13. "DIA ADIKKU"

425 66 12
                                    

HAI SEMUANYA! BLOODY REVENGE UPDATE LAGI! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

JANGAN LUPA TONTON VIDEO TRAILER : 'BLOODY REVENGE!' DI YOUTUBE DAN RAMEIN!!!

••••

PART 13. "DIA ADIKKU"

"Orang yang ingin mencelakai Carol waktu di taman sudah meninggal?" Lucian mengulang kembali perkataan Felix yang memberikan laporan tentang kejadian waktu dia dan Carol berjalan-jalan beberapa hari lalu.

"Benar, Tuan. Kami menemukannya sudah dalam keadaan gantung diri di apartemen tempat tinggalnya. Di sana kami juga menemukan senjata api yang digunakan saat melukai Tuan," jelas Felix.

Lucian bersandar di kursi kerjanya sembari melihat kembali isi laporan Felix, membacanya dengan seksama beserta foto bukti yang ada.

"Saya sudah mencari latar belakangnya, Tuan. Dia pria berumur 37 tahun yang hidupnya benar-benar tidak terurus. Suka berjudi dan mabuk-mabukkan. Dia juga sering membuat rusuh sampai orang-orang yang tinggal satu gedung apartemen dengannya merasa sangat terganggu. Mereka lebih memilih untuk tidak terlibat hal apapun dengannya."

"Meski dia pria yang hidupnya tidak jelas, tidak mungkin dia mati semudah itu. Apa kau yakin dia bunuh diri?"

"Saya sendiri sudah memeriksanya, Tuan, dan tidak ada tanda-tanda pembunuhan."

Lucian meletakkan laporan tersebut di atas meja. Dia memejamkan mata dengan jari telunjuk tangan kanan mengetuk-ngetuk meja sembari berpikir. "Tidak. Pasti ada yang ikut campur dalam hal ini."

"Maksud Tuan...."

"Dia hanya pria bermasalah yang tidak punya tujuan hidup. Kalau dikatakan dia dendam padaku, aku bahkan tidak pernah punya urusan dengan orang seperti dia. Jadi sudah jelas kalau dia diperalat oleh orang lain."

Felix tersentak, memikirkan kembali perkataan Lucian. Benar, Lucian tidak pernah mempunyai musuh dari orang-orang kalangan bawah. Musuhnya kebanyakan adalah orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis dan dunia bawah.

"Sudah jelas dia di bunuh oleh dalang sebenarnya, orang yang sudah memberinya perintah untuk melukaiku dan Carol," lanjut Lucian menyimpulkan. Namun siapa orang di balik penyerangan itu sebenarnya dia masih belum tahu.

"Hal seperti ini bukanlah sekali dua kali. Orang-orang yang dendam padaku pasti berusaha untuk mencelakaiku dengan menyuruh orang lain."

Felix mengangguk. Seorang Lucian tidak selamanya bisa hidup tenang. Orang seperti dirinya mempunyai banyak musuh yang menginginkan dirinya jatuh. Cara kerja kotor para pebisnis mudah di tebak, mereka akan memberikan perintah pada orang lain misal seperti pembunuh bayaran atau orang yang bisa mereka manfaatkan. Dengan uang mereka bisa melakukan hal itu. Dan ketika ada masalah mereka langsung lepas tangan dan tidak peduli pada keadaan orang-orang yang sudah mereka manfaatkan. Jalan yang paling aman agar para pebisnis itu tidak ketahuan melakukan hal kotor ya satu-satunya cara dengan membunuh orang-orang yang mereka peralat. Begitulah kira-kira.

"Tetap cari tahu siapa dalang di balik penyerangan itu. Aku ingin tahu siapa yang sudah beraninya mengusikku dengan cara menargetkan adikku."

"Baik, Tuan. Akan saya laksanakan. Oh iya, Tuan, saya juga ingin menyampaikan soal Dokter Psikolog yang Tuan perintahkan untuk menjadi Dokter Nona Carol."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bloody Revenge!Where stories live. Discover now