10. Menjinakkan Hewan Buas

149 23 10
                                    


Sejujurnya, aku bisa saja kabur dari kereta dorong ini dengan mudah. Namun aku tak boleh menjadi alasan terjadinya hubungan buruk diantara keluarga penyihir jujutsu dan keluarga bangsawan aristrokat

Tuan besar Gojo pasti akan membereskan masalah ini begitu beliau kembali dari perjalanannya. Jadi sampai saat itu tiba aku hanya perlu bersabar

Tuan Naoya membawaku masuk kedalam ruangan yang akan menjadi tempatku tidur selama aku tinggal di kediamannya. Untuk sekedar kamar selir, ruangannya cukup bagus

Berapa pelayan kediaman Naoya kemudian masuk sambil membawa beberapa pakaian bersih dan handuk

"Air hangatnya suda siap.. Kami akan membantu anda untuk mandi dan berganti pakaian" ucap salah satu pelayan wanita

Aku selalu mandi sendirian sebelumnya, jadi.. "Aku baik baik saja, aku akan mandi dan berganti pakaian sendiri" ucapku

"Tapi.." ucap pelayan wanita

"Aku bisa mengurus diriku sendiri, terimakasih" ucapku bersikukuh

Para pelayan kemudian mengangguk setuju dan keluar dari ruanganku

Beberapa saat setelah aku berganti pakaian, tuan Naoya kembali masuk kedalam ruangan tidurku. Ia mendekat kearahku yang sedang bercermin, dan aku menatap wajahnya dari pantulannya yang ada di cermin

"Anda tak mendapat izin dari kepala kediaman klan Gojo. Pernikahan ini tak pernah terjadi" ucapku

"Siapa peduli? Yang penting kau kini ada disini. Tuan besar Gojo tak akan menyadari ketiadaan seorang pelayan tak penting sepertimu" jawabnya sambil menyeringai

Andai kau tau, Naoya sinting. Keberadaanku sangat penting untuk misi yang Tuan besar Gojo rencanakan

Tuan Naoya kemudian membungkukkan badannya dan berbisik pada telinga kiriku "Kini kau adalah selirku, berikan aku hal yang sudah seharusnya kudapatkan.." ucapnya sambil menaikkan daguku dengan tangan kanannya

Ingat narasiku yang berkata bahwa aku akan bersabar sampai Tuan besar Gojo datang? Hmm.. aku sepertinya kehilangan kesabaranku lebih cepat daripada yang kuperkirakan sebelumnya

Kini aku menyundul kepala Tuan Naoya yang berusaha menciumku dengan keras. Kaget dengan hal yang kulakukan, Tuan Naoya segera mengangkat tangan kanannya dan berusaha untuk memukul pipi kananku.

Tapi tanganku nampaknya lebih cepat, dan sekarangpun aku berhasil memiting lengan kanannya. Rasanya puas sekali melihatnya merintih kesakitan

"Kau!" Teriak Tuan Naoya

Sadar aku mungkin dapat mematahkan lengannya dan membuat masalah diantara dua keluarga berpengaruh . Aku segera melepaskan tangan kanannya "Maaf, itu.. aku.. refleks hhe" ucapku

Tuan Naoya mendengus dengan kesal dan keluar dari ruang tidurku, kupikir ia akan menyerah dengan tenang. Rupanya, ia kembali masuk dengan membawa empat orang penjaga kediaman yang bertubuh besar

"Bukankah terlalu berlebihan empat orang pria dewasa yang berkemampuan menyerang seorang gadis kecil sepertiku?" ucapku

"Kau? Gadis kecil? Kau kucing hutan yang perlu dijinakkan!" ucap Tuan Naoya berteriak kearahku

Aku menjunjung tinggi etosku sebagai seorang penyihir jujutsu walaupun peranku sebagai penyihir jujutsu berakhir dengan rahasia. Aku tak boleh menyakiti manusia biasa dengan energi kutukan milikku

Tapi kalau melawan empat penjaga yang bertubuh besar tanpa energi kutukan begini, aku pasti... Kalah

Ya, aku kalah, mereka bahkan merantai kedua tangan dan kakiku. Selain itu, cengkraman rantainya terlalu erat sampai pergelangan tangan dan kaki ku terasa sakit

The Fallen Petals || Ryomen SukunaWhere stories live. Discover now