Bab 5 - Xiao Zhan, si janda kembang

973 139 16
                                    

15 Maret 2024.

Happy reading guys.


.
.
.

Sore harinya, setelah Yibo membersihkan badan dan berganti dengan pakaian bersih yang diberikan oleh pak Yifan, kini pemuda tampan berkulit putih itu mengikuti ama Ling'er pergi keluar.

Wang Yibo yang tahu diri karena hidup menumpang, membantu wanita paruh baya itu membawa dua buah keranjang penuh yang berisikan wortel.

"Senangnya, sekarang ama punya tenaga tambahan untuk membawa semua wortel ini". Sahut wanita paruh  baya itu, Yibo menoleh.

"Apa setiap hari ama membawa wortel sebanyak ini sendirian?". Tanya Wang Yibo.

Ama Ling'er mengangguk. "Benar, terkadang beberapa pemuda yang ama temui di jalan dengan suka rela menawarkan bantuan". Jawab wanita itu. Wang Yibo membelakan matanya.

Wortel sebanyak itu dibawa oleh wanita paruh baya dengan badan pendek ini?

Pemuda itu berdecak kagum, jika itu dirinya ia pasti akan menggunakan kendaraan untuk membawanya.

Ngomong-ngomong soal kendaraan, sejak dirinya menginjakan kaki di desa itu, Wang Yibo tidak melihat satu kendaraan barang itu sepeda sekalipun.

'Jangan bilang..?'

"Ama, apakah kalian tidak punya kendaraan?". Tanya Yibo penasaran.

"Kendaraan seperti apa maksudmu?".

"Misalnya sepeda atau yang lainnya".

Mendengarnya wanita paruh baya bertubuh kecil itu tertawa pelan, sembari memukul main-main bahu pemuda yang berjalan di sampingnya lantas berkata "Ini desa terpencil dan kita berada di perbatasan, kau berharap apa nak?".

Wang Yibo tertegun.

'Tentu saja, seharusnya aku sadar akan hal itu'. Mata tajamnya kembali memindai sekeliling, berada di sana membuat Wang Yibo seperti melakukan perjalanan waktu. Semuanya terlihat tradisional, hebatnya segala macam fasilitas ada meskipun tidak secanggih di Beijing.

Diam-diam, ama Ling'er memperhatikan gerak-gerik pemuda di sebelahnya. Wanita itu menatap Wang Yibo dengan menyelidik. Sejak pertama kali melihatnya, wanita itu tahu bahwa si pemuda tengah berbohong tentang dirinya.

"Kau lelah nak?". Tanya ama LIng'er tiba-tiba.

Wang Yibo menggeleng dengan cepat. "Tidak ama, hanya saja aku.... ". Jawab Wang Yibo menggantungkan kalimatnya, wanita itu mengangkat sebelah alisnya menunggu kelanjutan ucapan si pemuda. "aku... tidak terbiasa". Lanjut Wang Yibo sembari mengalihkan tatapannya ke depan.

Dalam diam ama Ling'er tersenyum.

.
.
.

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Ineffable - Indescribable [YiZhan]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें