Epilogue

2K 162 19
                                    


warning! cringe content (lol) alias definisi pacaran bak abg setelah nikah

****

Sebuah penghargaan diberikan ketika seseorang pantas mendapatkannya, gitulah kira-kira yang diomongin sama papanya Wonwoo ke menantu satu-satunya sebelum acara peresmian resort yang udah rampung dimulai. Mingyu juga dapet beberapa jabat tangan sama kata-kata yang bisa dibilang cukup motivational dan tentunya ucapan selamat. Banyak dari mereka yang ngasih kata-kata yang menyentuh hati, tepuk tangan luar biasa, juga tatapan bangga ketika dia nginjek podium dan ngasih kata-kata ke semua orang. Tapi ga bisa dipungkiri yang paling dia ingat dan juga simpan di hatinya cuma sosok manusia yang senyumnya manis dan natap dia penuh cinta di baris paling depan. Itu juga alasan dia ngasih kata-kata yang kira-kira kaya gini. 

"Dan tentu saja semua ini saya capai dengan dukungan dari orang-orang terdekat saya, kalo papa sudah pasti karena beliau bisa dibilang pimpinan saya yang kedua, juga opa yang pertama. Tapi di sini saya tunjukkan ke satu orang yang sudah menemani saya lewat pekerjaannya bersama juga dengan tim yang hebatnya mendesain banyak ruangan di resort ini untuk kita semua nikmati. Wonwoo," ucap Mingyu menggantung dan memusatkan pandangannya ke Wonwoo yang juga menatapnya, cuma ketika para tamu juga noleh ke dia, cowok itu nundukin kepalanya sekilas. Tapi kemudian tegak untuk dengan percaya diri menerima kata-kata manis dari suaminya di depan banyak orang.

"You've been my partner in crime, the Watson to my Sherlock. Orang yang sabarnya luar biasa, sementara saya suaminya, terobsesi sama penempatan pohon kelapa di pantai sebelah timur." Para tamu tertawa, termasuk juga Wonwoo dan dia juga menggelengkan kepalanya atas humor itu. "Dukungan Wonwoo itu sangat luar biasa bagi saya, kepercayaannya mendorong saya di setiap aspek yang membuat saya lebih bertekad dalam menjalankan banyak hal--termasuk bekerja dalam banyak perencanaan resort ini. I am eternally grateful for your existence in my life."

Wonwoo menipiskan bibirnya, dia menahan seluruh perasaan emosional biar dia ngga melompat ke podium dan memberikan pelukan juga ciuman terbaiknya ke orang yang tanpa henti ngasih tatapan sendu yang penuh suka cita ke arahnya. Ga peduli orang-orang di sekitarnya yang membuat suara haru atau menggoda ke arahnya, dia cuma ngeliat ke depan sana. Menahan postur dan terus ikut bertepuk tangan bersama yang lain sementara dia sendiri sebenernya lagi nahan perasaan-perasaan itu. Bahkan Mingyu ga ngasih dia kesempatan untuk tenang ketika setiap kata agung yang dia ucapkan dikatakan sambil natap ke arah dia. Misalnya kaya gini. 

"Sebelum kita masuk ke potong pita, saya mau mengundang anda semua untuk liat ke sekitar untuk menjelajahi, menikmati, juga menemukan kita semua dalam," ujar Mingyu kemudian menoleh dan diam di mata Wonwoo, "....sepotong surga."

Ketika semua orang mengikuti arahan tangan Mingyu ke sekitar yang cantiknya minta ampun, Wonwoo terpaku dengan menatap Mingyu dan begitu juga sebaliknya. Kemudian tamu-tamu kembali kepada Mingyu, maka saat itulah dia berbicara pake humornya yang menurut Wonwoo agak hambar kali ini, "Tambahan, kalo ada yang nemuin spot pohon kelapa yang hilang. Tolong kasih tau saya, nanti biar saya yang koordinasi sama yang lain."

"Sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih sudah bergabung dengan kami dalam perjalanan cinta, tawa, juga perjalanan mencari dunia yang dulu hilang dan sekarang sudah ada di depan mata kita. " Mingyu yang kemudian mengangkat gelasnya. "Untuk masa depan yang penuh suka cita, ketenangan, dan juga mungkin beberapa peresmian proyek lainnya di masa depan karena jujur sekarang saya udah mulai terbiasa sama pidato macam ini. Cheers, and let the adventure begin!"

Wonwoo mendengar banyak tawa lagi setelah kalimat terakhir itu. Mereka kemudian ikut mengangkat gelas dan bersulang dalam selebrasi ke hasil yang dibangun dari dukungan banyak bentuknya dari orang-orang yang ada di ruangan ini. Mingyu adalah seorang performan dalam hal-hal ini, terbukti ketika dia dengan pesonanya bisa ngebawa banyak tamu ngikutin kata-katanya dengan penuh sukacita yang dimaksud. Bahkan setelah itu, Mingyu turun, dan telinga Wonwoo mendengar lain. 

twin fire signs, four blind eyes; minwon storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang