Chapter 6

932 106 4
                                    




"Lo anggota Liondez?"

Pertanyaan yang terlontar itu membuat pelayan dan yang berjejer di sana melirik gibran

"Ya, lo juga anggota gangster kan?"

"Cih, udah gue duga lo bukan orang sembarangan. apa posisimu?"

Gibran menunjukkan smirknya
"Sama seperti kamu juliet"

Adara mendengus
"Oke, lo bawa gue ke sini buat menghukum gue karena ingkar kan? karena ini di wilayah lo lakuin sesuka lo ke gue"

Adara menarik kursi dan duduk bersilang kaki di hadapan gibran dengan tenang. Adara adalah anak mantan ketua gangster Black Angel. Dia juga dilatih beberapa hal oleh ibunya untuk mempertahankan diri

"Ada apa? kenapa natap gue kayak gitu? Lo pikir gue takut kalau tahu lo anggota Liondez?"

Gibran menarik nafasnya kemudian membuang perlahan. Dia menunduk beberapa detik sebelum akhirnya tertawa keras

"hahahahaah...... ahahahahaha..... KALIAN LIHAT SEMUA? BETAPA MANISNYA JULIETKU INI"

Gibran menatap adara yang masih duduk menatap gibran dengan tenang

"Ya, aku sengaja ngajak kamu ke sini dan menunjukkan bendera kelompokku. aku hanya ingin jujur padamu dar"

"Ngapain lo lakuin ini?"

"Agar nggak ada rahasia diantara kita"

"Ngapain? kita hanya teman dan bukan pacar"

"oh kalau gitu kamu pacar ku sekarang. KALIAN SEMUA DENGARKAN! VALERIE ADARA CHRISTINE ADALAH KEKASIHKU. BERANI MENYENTUHNYA, AKU JADIKAN KOLEKSI KUKU KALIAN"

"Heh! ngapain ngoleksi kuku orang? nggk punya hobi lain"

"So, mana makanannya? Lo ngajak gue ke sini bukan karena mau ngomong lo pemimpin Liondez kan?" lanjut adara

Gibran tersenyum lalu menatap angga. Angga langsung memerintah pelayan untuk membawakan makanan gibran dan adara

"Jadi lo bukan pacar mala?"

"aku bukan tipenya juliet dan dia bukan tipeku. mana cocok"

"Gue pikir lo bawa gue ke hotel buat ngewe" frontal adara membuat gibran dan pelayan yang mengantar makanan kaget

"Ck! pikiran mesum" gumam gibran

PRANG

"Aaa.... maafkan saya, maafkan saya. S-saya tidak S-sengaja" ucap seorang pelayan yang tak sengaja menumpahkan makanan adara membuat aura membunuh gibran aktif

"Tak apa, untuk apa minta maaf? kamu pasti kaget karena ucapanku kan? hehehehe" jawab adara dengan senyum manisnya

Pelayan yang melihat senyuman adara langsung terpana

"Apa kau ingin menjadi orang pertama yang kukunya aku cabut?"

Suara dingin dan menusuk itu terdengar di telinga sang pelayan. Dia langsung menggeleng cepat dan membersihkan kekacauan yang ada

"Jangan terlalu sadis dengan anggotamu, kalau mereka dendam terus berkhianat gimana?"

"Jika ada yang berkhianat, namanya kan aku tulis di batu nisan yang sudah aku sediakan"

"Ck! terserah. gue udah ngingetin"

"Jadi sekarang kita official kan?"

"Apanya?" tanya adara

gibran merengut "kekasih dar kekasih"

"Ohh emang siapa yang mau jadi pacar lo"

"Dar jangan sampai aku membuat hotel ini luluh lantak"

Adara terkekeh melihat wajah kesal gibran
"lo mau gue jadi pacar lo?"

Gibran mengangguk cepat dengan puppy eyes yang terpasang di wajahnya

"Ck! terserah, lo maksa"






"APA? LO JADIAN SAMA PEMIMPIN LIONDEZ?" teriak jasmine setelah mendengar berita buruk atau baik untuk mereka

"Ya karena dia maksa jadi gue---"

"Bullshit dar! Lo pasti juga ada rasa kan sama gibran gibran itu?!" sewot rakha

"Selamat dar akhirnya lo punya pacar juga. Berawal dari nolongin dia berakhir jadi pacar. Modus gibran oke juga" ucap kevin yang sedang berguling-guling di karpet mewah made in turkey

Adara meletakkan ponselnya dan menatap sahabatnya satu persatu
"Lupain tentang gue dan gibran. Jadi udah sampai mana penyelidikan tentang kasus ibuku?" tanya adara

Kevin yang tadinya rebahan langsung duduk, Jasmine yang bersandar di kursi pijat langsung duduk tegak, rakha pun membuka laptopnya dan menunjukkan penyelidikan yang dia dapat pada adara

"Tante diaz berada di flower's cafe, karena cctv yang berada di cafe itu rusak dan cctv area parkir yang menyala, jadi gue nemuin rekaman ini. Tante diaz keluar dari cafe dengan tertatih-tatih. Tapi jika di ulang lika belas menit sebelum tante diaz keluar, ada empat orang yang mendatangi mobil tante"

Adara, jasmine dan kevin melihat dengan seksama apa yang dilakukan empat orang itu. Sampai manik jasmine melihat sesuatu di lengan jaket ke empat pria tersebut

"Tunggu, bukannya itu jaket milik kelompok huxley? rakha coba lo ambil fotonya dan buat HD" seru jasmine

Rakha pun mengambil tangkap layar pada jaket keempat orang itu kemudian mengubah kualitas foto menjadi HD

"Ya ampun bener..... ini lambang kelompok huxley adara...."

Jasmine tidak menerus kalimatnya karena wajah adara saat ini sangat mengerikan

"What! should we do now?" tanya rakha

"Gue akan deketin pemimpin huxley"

Ketiga sahabat adara itu terkejut mendengan ucapan gila adara. Selain bahaya ini juga akan mengakibatkan pertumpahan darah antara gibran dan pemimpin huxley

"Dar, tolong pikir kembali rencana gila lo ini. ingat lo udah sama gibran, jangan memercikkan api" seru kevin

"Nggak ada hubungannya dengan gibran. lagian gibran gak tahu siapa pemimpin huxley"

"Gue nyesel nyari tahu ini" seru rakha yang sudah memucat. Dia takut dengan rencana adara

"Gue setuju sama adara"

"HAH?"

"Astaga sayang, apa yang lo omongin" kaget rakha

Adara tersenyum dan menepuk pundak jasmine "lo emang yang terbaik" ucap adara

"Kasih gue alasan yang masuk akal, kenapa lo setuju kalau adara deketin pemimpin huxley?"

Jasmine mengangkat kedua pundaknya
"Karena gue percaya adara bisa ngatasin semua ini"




--------------------

Segini dulu ya....

Jangan lupa vote
Dan jangan sungkan buat komen apalagi request sesuatu, oke?

Oh ya dan minta tolong kalau kalian bisa promosiin cerita aku

Eh kok promosiin?
Ya intinya itulah hehehehe


Kam, 21 Maret 2024

Gangster  °gidara°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang