Hunian Cincin : 10

615 115 42
                                    

Pintu kamar Askara terbuka, menampilkan kedua orang yang sejak siang tadi menghilang dibalik pintu, hingga kini pukul tujuh malam, keduanya baru keluar dengan aura yang tidak semengerikan tadi

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Pintu kamar Askara terbuka, menampilkan kedua orang yang sejak siang tadi menghilang dibalik pintu, hingga kini pukul tujuh malam, keduanya baru keluar dengan aura yang tidak semengerikan tadi.

"Abis ngecas ya? Lama banget," celetuk Dikta.

"Mulut lo anjing," balas Janice memukul belakang kepala Dikta.

Askara berdecak dan menggandeng Flora, padahal ia dan Flora hanya berbicara secara mendalam selama berjam-jam, mengkomunikasikan ulang perihal hubungan mereka. Karena setelah gagal dengan Kanina, Askara jadi punya prinsip, kalau ada masalah yang diselesaikan itu masalahnya bukan hubungannya.

"Gue mau nganterin cewe gue balik dulu,"

"Iya tau si paling cewe gue, pake dimention segala," cibir Audrey.

Askara memutar bola matanya dan menghampiri Audrey untuk mencubit pipi gadis itu keras hingga Audrey menjerit sakit.

"AAAAA PIPI GUE! KAK ASKA MONYET! GUE ADUIN AYANG BIAR LO DIGEBUKIN! LEPAS! GUE TINJU LO YA!" Seru Audrey.

"KAK FLORA SURUH KAK ASKA LEPASIN!" Rengek Audrey menatap Flora memelas.

Flora terkekeh dan menarik tangan Askara yang masih menarik pipi Audrey, "udah Ska, bengkak nanti,"

"Nih bocil ngeselin banget abisnya, pemgen gue kasih ke penghuni gunung rasanya,"

"Tai, gue aduin sama cowo gue liat aja," ancam Audrey memegang sebelah pipinya.

Mahen terkekeh ketika Audrey dengan perlahan menyandar pada bahunya, "Hahaha kasian, udah udah jangan dijailin Ska, lagi galau dia gara-gara cowonya lagi naik gunung," ujar Mahen dan mengusap rambut Audrey yang dikuncir asal.

"Untung naik gunung alam, coba naik gunung ce-"

"KAK ASKA!" Teriak Audrey memotong ucapan Askara.

"Hush! Sono cabut, bikin ratu demit marah aja lo," usir Haidan.

Flora terkekeh akan interaksi lucu itu dan pamit ketika Askara menarik nya untuk keluar dari hunian. "Duluan ya,"

"Dibawa pulang kerumah, kak Ska. Jangan ke hotel!" Seru Audrey.

"Kan, mulutnya emang kayak tai," dengus Askara yang mengundang tawa Flora.

"Cantik nya pacar aku kalo udah gak mode gunung berapi,"

"Berisik,"

Keduanya pun keluar dari hunian dan termangu melihat Kanina yang tengah merokok diteras halaman, bertepatan dengan itu pula lah senyum diwajah Flora perlahan memudar.

"Masuk Nin, udah malem," titah Askara membuat Kanina melirik sejenak dan menghembuskan asapnya.

"Hm, udah mau balik?"

"Iya, gue pamit ya Kanina," Kanina sedikit melebarkan matanya ketika suara Flora terdengar, walau pelan namun telinganya tetap menangkap kalimat gadis itu.

Hunian CincinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt