14. Gw Lebih Gak Sabar Dengarin Jeritan Lo

191 12 0
                                    

"Hahaha, mari kita akhiri saat ini juga!." Ucap ketua dari orang-orang itu dan mengarahkan pistolnya ke arah Alfin.

Mata mereka semua membulat ketika melihat orang itu mengarahkan pistolnya ke arah Alfin. Alfin yang melihat itu membelatkan matanya, sedangkan Edrick yang melihat itu langsung berlari ke arah Alfin untuk menyelamatkan Alfin.

"Papa/ mas/ Alfin awas!!" Teriak mereka serempak yang bergema di ruang itu.

Dor

"Aaaahhggggg.."

Kedua wanita dan satu gadis itu langsung menutup mata mereka ketika mendengar suara tembakan, tubuh ketiga orang itu bergetar hebat karena ketakutan. Bahkan, mereka juga sudah menangis.

"Ummm, coklatnya manis." Ucap Amora sambil memakan coklatnya dengan tatapan polos, sedangkan satu tangannya memegang pistol yang di ujungnya mengeluarkan sedikit asap.

Sedangkan mereka semua membelatkan mata mereka ketika melihat orang yang ingin menembak Alfin tadi sudah tersungkur kelantai dengan kepalanya yang banyak mengeluarkan darah.

"Karena gw udah bosan dan kebetulan malam ini mood gw lagi bagus, jadi gw bantu malaikat maut untuk jemput kalian." Ucap Amora sambil menepuk-nepuk tangan untuk menghilangkan sedikit noda coklat di tangannya, lalu berjalan menghampiri orang-orang tadi.

"Gak usah sok jagoan lo, mendingan temani gw senang-senang!" Ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum licik. Orang itu pun ingin menyentuh rambut Amora, namun Amora dengan santai memegang tangan orang itu.

"Mendingan lo aja ya temani gw senang-senang!." Ucap Amora sambil tersenyum miring, sedangkan orang itu pun tersenyum.

Sedangkan keluarga Jonson dan keluarga Naura yang mendengar ucapan Amora, tidak percaya dengan apa yang Amora ucapan.

"Lo maunya kapan? Gw udah gak sabar nikmat tubuh lo." Ucap orang tersebut sambil tersenyum tipis.

"Gw lebih gak sabar dengarin jeritan lo." Ucap Amora sambil tersenyum miring.

Krekk

"Ahhkkkk.."

Amora langsung mematahkan tangan orang itu, sehingga ia itu berteriak kesakitan.

"Gadis kurang ajar." Ucap pria itu sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Amora.

Bruk

Krekk

Amora tidak memedulikan umpatan dari pria tersebut dan tanpa aba-aba langsung membanting tubuh pria tersebut di  atas meja makan, membuat pria tersebut menjerit kesakitan bahkan cairan berwarna merah sudah mulai keluar dari belakangnya, karena banyaknya picahan piring yang menancap di belakangnya.

Sedangkan mereka semua terkejut dengan apa yang baru saja Amora lakukan, bagaimana bisa seorang gadis membanting tubuh seorang yang dua kali lebih besar darinya.

"Kalian mundur!." Pintah Amora dengan datar dan dingin.

"Gak usah sok jagoan lo." Ucap Alvaro sinis.

Bruk

Amora langsung menendang kaki Alvaro, sedangkan Alvaro yang keget pun langsung terjatuh.

"Banyak bacot lo, berdiri aja susah." Ucap Amora menatap Alvaro sinis.

"Bawa kembaran lo menjauh dari sini!" Ucap Amora kepada Alvero sambil berjalan ke tengah-tengah orang-orang tadi.

"Ada yang mau main sama gw lagi gak? Sini gw ajarin cara mainnya." Ucap Amora sambil merenggangkan tubuhnya.

"SERANG!." Teriak salah satu dari mereka. Mereka pun langsung nyerang Amora secara bersamaan.

Brak

Krek

Amira Or AmoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang