8. Mia?

721 30 1
                                    

Annyeong

Siap lanjut?
Jangan lupa vote & comen

Happy reading 🦊

🐣

Sudah tiga hari ini, Mikael masih terbawa mimpinya.davin sampai rela bolak-balik, menjemput adiknya yang harus berpura-pura menjadi anak Mikael. Galih, sampai berunding dengan Gabriel agar Mikael melakukan psikiater kepada temannya.

"Besok dia akan datang, semoga saja dengan bantuan dia El cepat sadar"ucap galih, Gabriel mengangguk setuju.keduanya pun kembali masuk kedalam ruang rawat Mikael.

"makan lagi sayang!"ucap mikael yang sekarang sedang menyuapi raefal,adik dari sahabatnya itu sebenarnya sudah kenyang, namun tak enak menolak suapan dari Mikael.

"Huhuu Al cape pula-pula" batin raefal yang menangis.siang harinya, davin kembali datang dengan membawa printilan printilannya.diego dan ervan masuk kedalam ruang rawat mikael, dengan satu plastik berisi pisang goreng didalamnya.

"Yuhuuu,orang ganteng datang!"

Raefal tersenyum cerah saat melihat keenam abangnya datang,anak kecil itu langsung turun dari ranjang mikael dan berlari menghampiri Attaya dan sudah duduk manis di sofa."Abang!"panggilnya.

"Apa?!"sahut attaya malas,remaja itu malah memejamkan matanya dari pada ikut makan-makan dengan sahabatnya."ish, Abang ta! Bantuin Al, Al cape pula-pula telus!"

"Ya udah,kalau cape tinggal pergi aja.lagian besok si El bakal kemoterapi,jadi lo nggak perlu repot-repot jadi anaknya dia"sahut attaya, dengan matanya yang masih terpejam. Raefal menggerutu sebal, sepertinya mood satu abangnya itu sedang kacau.

Mikael menatap heran kearah sahabatnya, biasanya setiap mereka datang semuanya akan memaksanya makan.tapi sekarang? Ervan hanya menawarinya satu kali saja,dan tak ada pemaksaan seperti biasanya.

"Tumben kalian nggak maksa gue makan?"tanyanya bingung,diego melirik sekilas dan kembali memainkan ponselnya."istri lo tuh, ngeselin banget tadi"ceplos veno.

"Kenapa?"

Veno yang tadinya akan memakan pisang gorengnya, sontak menoleh kearah mikael."tanya sama attaya aja,gue males ceritanya!"

Attaya mencubit keras paha mulus veno, sampai saat sang empunya meringis ngilu."anjing lo!"umpatnya.

"Vin, jelasin gih.gue juga males buat ceritanya"ucap attaya,davin memutar bola matanya jengah.remaja itupun bangkit dari duduknya,dan berjalan menuju ranjang Mikael.

"Jadi gini ceritanya...."

BRAKK

belum sempat bercerita, tiba-tiba pintu kamar rawat Mikael langsung didobrak oleh lily dan disusul empat gadis lainnya dibelakangnya."AYANGG!" teriak lily,andres terkejut melihat kedatangan pacarnya.

"Heh nini lampir! Mulut lo kayanya perlu dijahit deh, udah tau ini rumah sakit masih hobi teriak-teriak lo!"kesal veno,lily melotot horor kearah veno dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kekasihnya.

Hazel dan ivy, sedari tadi terus mendorong tubuh temannya agar menghampiri mikael."ck, BB lo berapa sih?!cuma makan nasi, kenapa badan lo berat banget!"

MIKAEL  [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang