Panas?

203 85 21
                                    

HALLO ALL😵‍💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋

HAPPY READING

April 2017

Bel istirahat telah berbunyi. Hampir semua penghuni kelas Aletha sudah pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Aletha juga ingin melakukan hal yang sama namun, dia lupa mengambil uang sakunya yang terletak di atas meja makan karena terburu-buru. Alhasil, dia memutuskan untuk menetap di kelas sambil membaca sebuah novel yang dia bawa dari rumah.

Karena terlalu fokus dengan bacaannya, Aletha tak menyadari keberadaan beberapa orang di sampingnya sehingga gebrakan mejanya membuat dia tersadar dari dunia fiksinya.

Saat melihat siapa pelaku yang telah mengganggu aktivitasnya, Aletha mengangkat sebelah alisnya. "Ada apa?" tanya Aletha keheranan.

"Well, lihatlah guys! Seorang Aletha sedang membaca buku yang tidak berguna karena abahnya tak memberinya uang saku" cemooh Ayda.

"Apa maksud lo?" tanya Aletha kalem.

"Apa? Gue benar kan? Abah lo mana mampu kasih lo uang," ucap Ayda.

"Lo kalau ga tau apa-apa mending diam deh," balas Aletha.

"Upss! Apa tebakan gue benar ya? Abah lo kan cuman penjaga toko grosiran di desa," hina Ayda.

Brak!!

Aletha menggebrak mejanya dengan sangat kuat. Napasnya memburu. Dia tidak bisa menahan emosinya jika abahnya dihina.

"Gadis desa marah guys! AHAHAHA," ejek Ayda.

Wajah Aletha memerah karena menahan amarahnya. "Mending lo pergi," titah Aletha.

"Emangnya lo mau apa kalau gue ga pergi?" tantang Ayda.

Aletha menatap tajam ke arah Ayda. Dia ingin sekali memberikan satu tamparan di pipi musuhnya ini. Tapi dia urungkan karena sekali lagi takut abahnya terpanggil ke sekolah.

Aletha memang anak yang tidak terlalu pandai di dalam bidang akademik, dia juga tidak pernah masuk ke dalam rangking sepuluh terbesar. Namun, sebisa mungkin dia coba untuk menjaga sikapnya agar abahnya tidak terpanggil ke sekolah hanya karena ulahnya.

"Kenapa lo diam? Takut lo?" tanya Ayda.
Aletha hanya diam. Dia tidak ingin membuang waktunya hanya untuk membalas pertanyaan yang tidak berfaedah dari musuhnya ini.

Tok

Tok

Tok

Ketukan di pintu kelas berhasil mengalihkan atensi Ayda dan teman-temannya dari Aletha yang sedang menggeram.

"Maaf mengganggu waktunya, apa benar ini kelas XII IPS 2? tanya seorang pria yang mengenakan almamater dengan lambang osis, Rehan.

Ayda langsung menghampiri Rehan sambil membenarkan rambutnya. "Iya, Ka, ada apa kaka ke sini?" tanya Ayda dengan nada yang
dibuat-buat.

Aletha yang melihat kecentilan Ayda hanya memutarkan matanya dengan malas.

Dasar cewek centil, batin Aletha.

"Maaf saya mencari siswi dengan nama Aletha. Apakah dia ada di sini?" tanya Rehan.

Ayda mengumpat di dalam hatinya ketika mendengar bukan dirinya yang dicari oleh Rehan, melainkan musuhnya.

"Emangnya ada urusan apa ya, Kak?" tanya Ayda.

"Apakah kamu Aletha?" tanya Rehan.

"Enggak Ka," jawab Ayda.

"Maaf tapi saya hanya mencari siswi yang bernama Aletha," balas Rehan.

Ayda mengepalkan kedua tangannya untuk melampiaskan kekesalannya karena dia tak berhasil mengetahui alasan apa Rehan mencari
Aletha.

Aletha yang sedari tadi diam, kini angkat bicara. "Saya Aletha, Ka," ucap Aletha sambil mengangkatkan tangan kanannya.

Ayda mengirimi Aletha tatapan tajamnya, namun Aletha tak menggubris tatapan itu.

"Ah, Aletha bisa kamu ikut dengan saya sebentar?" tanya Rehan.

Aletha melirik sekilas ke arah Ayda sambil menampilkan seringainya. "Boleh Ka," jawab Aletha sambil melenggang pergi meninggalkan kelasnya.

To Be Continued

THANK YOU FOR READING MY FIRST STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar
D

an jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵‍💫💗
Published : Kamis, 21 Maret 2024

Viraa

Tulisan atau Abah? [TERBIT]Where stories live. Discover now