13. Dorr

187 11 0
                                    

Di sebuah kamar yang bernuansa coklat dan abu-abu terdapat seorang gadis yang tertidur yenyak, entah apa yang gadis itu mimpikan sampai tidurnya mau terbangun dari tidurnya, bahkan ia sampai lupa waktu jam makan malam.

Tok..

Tok..

Tok..

Namun ketenangan gadis itu terganggu ketika seseorang mengetuk pintu kamar beberapa kali, sehingga membuat tidurnya terganggu.

"Ummm." Lenguk gadis itu sambil mengumpulkan kesadarannya.

"Siapa sih yang ketuk pintu? Gw lagi mimpiin opa juga." Ucap gadis itu yang tak lain adalah Amora.

Tok.

Tok.

"Sabar!." Ucap Amora sambil berteriak.

"Anjing tuh orang, ngetuk pintu kaya ngajak ribut." Ucap Amora kesal sambil turun dari atas kasurnya.

Crekk

"Nyusahin aja lo, biar makan harus di panggil." Ucap Alvero sinis and kesal.

"Yang nyuruh lo manggil gw siapa? Ganggu gw tidur aja." Ucap Amora datar dan kesal. Kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya.

Alvero yang melihat Amora masuk ke dalam kamar hanya berdesus kesal.

"Ngehadapin tuh cewek bikin tenaga dan batin gw teruji, bikin gw kesal aja." Ucap Alvero lalu pergi dari depan kamar Amora menuju ke tangga dan berjalan ke meja makan.

"Vero, Amora? Kenapa dia tidak ikut kamu turun?" Tanya seorang wanita yang duduk di samping seorang pria, mereka berdua adalah ayah dan bunda Naura yang bernama Edrick dan Rista.

"Udah gw panggil tan, tapi dia kembali masuk kamarnya." Ucap Alvero lalu duduk di samping Alvaro.

"Udah lah jeng, ngapain nungguin itu anak? Mendingan kita makan sekarang nanti keburu makanannya dingin." Ucap Clara.

"Tapi jeng, nggak enak kalau Amora tidak ikut makan bareng." Ucap Rista.

"Benar kata Rista, Amora juga anggota keluarga Jonson, jadi kita bisa mulai makan malam kalau anggota keluarga sudah lengkap." Ucap Edrick.

"Hah, sebenarnya saya tidak enak kepada Naura dan kalian karena perbuatan Amora yang selama ini membully Naura di sekolah." Ucap Alfin sambil membuang napasnya gusar.

"Tidak apa-apa ko pa, aku juga ngerti ko Amora kaya gitu belum bisa nerima keberadaan aku hidupnya, tapi aku yakin suatu saat nanti Amora akan bisa nerima keberadaan aku di dekatnya." Ucap Naura sambil tersenyum manis, membuat keluarga anggota Jonson ikut tersenyum.

"Andai saja anak aku seperti Naura, pasti aku senang banget." Ucap Clara sambil tersenyum manis ke arah Naura.

"Gw maunya kamu yang jadi adik gw, bukan tuh jalang." Ucap Alvaro sambil cemberut.

"Aku kan sudah jadi adik nya kak Varo sama kak Vero." Ucap Naura membuat Alvaro dan Alvero mengelus kepala Naura lembut. Karena Naura duduk di antara Alvero dan Alvaro.

Tap

Tap

"Ummm, ada apa?"

"Oke saya ke depan sekarang."

Mereka semua yang ada di meja makan pun langsung menoleh ke arah tangga dan melihat seorang gadis yang memakai baju tidur dengan rambut yang di cepok berantakan.

"Clara, apa tadi Amora? Dia sangat cantik, tidak ku sangkah di bisa berubah banyak kaya tadi." Ucap Rista yang melihat Amora melewati meja makan.

"Penampilan doang yang berubah, tapi sikapnya tambah jadi, tadi aja di sekolah dia di hukum lagi." Ucap Alvero dengan nada sinisnya.

Amira Or AmoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang