baby ; 8

1.2K 82 0
                                    

Keluarga kim baru saja selesai sarapan, Wuyo sudah pulang dia hari yang lalu.

"Wuyo, nanti kalau mau pergi kemana-mana minta temenin adek atau temen Wuyo, ya?" Pesan Seonghwa, ia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.

"cciapp mommy!" Jawab Wuyo sembari hormat pada Seonghwa, yang lain menatap Wuyo gemas.

"sekarang mau di anter siapa berangkatnya?" Wuyo berfikir sebentar.

"Wuyo mau sama San!" San yang duduk disamping Wuyo, mengusap rambut kembarannya.

"nanti adek tunggu di deket gerbang, kita bareng ke kelasnya." Ucap Jongho yang sedang memakai jaket kulitnya.

"ishh ndaa usah ditungguin, Wuyo bisa sendiri."

"Wuyo.. Baru mommy bilangin loh tadi."

"hum.. yaudah iya.." Bibirnya mengerucut lucu.

"ayok berangkat,"

Akhirnya Wuyo berangkat bersama San, kebetulan San ada kelas pagi.

"pegangan sayang." Titah San, Wuyo langsung memeluk San dari belakang sembari tersenyum.

"leggoo!!" Ucapnya dengan semangat, mengeratkan pelukannya.

San terkekeh, ia mulai melajukan motornya. Memelankan lajuannya, tidak seperti biasa. Biasanya dia mengebut, tapi karena sekarang bersama Wuyo, dia harus berhati-hati.

Satu motor mengklakson dan melaju cepat di depannya. Oh.. Wuyo menyadarinya, itu adalah Jongho, adiknya.

Dengan semangat Wuyo menyuruh San mengebut, "San ayok ngebut! Kita kejar adek!!"

"ngga, udah biarin aja." Tolak San.

"ishh San~" Rengek nya, menyandarkan kepalanya di punggung San.

"nanti kamu nangis," Wuyo melotot tidak terima.

"kapan Wuyo nangis?! Ngga ada tuh!"

San tersenyum melihat ekspresi Wuyo d spion motornya, "kata adek, kamu di bawa ngebut sama adek terus pas nyampe langsung nangis."

Adeknya itu cepu sekali, Wuyo tidak like.

"Wuyo kan kaget tau!"

"kalau gitu pegangan yang erat," Wuyo mengeratkan pelukannya.

San mulai melajukan motornya di atas rata-rata, Wuyo memejamkan matanya, jantungnya berdetak kencang.

San memelankan lajuannya, tertawa pelan.

"gimana? Seru?"

Kalimat yang sama seperti yang dilontarkan Jongho tempo lalu.

Wuyo menggelengkan kepalanya, ternyata ia tidak seberani itu.

"nda.. takut, rasanya badan Wuyo mau terbang!"

"haha, makanya jangan minta ngebut lagi, okey?" Wuyo menyetujui perkataan San.

"sampai.." San menghentikan motornya tepat di depan gerbang. Ternyata di gerbang sudah ada Jongho dan para curutnya yang menunggu Wuyo.

Wuyo turun dari motor, melepaskan helm pemberian San tadi malam.

"helm nya kasih ke adek, nanti pulangnya pake lagi, ya?" Ucap San sembari merapihkan rambut Wuyo.

Wuyo mengangguk, memeluk tubuh kembarannya lalu mengecup kedua pipi San. San membalas pelukannya, mengecup pelan kening Wuyo.

"gih masuk,"

"papayy San! Hati-hati yaaa," Wuyo melambaikan tangannya sebelum San pergi menuju kampus.

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang