06

318 27 1
                                    

Semenjak hari dimana aku ikut latih tanding bersama kyojurou entah bagaimana para pilar selalu meminta ku untuk latih tanding juga dengan mereka.

Seperti saat ini,pilar angin yang memiliki watak yang keras itu selalu meminta ku untuk latih tanding dengan nya.

Mau tak mau,aku pun mengiyakan nya,karena di setiap pertemuan dia akan selalu memaksa sehingga mau tak mau,aku pun menyetujui nya.

Disini lah kami berdua sekarang berdiri ditengah lapangan dan ditonton oleh seluruh kediaman,kagaya dan amane beserta anak nya,begitu juga dengan para pilar.

Tidak lupa para kakushi dan para pemburu iblis yang terluka juga ikut menonton.

"Sebelum maaf Hana-sama,saya pernah membentak dan hampir membuat anda terluka"

"Tidak apa-apa,bisa kita mulai?"

"Tentu,tapi jangan salah kan aku jika anda terluka"

"Aku tidak akan terluka,lagi pun anda yang meminta"

Seketika sanemi pun menghilang dari depan ku dan muncul tiba-tiba dibelakang ku,memberiku serangan seperti memenggal kepala dari belakang.

Aku yang merasakan diri nya ada dibelakang ku,aku pun bergerak cepat dan berdiri sedikit jauh dari nya.

Semua serangan yang dilancarkan kepada ku,begitu mudah untuk ku hindari,hingga ditermakan emosi nya sendiri.

"Jangan hanya menghindari seranganku sialan"

"Maaa kau lemah"

"Konoyarooo,aku tidak lemah sialan"

"Ni no kata: Sōsō –  Shinato Kaze"

"Heee langsung yang kedua yaa,souka kalau begitu,Go no kata: Geppaku Saika"aku pun langsung mengeluarkan jurus pernapasan ku yang ke 4.

Sanemi yang melihat itu pun menghindari seranganku namun dampat nya masih terkena kepada nya.

Seranganku yang meleset pun menghancurkan tanah yang dipijaki nya yang membuat beberapa bongkah tanah bertebaran kemana-mana dan mengenai nya.

"Kosuuu aku tidak akan kalah,San no kata: Seiran Fūju"

"Roku no kata: Tokoyo Kogetsu - Muken"melihat nya yang mengeluarkan jurus pernapasan nya,aku pun mengeluarkan jurus pernapasan ku.

Yang tidak dapat dia hindari sehingga menyebabkan luka yang parah pada nya,seketika aku pun berhenti menyerang nya.

Para kakushi pun membantu sanemi yang terluka untuk dibawa kekediaman kupu-kupu untuk diobati.

Sanemi terdapat luka dikepala,tangan kiri yang patah serta luka di pinggang nya,sedang untuk diriku,sanemi belum membuat luka pada ku.

Dan aku pun menyuruh para kakushi untuk membawa sanemi pergi diobati.

Aku pun berjalan mendekati kagaya yang dimana sedang duduk mengamati latih kami.

"Daijobu Hana"

"Daijobu nii-san,para pilar yang sekarang entah kenapa lemah dari yang dulu"

"Karena dijaman dulu dan jaman sekarang itu berbeda Hana-sama"pilar suara pun membuka suara nya,karena dia tidak suka disebut lemah.

"Tapi itu kenyataan nya uzui-san,kau mau pun kalian tidak bisa mengelak nya seberapa keras pun anda berusaha"

"Ck,kuso"

"Hana-sama,tolong jangan membuat hati kami menjadi sedih karena kata-kata anda"sahut kyojurou

"Aa gomen kyojurou"

"Nak kyojurou,harap maklumi sifat Hana,sifat Hana sudah dari dulu seperti ini,dia tidak segan mengatakan sesuatu yang ada dipikiran nya"

"Ha'ik oyakata-sama,tidak masalah"Sahut semua pilar

"Nee kyojurou apa aku boleh bertemu ayah mu?"

"Hmm,ayah ku,tapi Hana-sama-"

"Tidak perlu khawatir nak kyojurou,dulu sewaktu muda,ayah mu sangat dekat dengan Hana"

"Souka,baik lahh,kapan anda mau saya antar Hana-sama"

"Besok pagi,bisa?"

"Tentu Hana-sama,kapan pun itu,aku akan selalu menjaga dan mengantar mu"

"Kalau begitu,aku pergi dulu,jaa na"

Aku pun memilih pergi keluar dari kediaman untuk pergi ke pasar,aku sedikit penasaran,apa pasar yang sekarang sudah berubah dari yang dulu?

Ku harap dipasar itu masih menjual sesuatu yang ingin selalu ingin aku beli jika pergi kesana.

Seperti disaat dulu,selalu ditemani oleh senjurou kemana pun aku pergi.

*Aku ingin seperti dulu lagi,yang kemana pun selalu ditemani oleh senjuro*batin hana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Aku ingin seperti dulu lagi,yang kemana pun selalu ditemani oleh senjuro*batin hana

Kagaya Ubuyashiki SisterWhere stories live. Discover now