Chapter 1

2K 118 3
                                    



Suasana di kediaman rumah ala istana begitu mencekam. Hal ini di karenakan bos besar mereka baru saja mati di bunuh musuh lama. Tujuh ratus pengikut Liondez yang tersebar di berbagai wilayah indonesia saat ini tengah menunggu kabar dari wilayah yang pergi ke rumah mendiang ketua Liondez.

Setelah pemakaman ketua Liondez yaitu ardan adhiyaksa. Anggota utama inti Liondez langsung mengadakan rapat, sebagai istri ketua Liondez, elika adhiyaksa memandu pertemuan ini.

Tak hanya elika bahkan putra tunggal adhiyaksa pun turut hadir. Tapi sudah sampai empat jam rapat di adakan putra tunggal adhiyaksa tak turut hadir.

Brakkk

Pintu ruangan itu rusak karena tendangan dari seseorang, mereka tahu kayu itu terbuat dari kayu kuat mustahil jika dalam satu tendangan bisa merobohkan pintu tersebut.

"Astaga, kenapa pintu ini begitu rapuh?" ucap lelaki yang baru memasuki ruang rapat tersebut lalu mengedarkan pandangan sampai ia menemukan wanita yang di kenalnya

"I'm home mother"

Jessica memeluk putranya yang kini sudah lebih tinggi darinya

"semuanya perkenalkan ini putra tunggalku namanya allan adhiyaksa.
Aku mengirimnya ke paris saat dia berusia sepuluh tahun, di sana dia di asuh oleh orang tuaku dan mendapat pelatihan ekstra dari adikku erika giovani. Karena putra ku sidah di sini sesuai wasiat suamiku, aku mengumumkan pemimpin baru kalian allen adhiyaksa"

Mendengar perkataan lantang dari istri sang mendiang ketua suasana menjadi hening

"Meskipun aku terpisah dari mendiang ayah dan ibuku, Ayah tak melepaskan ku. Aku sudah di persiapkan sejak kecil bahkan memberikan tugas yang menurutku mudah yaitu membunuh penghianat Liondez"

Keringat dingin muncul pada orang-orang yang berada di ruangan tersebut mengingat bagaimana sang ketua membunuh penghianat. Dan allan mengatakan itu mudah?

Elika tersenyum saat melihat semua org di ruangan tersebut diam karena ucapan sang putra

"Jadi apa kalian menerima allan menjadi pemimpin selanjutnya?" tanya elika

Semua orang yang duduk langsung berdiri dan membungkukkan badannya dengan hormat ke arah elika dan allan

"KAMI ANGGOTA LIONDEZ AKAN MENGABDI HIDUP KEPADA PIMPINAN BARU ALLAN ADHIYAKSA SANG GENERASI KEDUA LIONDEZ"

Allan menampilkan smriknya, akhirnya tiba hari dimana ia berdori di depan, memimpin tujuh ratus anggota liondez




Valerie Adara Christine mahasiswa jurusan bisnis di universitas boombie, pagi ini karena supir yang biasa mengantarnya pulang kampung, adara mau tak mau menyetir mobil sendiri. itupun terjadi drama antara adara dan ibunya Diaz Christine

adara baru saja berulang tahun yang ke dua puluh satu di September lalu. meskipun usiannya sudah legal, diaz tak memberinya izin untuk pergi sendiri. hal ini di karenakan adara adalah putri tunggal mantan gangster wanita di indonesia.

nama kelompok Diaz adalah Black Angel atau yang sering di sebut BA. tidak banyak yang tahu karena sudah di nonaktifkan dan semua kelompok beranggotakan wanita. Black Angel berjaya di tahun 1992 bersama dengan kelompok Liondez dan Huxley. tapi pada tahun 2005 Black Angel yang di ketuai Diaz undur diri dari tiga kelompok gangster. karena pada saat itu Diaz dengan anggotanya yang lain ingin menjalani kehidupan dengan normal bersama keluarga masing-masing.

karena tak ingin membahayakan keluarga dan anak Black Angel memilih mundur dan kini tersisa dua kelompok yaitu Liondez dan Huxley.

Diaz kini tak lagi muda, usianya akan memasuki kepala lima. namun berita kematian dari ketua Liondez membuat Diaz cemas. meskipun Black Angel dianggap bubar, anggota-anggota yang lain diam-diam masih berkomunikasi dengan baik. kematian Ardan Dhiyaksa tentu membuat Diaz dan mantan anggota Black Angel gusar.

Huxley saat ini di pegang oleh anak angkat pemimpin terdahulu. jika benar kabar Ardan di bunuh oleh pemimpin Huxley yang sekarang maka kemungkinan terjadinya perang antar gangster akan terjadi. Apalagi Dian juga mendengar kabar kalau anak dari ardan yang di sembunyikan di paris kini menggantikan kepemimpinan Liondez.

Diaz hanya bisa berdo'a semoga putrinya baik-baik saja. Diaz sudah nyaman dengan posisinya yang menjadi pengusaha dan ibu untuk putrinya. dia tidak ingin putrinya terlibat, meskipun ia tahu kalau diam-diam adara dan teman-temanya masuk kedalam gangster kecil di indonesia.




Adara tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya karena akhirnya ia bisa menyetir mobilnya sendiri. mobil ini adalah hadiah ulang tahun dari ayahnya
aisshh ibunya memang terlalu protektif kepadanya....

Brakkk

"aduh anjing! kalau jalan pakai mata dong!" teriak adara karena dirinya baru saja di tabrak dan buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan terjatuh

"maaf gue gk sengaja"

adara mengangkat wajahnya dan langsung terkesima saat melihat laki-laki di hadapannya

"ini buku lo, gue benar-benar minta maaf"

dalam sedetik, kekaguman adara pada wajah lelaki di depannya sirna digantikan dengan wajah memerah karena marah

"APA LO BILANG? MAAF? YA GUE MAAFIN TAPI JANGAN SEKALI-KALI LO NABRAK GUE LAGI, aishh mood ku seketika hilang"

adara berlalu meninggalkan laki-laki tampan yang menatapnya tanpa bisa di baca

"manis sekali seperti hamster"

"Oi gibran! ya ampun di cariin malah di sini. kenapa malah nyasar ke fakultas bisnis sih?"

"lo bilang tadi ke parkiran belakang fakultas bisnis, ini parkiran belakang kan?"

"Ck! ini parkiran depan mereka. tadi gue dengar ada yang berteriak, siapa?"

lelaki yang bernama gibran pun tersenyum, dia jadi teringat dengan adara yang marah-marah kepadanya

"Mal, gue mau menjinakkan hamster yang nakal"

"Hah? Hamster? Dmna?"

Gibran tak menjawab, dia berjalan lebih dulu meninggalkan Mala sendirian di area parkiran utama fakultas bisnis. Hanya dalam beberapa detik saja senyum lebar tadi berubah menjadi wajah datar dan tatapan sedingin es



----------------------

Segini dulu ya....
Semoga sukaaa

Jangan lupa
Vote dan komennn

Sab, 16 Maret 2024

Gangster  °gidara°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang