Alasan?

47 27 1
                                    

HALLO ALL😵‍💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋

HAPPY READING

Awan-awan berwarna jingga mulai mewarnai langit di sore hari, taman yang berada di belakang SMA yang terkenal karena keunggulannya itu tampak sangat sepi, mengingat bahwa jam pelajaran telah usai sekitar dua jam yang lalu.

Seorang gadis dengan air mata yang terus saja mengalir tampak mengisi kesepian taman tersebut di sore hari itu. Suara isakan gadis itu terdengar sangat jelas di sekitar taman tersebut.

"Aletha?"

Aletha tersentak ketika tangan seseorang tiba-tiba meremas bahunya dari belakang, ia mengelap sisa air matanya menggunakan lengan kardigan miliknya dengan kasar sebelum menghadap ke arah pemilik tangan tersebut.

"Lo nggak papa, kan?" tanya Ella khawatir sekaligus senang karena sudah lama ia tak melihat sahabatnya mengeluarkan ekspresi selain wajah datar dan ketusnya di depan orang ramai termasuk dirinya.

Sejak kematian ibunya, Aletha tak pernah memperlihatkan ekspresi wajahnya selain datar dan ketua kepada orang ramai. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat ekspresi selain itu dari wajah pemilik manik berwarna coklat yang sangat indah itu.

Dan Ella merasa beruntung karena telah berhasil melihat tangisan sahabatnya kembali setelah hari dimana ibu Aletha pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

"Iya," Aletha menganggukkan kepalanya. "Gue nggak papa, kok," jawab Aletha sebelum tersenyum kepada Ella.

"Lo pasti bisa, Aletha."

"Gue yakin lo pasti bisa," ulang Ella sambil menatap ke arah sang matahari yang hampir terbenam.

Aletha mengikuti arah pandang Ella. "Tapi, Ella. Gue nggak bisa."

Ella mengalihkan perhatiannya kepada Aletha. "Hey? You can do it, alright? I know you can," ujar Ella sambil memegang kedua tangan Aletha yang terkepal.

"Lo pernah lakuin masa-masa ini sebelumnya, Juneera."

"Tapi, Ella. Lo tau sendiri kalau Abah gue tak akan setuju dengan ini."

Ella menghela napasnya. "Yang mau lomba Pak Darma atau lo sih?" tanya Ella sambil memutarkan kedua matanya dengan malas.

"Ayolah Aletha! Kalau lo masih overthingking hanya karena omongan Abah lo, sampai kapanpun lo nggak akan bisa mencapai mimpi lo!"

Ekhem!

Suara batuk yang dibuat-buat oleh seseorang berhasil membuat Aletha dan Ella terkejut, mereka menghadap ke belakang untuk mencari asal usul suara tersebut.

Namun, senyum yang terhias di wajah Aletha segera sirna ketika melihat siapa yang telah menganggu waktunya bersama sahabatnya.
Siapa lagi kalau bukan ketua ekskul kepenulisan, Reyhan Pratamadison.

Reyhan memberikan kode kepada Ella agar segera pergi meninggalkannya bersama Aletha melalui kedua matanya, Ella yang menyadari pesan yang tersirat di dalam mata Reyhan yang terlihat kelelahan itupun menepuk pelan bahu kanan Aletha sebelum ia pergi meninggalkan kedua insan di taman sekolah tersebut.

Aletha menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, ia mengangkat alis kanannya sambil menunggu apa yang akan dikatakan oleh pria yang ia anggap sangat menyebalkan pada hari ini.

To Be Continued

THANK YOU FOR READING MY SECOND STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar.
Dan jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵‍💫💗
Published: Kamis, 4 April 2024

Viraa

Tulisan atau Abah? [TERBIT]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum