bab 7

55 41 10
                                    

Sudah tiga hari Alice berdiam diri di rumah, tidak ada aktivitas yg ia lakukan selain menangis. tidak ada raut keceriaan seperti biasa, tidak ada gadis yg pura pura kuat, yang ada hanyalah seorang gadis yang lemah!.

Alice mengambil handphone nya yang sudah tiga hari belum ia buka. Ada banyak panggilan telepon yang tidak terjawab, telepon itu dari Leon dan teman Alice lainya. Tapi yang paling banyak menghubungi nya adalah Leon dan teman dekat Alice. Teman yang lainya cuman menanya kan kabar.

Leon 57 panggilan tak terjawab
300 pesan belum di baca

singa🦁

L

eon
P
P
P
P
P
Lice?
Alice kenapa gak masuk sekolah?
Leciiiii Lo gak papa kan?
Wouyyyyyyyy
Leciiiiiiiiiiiiiiii

15 panggilan tak terjawab

Leon
Leci angkat dong telepon nya
Leci lecii!!

Masih banyak lagi pesan dari Leon

Alice yg membaca pesan dari Leon hanya tersenyum, ternyata masih ada yg peduli terhadap dirinya. Alice membalas pesan tersebut

Alice
apa?
gw baik baik aja

tidak berselang lama Leon langsung membalas pesan dari Alice.

Leon
Akhirnya di bales
Lice kenapa Lo gak masuk sekolah selama tiga hari?

Alice
ibu gw gak ada

Leon
oh.. Lo ikut sama ibu Lo? jadi Lo gak sekolah beberapa hari ini.
gw kira kenapa jirrr!

Alice
bukan, ibu gw bukan pergi buat jalan jalan maupun kerja. Tapi ibu gw meninggal

Leon
Maaf ya lice gw gak tau ibu Lo meninggal.
Lo yg sabar ya lice, tenang masih ada gw.
Kalo semisal lo butuh apa apa atau punya masalah lo bisa hubungi gw. Gw akan selalu ada di sisi Lo, Lo juga jangan terlalu sedih kasian ibu Lo di sana! Mendingan Lo sholat dan berdoa untuk almarhumah ibu Lo. Lo gak sendiri masih ada tuhan sama gw kalo Lo gak berani curhat sama gw atau orang terdekat Lo. maka curhatlah dengan pencipta lo.

Alice
tapi gw gak sekuat itu!
orang yg ninggalin gw adalah orang yg berperan hebat di dalam diri gw.

Leon
Lo pasti bisa ikhlas atas kematian ibu Lo, Lo serahin semua itu kepada tuhan, Lo harus pasrah di hadapannya, Lo berdoa untuk ibu Lo dan diri Lo. Gw yakin perlahan Lo pasti bisa.

Alice
ya gw akan mencobanya.<
makasih ya Leon atas ucapan Lo☺️

leon
Yoiii gw hanya sekedar mengingatkan
Oh iya kapan Lo bakal masuk sekolah lagi?

Alice
besok gw udah sekolah

Leon
Gw jemput ya? Lo harus mau

Leon tidak lagi membalas pesan tersebut. Alice menaruh handphone nya kembali dan langsung tertidur.

🍀🍀🍀

Alice membuka mata nya dan melihat ke arah jendela matahari sudah terbenam. Alice bergegas untuk mandi. Setelah mandi Alice turun kebawah mencari papa nya, yg sudah tiga hari belum pulang juga.

"Bi! Papah belum pulang?" Alice bertanya pada salah satu maid di rumah itu.

"Belum non. Emg nya non mau apa? Biar nanti bibi hubungi tuan"

"Engak bi, Alice hanya nanya. Soal nya papah belum pulang sudah tiga hari"

"non yang sabar ya! Non pasti kuat menghadapi sikap tuan"

"Iya bi, makasih"

"Oh! Satu lagi bi, Alice mau keluar"

"Keluar kemana non? Non mau pindah dari rumah ini?" Maid itu heran atas perkataan Alice

"Engak bi! Alice mau keluar untuk cari udara segar udah tiga hari Alice di rumah mulu." Alice sambil tersenyum

"Oh. Kirain non mau pindah"

"Kalo begitu Alice ke atas dulu ya mau siap siap" Pamit Alice

Alice berdiri di depan cermin sambil merias wajah nya agar tidak terlalu pucat. Ia berencana mau pergi ke sebuah cafe untuk sekedar healing dan melupakan sejenak yg ada di dalam pikiran nya.

Alice pergi naik motor yang ia punya! Gadis itu mengendarai motor dengan santai. Menghayati angin malam yg sangat sejuk dan tenang. Btw Alice pergi dari rumah sekitar 19.00 ya.

Sesampainya di sebuah kafe Alice melihat seorang laki-laki yg sangat ia kenal tengah tersenyum lepas bersama dua orang perempuan, seperti keluarga yang sangat bahagia. Niat hati mau healing dan lepas beban pikiran sejenak malah bertemu yg kaya gini.

Alice melewati mereka dengan santai Tanpa menoleh apalagi menyapa, ia langsung duduk di kursi yg masih kosong, dan sayang nya kursi
itu tepat di belakang meja orang yg paling menjijikan.

Ketiga orang itu melihat Alice berjalan dengan santai melewati mereka. Luna yang melihat itu langsung berdiri dan menghampiri Alice. Bara yang melihat itu juga langsung menyusul Luna dan duduk di samping perempuan itu.

"Mau apa kalian?" Alice menatap bara dan Luna bergantian

"Ah! Maaf Alice saya cuman mau ngasih tau kamu bahwa saya ibu sambung kamu." Luna berbicara dengan lembut

"Ibu saya cuman satu yaitu bunda ang-gelina!"

"Tapi saya ibu kamu juga Alice! Kamu jangan egois"

"Mo-hon maaf Tante! SAYA SUDAH BILANG BAHWA IBU SAYA CUMAN SATU! apa anda tidak memiliki telinga?" Tanya alice sedikit membentak Luna

"ALICE!! APA YANG KAMU LAKUKAN!!" bentak bara dan Hampir menampar pipi Alice namun di cegah oleh Luna.

"Cih, drama anda sangat bagus nyonya." Alice berdecak dan menatap tajam mata luna

"DAN UNTUK ANDA!! ANDA MAU TAMPAR SAYA! TAMPAR AJA TAMPAR!" Ucap Alice menempelkan telapak tangan bara di pipinya.

Tanpa basa basi bara langsung menampar pipi Alice dengan keras dan membuat bibir Alice terluka.
Alice yang merasakan pipinya di tampar dengan kuat terdiam. meski ini bukan pertama kali tapi tetep rasa nya sakit dan memalukan apalagi sekarang ada di tempat umum.

Alice melihat kekiri dan kekanan semua mata tertuju pada nya. Banyak yg memandang Alice sedih namun tidak ada yg menolong nya. Alice meninggal kan kafe itu dengan keadaan yg sedikit berantakan.

☘️☘️☘️

jangan kejar akuWhere stories live. Discover now