PROLOG

116 59 205
                                    

Haii

Ini cerita pertama ku di genre horor
Sebenernya bukan horor sih, tapi lebih ke genre thiller gitu.

Btw maklumin aja kalau nggak serem yaaa hehehe.

Vote dan komen supaya aku semangat nulisnya.

****

Suasana di malam hari memang sangat cocok untuk kita sebagai kaum hawa untuk merawat kulit wajah agar tetap sehat dan juga cantik.

Seperti apa yang dilakukan oleh Tasya malam ini, gadis yang dikuncir satu itu sedang memandangi wajahnya di cermin bulat yang terdapat di atas meja belajar sekaligus meja rias.

Tasya melirik lirik masker wajah yang cocok untuk dipakainya, dan tak lupa juga dengan berbagai macam scincare yang menjadi pilihannya 1 bulan terakhir ini.

"Yang mana ya kira kira?" guman Tasya sambil memainkan jarinya untuk berjalan memilih masker wajah mana yang cocok untuk kondisi kulitnya saat ini.

Jari jemarinya terhenti ketika melewati masker wajah berwarna abu abu dan berbentuk oval itu. "Kayaknya ini bagus buat kulit gue," ucap Tasya.

Tasya mengambil masker itu kemudian ia dengan perlahan membuka dan mengoleskannya di wajah.

Sejurus kemudian, Tasya sudah selesai dengan maskernya dan ia menyimpan kembali ke tempatnya semula bersamaan dengan masker masker yang tidak jadi ia gunakan.

Telolet...

Suara itu berasal dari ponsel milik Tasya yang tergeletak di atas meja. Dengan cepat Tasya pun mengambilnya.

"Si Pete ternyata," gumam Tasya saat membaca nama yang terdapat di layar ponselnya. Ia kemudian menggeser gambar video call ke atas.

"Asstaghfirullah!" teriak Putri dari seberang sana.

"Ehh jangan takut, gue bukan setan,"

"Muka lo noh kaya setan,"

"Wah kurang ajar lo ya,"

"Lagian ngagetin aja anjir, mana item lagi tu muka,"

"Gue lagi pake masker nih, biar muka gue nambah glowing hehe,"

"Berminyak kali ah," terdengar suara Putri yang tertawa terbahak bahak.

Tasya pun tidak bisa menahan gelak tawanya, sampai ponselnya tidak sengaja terlempar ke lantai.

Sejurus kemudian, Tasya mengambil kembali ponselnya itu. "Sorry, tadi hp gue jatuh gara gara ketawa sampe kelempar,"

"Gapapa Sya."

"Lo kenapa Put?" tanya Tasya yang melihat perubahan di wajah Putri.

"Gapapa."

"Yang bener?"

"Coba baca chat gue deh,"

"Kenapa? Kenapa ga ngomong langsung aja?"

"Bawel lo, baca aja,"

"Iyee ah,"

"Iyee ah,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Udah segitu dulu by

Sukabumi, 15 Maret 2024.

3 MONTH AND 3 SYMBOLWhere stories live. Discover now