Ketika gadis yang dikenal periang dan pecicilan jatuh cinta dengan cowok yang soft dan ramah kepada semua orang.
Lalunna. Kpopers sejati yang sulit didekati. Gadis periang itu unik. Tingkahnya kadang menggemaskan, tapi tak jarang juga bisa membuat...
Juri bersiap membacakan nama-nama pemenang. "Semua sudah siap?"
"Siap!" seru mereka kompak.
"Langsung saja, juara ketiga, lukisan bertemakan sunset dengan nuansa pantai yang indah, perpaduan warna gelap yang memberikan kesan romantis. Skor rata-rata 9,3 dari masing-masing juri." Beliau bergeser sedikit untuk memberikan ruang bagi juri lain yang bertugas membuka kain penutup. "Tiga ... dua ... satu, buka!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lukisan dari peserta nomor urut 20, Sandra Jelita dengan art name : Only Sun, dari SMA 1 Banda Aceh, tepuk tangan yang meriah untuk Sandra!"
Riuh tepuk tangan mulai terdengar. Si peserta dan pihak pendamping tak kuasa menahan tangis.
"Ananda Sandra, dipersilahkan maju ke depan."
Jantung Lunna semakin berdebar.
"Baik kita lanjut, juara kedua, lukisan bertemakan alam negri gingseng yang menjadi destinasi wisata favorit dan sering muncul di drama Korea. Perpaduan warna terang yang menyajikan kesan ceria. Skor rata-rata 9,5 dari masing-masing juri."
Suasana kembali menegang. Lunna memejamkan matanya karena takut. Salah satu juri bersiap membuka kain. "Tiga... dua... satu, buka!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bersamaan dengan itu, Lunna membuka matanya. "AAAAAAAAAAA." Gadis itu reflek memeluk guru seninya.
"Lukisan bertemakan Korea, sungai han karya peserta nomor urut 16, Lalunna Fransiska dengan art name : Angle Daisy, dari SMK Pelita Harapan Tasikmalaya. Lunna dipersilahkan maju ke depan." Dengan keadaan masih lemas karena syok, Lunna berjalan ke depan didampingi Ibu Tami.
Sementara itu di sisi peserta laki-laki, Dika membeku menatap bagian depan. Ia melamun hingga tak sadar kalau acara sudah berlanjut. Entah apa yang ada di pikiran Dika saat ini.
"Juara pertama, ini yang paling ditunggu-tunggu. Lukisan bertemakan fenomena alam aurora dengan warna gelap terang yang menyajikan kesan tenang. Dengan skor rata-rata 9,8 dari masing-masing juri."
