Tetangga baru

2.4K 327 92
                                    

MIANHEEEEEE TELAT BANGET UP!

jangan lupa follow Instagram aku
rreffitaatsp!

jangan lupa follow Instagram aku rreffitaatsp!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sometimes we called it 'HOME'

Chapter 6 : Tetangga Baru

...

Qila memperhatikan wajah keponakan Om Edgar dengan tangan menopang dagu, kepalanya sesekali miring ke kanan dan kiri, melihat dengan lekat sampai membuat anak bernama Baskara itu risih—seperti menahan tangis.

"Adek!" Daniel meraup wajah Qila dengan kesal. "Jangan diliatin gitu terus nanti dia nangis."

"Apa sih kan cuma ngeliatin doang, emang salah?"

"Ngeyel!" Daniel mendengus, berusaha menarik tangan adiknya untuk bangkit. "Ayo pindah jangan disini."

"Bentar ih! Aku lagi liatin orang ganteng!"

Dirga kontan melotot dan langsung bangkit dari duduknya sambil berkacak pinggang. Tolong diingat Qila baru saja menyebut keponakan Om Edgar itu mirip pragos dan sekarang malah genit dengan mata yang berkedip seperti orang cacingan.

"MENEL!!!!!!" Daniel berteriak keras—menarik telinga Qila dan menyeretnya untuk segera menjauh dari Baskara.

Tangan Qila menggapai-gapai udara minta pertolongan pada dua saudaranya yang lain, pasalnya jeweran Daniel ini tidak main-main!

"ABAAANGGGG!!!! SAKAAAAA!!!! AAAAA SAKIIIITTTTT!"

Saka yang sejak tadi diam segera menghampiri saudarinya, ia menggigit tangan Daniel tanpa ragu hingga jeweran Daniel lepas seketika.

"Jangan sakitin kembaran aku!" Matanya memicing kesal. "Pergi sana kamu!"

Daniel mengelus tangannya yang memerah, dia tidak menduga akan mendapat serangan tiba-tiba dari vampir cilik itu.

"SAKIT TAU!" Daniel melotot dan berkacak pinggang.

Saka tidak perduli dengan protes keras yang Daniel layangkan, ia memilih mengelus telinga Qila yang merah sebelah, oh jangan salah—kulit Qila memang sensitif—tidak bisa terbentur sedikit yang berujung lebam.

Maka dari itu, Saka begitu marah karena Daniel terlihat 'terlalu kencang' menjewer Qila, walaupun tak jarang memang respon Qila selalu berlebihan (seperti orang yang diamuk massa).

"Udah-udah jangan berantem." Dirga memijit keningnya, menghadapi perang dunia jilid 2 harus banyak menelan pil sabar. "Qila sini dekat abang, Saka juga jangan sering gigit abangnya sampe kesakitan gitu."

Bibir Qila mencebik, ia mengalungkan tangannya di leher Saka, menatap wajah Dirga sinis. "Kok cuma aku sama Saka aja yang dimarahin? Daniel juga jewer telinga aku!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

We Called it 'HOME'Where stories live. Discover now