Chapter 7

1K 111 6
                                    




Satu bulan terhitung sejak ibunya meninggal, Adara kembali menginjakkan kakinya di kampus.

"Lo datang bareng gibran?" tanya rakha saat adara duduk di sebelahnya

"Nggak, dia sibuk sama ibunya. gmna? lo udah ngatur pertemuan gue?"

Rakha menganggukkan kepalanya
"Gue minta Petir masukin dia dalam panitia acara study tour kita ke Korea"

Adara menganggukkan kepalanya
"Bagus, tapi sepupu gue itu gk banyak bacot kan?"

"Ada nanya sih kenapa. tapi gue jelasin"

"Reaksinya?"

"Kayak gue dan Kevin"

"Apapun yang terjadi, lo haris mastiin kalau gibran gk ikut study tour"

Rakha memutar mata malas
"Lo yakin sama rencana ini?"

Adara menganggukkan kepalanya dengan mata yang terfokus pada handphone yang ia pegang

"Dar kenapa gk kerjasama sama gibran? lo kan pacarnya jadi liondez dan huxley--"

"Rakh ini gue sama huxley. Gk ada hubungannya sama liondez walaupun mereka musuhan sejak dulu"

"oke, lo gk mau libatin liondez. Terus kalau gibran tahu orang yang lo deketin itu yang bunuh ayahnya. Dar, asal lo tahu gue gk nemuin data apapun tentang gibran"

Adara meletakkan ponselnya ke atas meja lalu menatap Rakha serius

"Lo gk akan dapet infomasi apapun tentang gibran kalo lo ngetik nama sebenarnya. Cari Allan Adhiyaksa" ucap adara dengan suara rendah






Mala baru saja selesai dengan kuliahnya siang ini. Matanya berkunang-kunang karena dari pagi dan siang jadwalnya full

"Apa lo yang namanya Mala?"

Saat berada di parkiran, seseorang yang bersandar di mobil ford putih

"Ya gue mala. Ada apa? lo siapa?"

"Gue kevin, perawat di rumah sakit swasta kota. bunda gue minta nyerahin hasil laboratorium punya lo"

Mala mengambil map kuning dengan nama rumah sakit tertera di depan map

"Kalau gitu gue pergi dulu"

"Eh tunggu!"

"Apa lagi?" tanya kevin malas, ia sudah menunggu tiga puluh menit untuk gadis itu

"Lo nggak baca hasil tes ini kan?"

"Buat apa?"

"Mungkin lo kepo"

Kevin menatap mala aneh
"Gue udah jadi perawat magang selama setahun ini. Jadi masalah pasien bukan urusan gue" jawab kevin dan berlalu menuju mobil meninggalkan mala di parkiran

"Gk mencerminkan seorang perawat" seru mala kemudian masuk ke dalam mobilnya untuk membaca tes tersebut

Mala membuka hasil tesnya. Tiap kata ia teliti, tidak ada yang aneh

"Ck! kalo sehat kenapa kepala gue sering sakit"






Sebagai orang tua tunggal, elika ingin yang terbaik untuk anaknya. Elika adalah wanita yang menginginkan kehidupan bebas tapi keinginan itu tidak akan mudah terwujud

Pertama, dirinya sendiri adalah keluarga dari mafia di luar kota. Adiknya erika yang juga bibi gibran adalah pemimpin kelompok assasin eight rings
Erika Melatih gibran beladiri dan membunuh tanpa meninggalkan jejak

Kedua, elika dulunya adalah mantan anggota Black angel. Kemudian dia jatuh cinta dengan pemimpin liondez. Elika adalah orang pertama keluar dari black angel katena kuliah di luar negri

Ketiga, Suaminya yang sekarang sudah meninggal adalah pemimpin liondez. Anggota gangster liondez sudah tersebar di berbagai wilayah di indonesia, bahkan anggotanya sendiri ada yang sudah duduk di kursi DPR dan ada yang mengikuti kepolisian

Dari latar belakang tersebut, elika tentu sulit membawa gibran hidup menjadi anak normal

"Mama, aku benar-benar gk suka yang seperti ini. Aku sudah punya pacar"

"Putuskan"

"Mama"

"Allan, kali ini turuti kemauan mama"

"Aku akan menuruti semua kecuali menikah dengan anak sahabat mama. ini udah zaman modern loh"

"Mama tahu dan mama tetap ingin kamu menikah agar dia bisa selamat"

Gibran memijat pelipisnya. ia benar-benar kesal tapi tidak bisa melampiaskan kepada wanita di depannya itu

"Mama mohon allan"

"Kapan pertemuan itu?"

Wajah sedih itu langsung berubah dengan senyum yang mengembang

"Gimana kalau sabtu bulan depan"

Gibran menghela nafas berat
"Mama atur saja"

"Maafin mama Allan"

Gibran tak menjawab namun pergi dari ruangan ibunya. Ia sungguh merindukan adara, dia ingin memeluk hamsternya untuk meredakan emosinya






Adara baru saja selesai mandi. Dia sangat lelah karena dari pagi sampai siang kuliah dan siang sampai jam tujuh malam menjadi CEO di perusahaan yang di bangun ibunya

Di usia yang harusnya bersenang-senang dengan teman-temannya, justru di habiskan dengan belajar dan bekerja sekaligus. Adara hampir tidak punya waktu bahkan untuk phantom dan teman-temannya

"Halo"

"Gimana kabar kamu hari ini juliet?"

Adara lupa kalau dia sudah jadi kekasih pemimpin Liondez

"Baik. Ada apa?"

"Tidak terdengar baik bagiku. Aku di jalan mungkin lima menit sampai di rumahmu"

"Ck! ngapain? gue gk mau ketemu lo"

"Tapi aku rindu hamsterku"

"But i'm not"

"Jangan gitu, udah ya. see you"

Adara berdecak kembali, ia melempar ponselnya di atas tempat tidur. Adara keluar kamar dan memilih menunggu gibran di depan rumah

Tak lama gibran datang, dia tersenyum melihat adara menunggunya di depan rumah

"Ahh! aku seperti seorang suami yang ditunggu istri pulang kerja. Kurang anak aja nih"

"Lo mau gue tendang?"

"Di cium aja gimana?"

Adara sedang badmood tapi laki-laki di depannya ini bukan orang yang peka
"Ayo masuk! bibi Lan hari ini pulang sebentar ke kampungnya, jadi kalau mau makan lo pesen aja" jelas adara

Grep

Adara terkejut saat gibran memeluknya setelah adara menutup pintu rumah
"aku sangat merindukanmu adara" ucap gibran dan mencium tengkuk adara




------------------------

Up!

Up!

Up!

Buat yang nanya kenapa mala gk sama rakha
👇🏻
Jawabannya : nanti aku akan bikin mala sama Rakha tapi mungkin pas tengah cerita atau pas mau ending itu bisa aja kan aku juga gak tau kelanjutannya gimana ( buat cerita harus mikir woi ) hehehehe, ya maaf yaa kan ini ceritanya gangster terus tokoh utamanya ya gidara jadi kalau rakhmal mungkin nanti pas di tengah cerita tungguin aja oke

Jangan lupa vote dan komen atau nggak request lah mau gmna atau komplain gmna gitu boleh kok

Sen, 25 Maret 2024


Gangster  °gidara°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang