10. JALAN-JALAN BERDUA [1]

574 87 5
                                    

HAI SEMUANYA! BLOODY REVENGE UPDATE LAGI! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

JANGAN LUPA TONTON VIDEO TRAILER : 'BLOODY REVENGE!' DI YOUTUBE DAN RAMEIN!!!

••••

PART 10. JALAN-JALAN BERDUA [1]

Lucian berjalan keluar dari ruang meeting bersama beberapa petinggi perusahaan Amethyst Company yang berjalan di belakangnya. Langkah Lucian terhenti dan mengambil ponselnya yang berada di bagian saku dalam jasnya. Lucian mengayunkan tangannya menyuruh para petinggi tersebut untuk pergi dan melanjutkan pekerjaan masing-masing.

"Kenapa?" tanya Lucian setelah mengangkat telepon dari rumahnya.

"Tuan, maaf saya mengganggu Anda. Di rumah Nona Muda tidak mau makan, Tuan. Padahal sudah waktunya Nona minum obat tapi Nona tetap tidak mau." Butler menceritakan apa yang terjadi pada Carol. Sesuai perintah Lucian, apapun hal yang bersangkutan dengan adiknya harus segera di laporkan padanya.

Lucian melihat jam di pergelangan tangan kirinya. Benar, saat ini adalah waktu Carol untuk minum obat. Lucian bahkan menghafal semua jadwal Carol untuk memastikan keamanan dan keselamatan adik kesayangannya.

"Apa kalian sudah coba membujuknya?"

"Sudah, Tuan. Tapi Nona tetap tidak mau makan. Malah Nona sampai berteriak pada kami kemudian mengurung diri di kamar."

"Ya sudah, aku segera pulang. Kalian sebisa mungkin coba bujuk Carol dulu untuk makan."

"Baik, Tuan. Sesuai perintah Anda."

Lucian mematikan sambungan teleponnya. "Saya mau pulang karena ada urusan. Kamu lanjutkan pekerjaan yang tadi saya suruh," kata Lucian pada sekretarisnya yang mengangguk kemudian pergi kembali bekerja sesuai perintah Bosnya.

Lucian hendak pergi setelah menghubungi Felix untuk menyiapkan mobil. Namun langkahnya refleks terhenti ketika melihat Dave yang berjalan ke arahnya.

"Lucian!" Dave mengangkat tangan kanannya menyapa.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Lucian langsung setelah Dave berdiri di depannya.

"Aku ingin bertemu denganmu. Ada yang ingin aku bicarakan."

"Tanpa menghubungi lebih dulu?" Lucian menghela napas kemudian berlalu. "Aku sibuk. Kapan-kapan saja kau kesini lagi."

"Kau mau menemui wanita simpananmu itu?"

Langkah Lucian terhenti. Dia langsung berbalik dengan tatapan tajam dia layangkan pada Dave. Itu bukan cuma sekedar pertanyaan biasa, melainkan sindiran untuk Lucian.

"Bicara apa kau barusan? Jaga bicaramu Dave," peringat Lucian tegas.

Dave berbalik badan, membalas tatapan Lucian yang seakan ingin membunuhnya saat ini. "Kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?" Dave benar-benar bingung dengan reaksi Lucian saat ini. Jadi ternyata perkataan Taylor itu benar? Kalau Lucian memiliki wanita lain yang dia sembunyikan di rumahnya?

Bloody Revenge!Where stories live. Discover now