Part 20 - Menang

107 5 0
                                    

Sorakan dari para supporter memenuhi ruangan gedung olahraga itu, poin dari kedua tim basket seri sehingga membuat mereka harus bersaing kembali.

Waktu yang akan segera habis, membuat para ketua tim mengatur strategi.

Memperebutkan poin akhir untuk menjadi juara, itu adalah impian mereka sebagai perwakilan tim basket dari sekolah.

Anta dengan cepat menghindar saat salah satu orang dari tim lawan hendak menendang kakinya.

Leon dan Bima menjaga Elang agar tidak mendekati Anta yang kini sedang menggiring bolanya menuju ring.

"Anta oper ke gue." Ucap Evan yang kini sudah dekat dengan tiang ring itu.

Anta mencari kesempatan untuk mengoper bola basket itu kepada Evan, namun kini orang orang tim lawan mendekati Evan.

Mereka sengaja memblokir Evan agar dia tidak menerima bola basket itu. Zergan yang kini menjaga Anta membantunya untuk menggiring bola basket itu menuju ring.

Bukan Elang jika ia membiarkan musuhnya itu untuk menang. Elang memukul kecil perut Leon dan Bima, lalu mendorongnya untuk membuat jalan.

"Kenapa jadi kek gini sih mainnya?" Ucap Xalva yang melihat Elang begitu kasar.

Elang mendorong semua anggota Vegraz sambil terus berlari mengejar Anta.

Elang mendorong tubuh Anta dengan tubuhnya, hingga membuat itu seolah tidak sengaja.

Anta yang tidak tahu jika Elang berada dibelakangnya, ia terjatuh dan hampir saja bola basket itu masuk kedalam ring.

Elang yang sudah mengambil bola basket itu segera membawanya menuju ring basket Anta.

"Lo ga akan menang." Ucap Anta sambil beranjak berdiri.

Dengan kaki panjangnya, ia berlari dengan sangat cepat yang dapat menyusul Elang.

Tangannya yang panjang dan kelihaiannya dalam merebut bola dengan mudah ia dapatkan, walaupun Elang selalu mendorongnya.

Dengan satu lompatan yang sangat jauh dengan ring Anta lakukan untuk memasukkan bola basket itu.

Elang yang melihatnya, langsung berlari dan melompat untuk mengambil bola basket itu agar tidak berhasil masuk kedalam ring.

Waktu yang kini tersisa hanya satu menit terakhir membuat penonton semakin fokus untuk memperhatikannya.

'Lo pasti menang ta.' Ucap batin Xalva.

YAAAAAA

KITAA MENANGGGG

Teriak para supporter tim basket SMA Nusa Raja, saat bola basket itu masuk kedalam ring tepat pada waktunya.

Elang yang tidak berhasil menjangkau bola basket itu karena terlalu tinggi, mengepalkan tangannya.

Dengan perasaan yang sangat marah dan kecewa Elang keluar mengabaikan teman-temannya yang terus memanggilnya.

Piala yang sudah disiapkan oleh juri diberikan kepada tim basket SMA Nusa Raja.

Mereka mengangkat piala itu, lalu berfoto. Mereka berhasil membawa tim mereka pada kemenangan.

"Gue pergi duluan." Ucap Anta sambil bersalaman kepada teman-temannya itu.

"Gue juga." Ucap Evan yang kini juga ikut meninggalkan lapangan.

Para penonton pun kini sudah mulai meninggalkan tempat ini. Gedung olahraga yang tadinya sangat ramai kini mulai sepi.

__________________________

Cebel

Kita ketemuan di tempat biasa, gue tunggu lo

DANGERWhere stories live. Discover now