¤ 22 - First of May

126 19 30
                                    

"Ibu muda yang tersakiti?" Preston menyambar kerah kaus yang dikenakan Ken. "Kau berani menyebut kakakku ibu muda yang tersakiti?!"

"Tidak! Kau percaya aku memanggil Prudence dengan sebutan seperti itu?" balas Ken sambil berusaha melepaskan diri dari Preston. "Lalu, aku mengatakan Prudence memiliki aroma tidak sedap? Yang benar saja. Howie, kau ingat kau mengatakan jijik padaku setelah aku terus berkomentar tentang betapa aku merasa Prudence ada di mana-mana karena aromanya yang manis terus menempel di hidungku?"

"Ya, aku pun masih merasa jijik karena kau mengingatkanku tentang hal itu," jawab Howie.

"Lihat, Prudence. Mana mungkin aku mengatakan aku tidak menyukai aroma tubuhmu. Kau tahu, betapa sejak dulu aku selalu suka membenamkan wajahku di dekat lehermu, bukan? Itu karena aku ingin terus mencium aromanya, bahkan aku sering membayangkan—"

Prue menutupi wajahnya yang merah dengan kedua tangan, sementara Howie menutup mulut Ken, berusaha menghentikan komentar darinya.

"Jadi, kau juga tidak mengatakan aku cowok yang aneh dan norak?" tanya Ken setelah berhasil membebaskan diri dari Howie dan Preston. "Aku tidak keberatan jika harus memotong pendek rambutku, atau tidak memakai anting-anting, tapi aku tidak bisa benar-benar meninggalkan musik untukmu. Well, sekarang aku memang tidak bermain musik lagi, jadi kau tidak akan melihatku membawa gitar lagi."

"Tidak, aku juga tidak pernah berkomentar seperti itu tentangmu," jawab Prue. "Kau terlihat paling bersinar saat kau berada di atas panggung. Siapa yang peduli rambutmu panjang atau pendek jika pesonamu saja sudah membutakan sekelilingmu?"

Kali ini Ken yang tersipu dengan pujian dari Prue, sementara Howie menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuannya. Namun, wajah Ken langsung berubah serius.

"Kalau begitu, kenapa dulu kau sangat membenciku?" tanya Ken dengan nada menuntut. "Kau tahu, betapa putus asanya aku setelah kau menjauh dariku? Seharusnya aku yang kesal karena kau mengatakan hal-hal buruk tentangku, tapi aku mengabaikannya demi kau, Prudence. Kupikir, si bocah Justin itu tidak ada bedanya denganku, tapi kau lebih memilih berkencan dengannya!"

"Sudah kubilang, itu karena kau memanfaatkanku agar bisa mengencani Bonnie!"

"Tapi aku sudah ribuan kali mengatakan padamu, aku tidak berkencan dengan Bonnie! Kau bisa tanya Howie, dia tahu semua yang terjadi selama ini," kata Ken, sementara Howie mengangguk-angguk menyetujui ucapannya.

"Tapi kau menjadikanku salah satu dari koleksi gadis-gadis yang tidur denganmu."

"Astaga, aku tidak memiliki kebiasaan menjijikkan seperti itu, Prudence!" Ken melempar pandangan protes pada Howie. "Kenapa kau harus mengatakan hal-hal seperti itu pada Bonnie? Memangnya kau tidak memikirkan reputasiku jika ada orang lain yang mendengarnya?"

"Aku melakukan itu agar Bonnie tidak tertarik padamu. Mana terpikir olehku dia akan menceritakannya lagi pada Prue," jawab Howie membela diri. Ia menepuk bahu Prue. "Yang kau dengar dari Egan itu benar, anak ini terlalu fokus pada musiknya sampai-sampai dia tidak punya waktu untuk memikirkan perempuan. Aku sendiri kaget saat dia mengatakan tertarik padamu."

"Intinya, aku tidak pernah menyukai Bonnie, apalagi berkencan dengannya. Aku bahkan tidak pernah menghabiskan waktu berdua saja dengannya." Ken mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menyodorkannya pada Prue. "Aku tidak pernah menyimpan kontak Bonnie atau berkomunikasi dengannya. Tidak mungkin aku mengatakan hal-hal aneh padanya. Kau bisa periksa sendiri jika tidak percaya."

"Jadi, orang yang menyebabkan perpecahan di antara kalian itu Bonnie, bukan?" sahut Preston. "Dia jelas memiliki tujuan tertentu dengan mengatakan kebohongan yang berbeda pada kalian. Maksudku, dia menyebarkan berita bahwa kau berkencan dengannya, berarti dia menyukaimu, bukan?"

Sour GrapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang