bab 6

50 42 7
                                    

Alice bangun dengan tangan yang di infus! Ia bangun dan langsung pergi ke ruangan ICU tempat ibu nya semalam. Tapi pas ia membuka pintu ia tidak menemukan siapa ibunya ia hanya melihat suster yang sedang merapikan tepat rawat ibunya.

Alice bertanya "sus maaf pasien semalam kemana ya?"

Suter itu menjawab "oh yang kecelakaan itu? Korban sudah di bawa keruang mayat dek!"

Alice membeku ternyata semalam ia tidak mimpi namun kenyataan Alice lagi lagi menangis lalu menanyakan ruang mayat di mana.

"Ruang jenazah di mana Sus?"

"Kamu tinggal belok kanan nanti ada yang jaga"

"Makasih sus! Permisi"

Alice melewati koridor rumah sakit yang masih sepi karena ini masih sangat pagi, Alice melihat ada seorang bapak-bapak yang jaga di depan pintu.

"Permisi pak! Apakah ini ruangan jenasah?"

"Iya dek.. adek mau apa pagi pagi udah ada di rungan jenasah?"

"Saya mau jenguk ibu saya pak"

"Mohon maaf dek ibunya sudah meninggal?"

"Kalo ibu saya belum meninggal kenapa saya harus keruang jenasah pak!!"

"Maaf saya kira kamu salah ruangan"

"Kan dari awal juga saya sudah nanya"

"Siapa nama ibunya?"

"Angelina Adhitama"

"Korban kecelakan?"

"Iya"

"Apakah kamu tau penyebab dari kecelakaan tersebut?"

Alice diam ia sama sekali belum tau apa penyebabnya dari kecelakan ibunya itu. Ia harus cari tau apa penyebab ibunya kecelakaan nanti!.

"Belum"

"Kamu sendirian di sini? Tidak ada keluarga lainnya?"

"Bapak ini banyak tanya!! Saya mau ketemu ibu saya"

"Saya mau nanya 1 kalimat lagi! Kapan ibu kamu mau di bawa pulang?"

"Saya gak tau! Saya di rumah sendiri papah belum pulang di telepon gak di angkat angkat saya gak tau caranya! Saya bingung"  suara Alice lemas jujur saja ia bingung sekaligus capek sama sedih

"Saya bisa bantu kamu! Rumah kamu di mana nanti saya batu ngurus pemakaman ibu kamu!"

"Rumah saya di komplek naga jalan menuju surga no 7"

🍀🍀🍀

Pemakaman sudah selesai dari tadi tapi alice enggan untuk pulang ia malah memeluk batu nisan ibunya sambil menangis.

"Nak kita harus pulang!! Ini udah mau ujan"

"Saya masih mau di sini pak! Kasihan kalo mamah saya sendirian di sini"

"Nak istighfar!! Kamu harus ikhlas agar ibu kamu bisa pergi dengan tenang, ibu kamu tidak sendiri! Dia lagi tertawa sama penghuni surga lainya!."

Alice sadar ia harus ikhlas biar ibunya pergi dengan tenang tapi mau se ikhlas apapun cinta seorang anak pada ibu nya pasti selalu ada.

"Pak Indra boleh tunggu saya di mobil! Saya mau pamit pada mamah saya"

Pa Indra mengangguk

"Mah Alice pergi dulu ya!! Alice janji Alice akan selalu datang ke sini!! Ke Rumah mamah, Alice akan selalu berdoa untuk mamah, Alice pamit ya mah!" Alice mengusap batu nisan itu, ia pergi dengan mata yang berair.

Alice pergi dari pemakan itu ia meminta untuk gak langsung pulang namun ia meminta untuk berhenti di supermarket. Ia turun dari mobil masih dengan baju gamis hitam, gamis itu terlihat kotor tapi Alice tidak memperdulikannya. ia akan membeli makanan untuk para tamu yang ada di rumah.

Ketika Alice sedang memilih milih makan Alice melihat sosok laki laki yang ia kenal bersama perempuan lain? 'papah? Ngapain papah di sini' ia langsung menghampiri bara yang sedang asik pilih sayuran bersama perempuan lain.

