas kasur yang empuk. Wajahnya sangat pucat dan bibirnya memutih. "Uhuk, uhuk..."

"Ibunda?" seru seorang anak kecil yang berada di sebelah wanita itu. Usianya berkisaran 7 tahunan. Ia menatap sedu ibunya yang terbaring lemah itu.

"Uhuk, uhuk..., Halilintar sayang, kemarilah..." Wanita itu memanggil anaknya mendekat dengan lirihan pelan.

"Ibunda, lebih baik ibunda beristirahat agar ibunda lekas sembuh." Anak kecil itu -Halilintar- tampak memasang raut wajah sedih. Ia tidak tega melihat ibunya menderita seperti ini.

"Sepertinya, waktu bunda tidak lama lagi, uhuk, uhuk..." ucap wanita itu sedikit terbatuk-batuk.

"Ibunda?!"

"Bunda harap, kamu bisa menjadi raja yang baik kelak nanti. Agar rakyat kita tidak menderita seperti yang diperbuat ayah kamu." Wanita itu menatap sedu anaknya dan mengelus pelan surai hitam kecoklatan milik anaknya.

"Lintar janji akan menjadi raja yang baik, nanti. Tapi Ibunda harus bertahan-/"

"Uhuk, uhuk..., maafkan Ibunda Lintar... Ibunda tidak bisa menemani kamu hingga kamu menjadi  raja nanti."