"Papah?"

"Alice!! Ngapain kamu di sini? Bukanya sekolah malah keluyuran"

"harus nya Alice yg bilang begitu!!! Kemana aja papah dari kemarin?!! MAMAH KRITIS PAPAH GAK ADA! DI TELEPON GAK DI ANGKAT! TERNYATA SEDANG ASIK DENGAN PEREMPUAN LAIN!!" Alice marah sambil menunjuk nunjuk bara

"Apa kamu bilang? Angelina kritis!!" Bara shock karena baru tau bahwa istrinya ada di rumah sakit

"YA MAMAH KRITIS!! BAHKAN MAMAH SUDAH GAK ADA!!!"

"Apa maksud kamu Alice!!" Bara gak ngerti

"Mamah meninggal" Alice menjawab dengan suara lemes

"APA KAMU BILANG!! ISTRI SAYA GAK MUNGKIN NINGGALIN SAYA!!" bara mencengkram dagu Alice karena tidak terima dengan ucapan putri nya

"i-tu kenyataan" Alice sesak napas air mata nya sudah keluar dari tadi

"Pah sesak tolong lepasin"

Bara mencengkram erat leher Alice hingga ia kesulitan untuk bernapas, tapi untung Indra langsung datang dan melepaskan cengkraman pada leher Alice. Alice jatuh kebawah sungguh ia sangat sesak hingga kesadaran nya hilang.

"Anjing!! Lo bara" Indra langsung menghajar bara Tanpa ampun

Brug!!
Brug!!
Brugg!!

"Kalo Lo gak percaya sama anak Lo sendiri Lo bisa datang ke TPU karet" ucap Indra ngos ngosan ia melihat Alice terkapar di lantai dan langsung membopong tubuh gadis itu.

🍀🍀🍀

Alice mulai membuka matanya, yang pertama ia liat adalah Indra yang membantu pemakaman ibunya.

"Kamu udah sadar?" Indra sambil memberikan minum

Alice menerima air putih itu lalu meminum nya sampai kandas.

"Jam Berapa sekarang" tanya alice

"Sekarang jam 15.10, kamu pingsang 1 jam"

Alice mengangguk " apakah papah saya sudah pulang?"

"Belum!! Barjing belum pulang dia masih sibuk dengan wanitanya"

"Barjing? Bara ajg maksud nya?"

Indra mengangguk sabil berkata "iya!! Barjing itu bara ajg!"

"Makasih ya pak udah bantu saya ngurus pemakaman ibu saya!" Alice mengucapkan terima pada Indra

"Sama sama!  kamu boleh panggil saya om jangan panggil saya pak itu terlalu tua buat saya. karena umur saya masih 38 tahun!"

"Hmmm" Alice mengangguk

"Kalo ada apa apa kamu telepon saya aja!! Saya pasti akan datang. Jangan sungkan sungkan kamu udah saya anggap anak"

"Iya om makasih sekali lagi!"

"Kalo begitu saya pulang dulu! Inget kalo ada apa apa hubungin saya" ucap Indra tegas

Setelah Indra pergi Alice hanya sendiri di rumah tidak ada art sama sekali karena ibunya mau menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Alice hanya diam di kamar sambil menatap foto mendingan ibunya!! Ah ia lupa, hari ini adalah hari ulang tahunya ia menatap Tote bag pemberian ibunya, Alice belum membuka kado itu. Ia mengambil Tote bag lalu membuka nya. Gaun sama bingkai Poto? Ya isi kado itu gaun sama bingkai foto,  Alice melihat gambar dari foto tersebut! Ada dirinya yang sedang tertawa bebas bersama perempuan bergaun pink dengan wajah yang berseri dan di samping perempuan itu ada seorang pria yang tersenyum dengan bebas. Alice membalikan bingkat Poto itu dan di belakang bingkai foto itu ada tulisan lagi.

'24 January 2010 taman indah!
Mamah, papah dan Alice puri kecil kami'

☘️☘️☘️

jangan kejar akuWhere stories live. Discover now